25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:09 AM WIB

Cegah Kecelakaan Maut di Jalur Gitgit, Ajukan Pemasangan “Guard Rail”

SINGARAJA – Kecelakaan yang terus berulang di KM 12 Jalan Raya Singaraja-Denpasar, memaksa pemerintah mengambil tindakan antisipasi.

Dinas Perhubungan Buleleng berencana memasang guard rail atau pagar pengaman jalan di lokasi tersebut.

Peristiwa kecelakaan di KM 12 memang sudah terjadi berulang kali. Lokasinya pun sama-sama. Berkali-kali kecelakaan terjadi.

Entah itu melibatkan sepeda motor, mobil pribadi, truk boks, truk fuso, hingga bus, pernah mengalami kecelakaan di lokasi serupa.

Terakhir sebuah sepeda motor yang ditumpangi lima orang, terjun bebas ke jurang sedalma 18 meter. Akibatnya tiga orang meninggal dunia, yakni sang ayah, ibu, dan anak bungsu.

Sementara dua anak lainnya, masih menjalani perawatan di RSUD Buleleng. Sebenarnya pemerintah pernah memasang pagar pengaman jalan di sana.

Hanya saja pagar itu rusak gara-gara diseruduk bus, dalam sebuah peristiwa kecelakaan dua tahun silam. Sejak saat itu, lokasi tersebut tak pernah dipasangi pagar pengaman jalan hingga kini.

Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan Adnyana Putra mengatakan, pihaknya sudah melakukan kajian di lokasi tersebut.

“Memang idealnya di sana ada guard rail. Pernah ada di sana, tapi karena ada kecelakaan bus waktu itu, guard rail-nya rusak,” jelas Gunawan kemarin.

Ia pun telah menyurati Balai Transportasi Darat Wilayah XIII Provinsi Bali-Nusa Tenggara Barat (NTB). Harapannya Balai Transportasi Darat bisa memasang guard rail sebagai langkah antisipasi.

“Paling tidak bisa mencegah terjadinya kecelakaan dan mengurangi timbulnya korban jiwa. Sebab fungsinya untuk meredam benturan dan dampak kecelakaan itu, cukup efektif,” imbuhnya.

Untuk sementara Dishub Buleleng berharap agar pemasangan guard rail diprioritaskan pada KM 12.

Namun tak menutup kemungkinan di lokasi lain juga akan dipasang, mengingat ada beberapa titik yang cukup sering terjadi kecelakaan.

Seperti diberitakan sebelumnya, satu keluarga mengalami kecelakaan di KM 12 Jalan Raya Singaraja-Denpasar, Sabtu (12/1) sore.

Keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan tiga orang anak itu, mengendarai sepeda motor DK 4788 AAA.

Saat melintas di TKP, sepeda motor yang seharusnya berbelok justru nyelonong. Sepeda motor yang dikendarai keluarga itu pun terjun ke jurang sedalam 18 meter.

Akibat kejadian tersebut, sang ibu Alhidayah dan anaknya Safira Mascatty meninggal di lokasi kejadian. Sementara sang ayah, Failasuf Mascatty meninggal pada Minggu (13/1) dini hari.

Sedangkan dua anaknya, Zahirah Mascatty, 6, dan Zaheen Mascatty, 5, hingga kini masih dirawat di RSUD Buleleng.

SINGARAJA – Kecelakaan yang terus berulang di KM 12 Jalan Raya Singaraja-Denpasar, memaksa pemerintah mengambil tindakan antisipasi.

Dinas Perhubungan Buleleng berencana memasang guard rail atau pagar pengaman jalan di lokasi tersebut.

Peristiwa kecelakaan di KM 12 memang sudah terjadi berulang kali. Lokasinya pun sama-sama. Berkali-kali kecelakaan terjadi.

Entah itu melibatkan sepeda motor, mobil pribadi, truk boks, truk fuso, hingga bus, pernah mengalami kecelakaan di lokasi serupa.

Terakhir sebuah sepeda motor yang ditumpangi lima orang, terjun bebas ke jurang sedalma 18 meter. Akibatnya tiga orang meninggal dunia, yakni sang ayah, ibu, dan anak bungsu.

Sementara dua anak lainnya, masih menjalani perawatan di RSUD Buleleng. Sebenarnya pemerintah pernah memasang pagar pengaman jalan di sana.

Hanya saja pagar itu rusak gara-gara diseruduk bus, dalam sebuah peristiwa kecelakaan dua tahun silam. Sejak saat itu, lokasi tersebut tak pernah dipasangi pagar pengaman jalan hingga kini.

Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan Adnyana Putra mengatakan, pihaknya sudah melakukan kajian di lokasi tersebut.

“Memang idealnya di sana ada guard rail. Pernah ada di sana, tapi karena ada kecelakaan bus waktu itu, guard rail-nya rusak,” jelas Gunawan kemarin.

Ia pun telah menyurati Balai Transportasi Darat Wilayah XIII Provinsi Bali-Nusa Tenggara Barat (NTB). Harapannya Balai Transportasi Darat bisa memasang guard rail sebagai langkah antisipasi.

“Paling tidak bisa mencegah terjadinya kecelakaan dan mengurangi timbulnya korban jiwa. Sebab fungsinya untuk meredam benturan dan dampak kecelakaan itu, cukup efektif,” imbuhnya.

Untuk sementara Dishub Buleleng berharap agar pemasangan guard rail diprioritaskan pada KM 12.

Namun tak menutup kemungkinan di lokasi lain juga akan dipasang, mengingat ada beberapa titik yang cukup sering terjadi kecelakaan.

Seperti diberitakan sebelumnya, satu keluarga mengalami kecelakaan di KM 12 Jalan Raya Singaraja-Denpasar, Sabtu (12/1) sore.

Keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan tiga orang anak itu, mengendarai sepeda motor DK 4788 AAA.

Saat melintas di TKP, sepeda motor yang seharusnya berbelok justru nyelonong. Sepeda motor yang dikendarai keluarga itu pun terjun ke jurang sedalam 18 meter.

Akibat kejadian tersebut, sang ibu Alhidayah dan anaknya Safira Mascatty meninggal di lokasi kejadian. Sementara sang ayah, Failasuf Mascatty meninggal pada Minggu (13/1) dini hari.

Sedangkan dua anaknya, Zahirah Mascatty, 6, dan Zaheen Mascatty, 5, hingga kini masih dirawat di RSUD Buleleng.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/