UBUD – Musibah kebakaran menghanguskan sejumlah bangunan, yakni rumah, gudang dan dapur pada Jumat (15/2) pukul 15.00 di Suweta, Lingkungan Ubud Kaja, Kelurahan/Kecamatan Ubud.
Kebakaran dipicu dupa saat mebanten. Menurut informasi, kebakaran menimpa dapur berukuran 3×6 meter dan gudang berukuran 4×6 meter milik I Wayan Ekawana, 55.
Api juga merembet ke bangunan rumah kosong berukuran 10×15 meter milik I Nyoman Purpa, 64. Besarnya api juga mengakibatkan bangunan tempat suci milik I Wayan Arsana, 46, ikut terkena percikan api.
Kejadiam berawal pukul 14.30, saksi Desak Putu Raka melaksanakan persembahyangan di bangunan gudang tempat peralatan upacara (banten) miliknya.
Usai menghaturkan dupa, dia menuju rumahnya yang berada di sebelah timur gudang. Tak lama kemudian, sekitar pukul 15.00 Desak Putu Raka kembali ke gudang bermaksud membuat sarana upacara berupa banten.
Namun dilihat adanya api yang cukup besar berasal dari bangunan gudang tersebut yang merembet ke bangunan rumah kosong yang berada di sebelah selatan dan sebuah tempat suci.
“Saksi kemudian teriak-teriak membangunkan suaminya I Wayan Ekawana. Dia teriak kebakaran-kebakaran,” ujar sumber.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Gianyar, Cokorda Agusnawa membenarkan kasus itu.
“Kami langsung menuju lokasi kejadian. Kami terjunkan 6 kendaraan,” ujar Agusnawa, kemarin. Besarnya api, membuat petugas harus berjibaku dengan api selama 2 jam lebih.
Tidak ada korban jika dan korban luka dalam kejadian itu. “Kerugiannya mencapai ratusan juta,” ungkapnya.
Kapolsek Ubud, Kompol Nuryana membenarkan kasus itu. Namun, pihak korban telah merelakan kejadian itu sebagai musibah. Korban tidak melaporkan kejadian itu secara resmi ke kantor polisi.