27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 9:13 AM WIB

Hindari Nyepi, Pemudik Membeludak, Antrean Sampai Hutan Mbah Temoen

GILIMANUK  – Warga pendatang yang mudik melalui penyeberangan di selat Bali benar-benar membeludak.

Meski ASDP mengoperasikan 32 kapal termasuk kapal-kapal ukuran besar di dermaga LCM, namun antrean tetap terjadi.

Membeludaknya pengguna jasa mulai terjadi sejak Kamis (15/3) sore hingga Jumat hari ini.  Kendaraan mulai, mobil pribadi bercampur bus AKAP dan terus mengalir menuju pelabuhan Gilmanuk.

Sepeda motor juga sudah menumpuk di depan loket tiket. Semakin malam jumlah kendaraan pemudik yang datang semakin banyak sehingga antrean tidak bisa dihindari.

Puncaknya terjadi sekitar pukul 23 .00 dimana ekor antrean sudah sampai pasar atau sekitar satu kilometer dari pelabuhan.

“Saya kira belum ramai. Ternyata ngantre juga,” ujar Joni, pemudik asal Situbondo. Antrean sepeda motor juga terjadi sampai di pos pemeriksaan surat-surat.

Memasuki tengah malam ekor antrean semakin panjang. Membeludaknya kendaraan itu membuat polisi cukup sibuk mengatur.

Untuk memperpendek ekor antrean mobil pribadi dialihkan ke jalan – jalan perkampungan. Meski demikian ekor antrean tetap memanjang dan sampai Jumat (16/3) pagi ekor antrean sampai wilayah hutan Mbah Temon atau lebih dari 4 kilometer.

“Sekitar pukul 03.00 mobil yang saya tumpangi terjebak antrean di hutam mbah temon,” ujar Ketut pedagang di pasar Gilimanuk.

Menjelang siang ekor antrean mulai berkurang dan sampai sore antrean mobil dan sepeda motor masih terjadi.

“Saya pulang karena anak saya masih kecil. Kalau nyepi di Bali nanti susah terutama malam,” ungkap Rohmadi asal Lumajang.

Berdasar data penyeberangan di ASDP sejak Kamis hingga Jumat pagi penumpang yang menyeberang ke Jawa tercatat 50.720 orang, sepeda motor sebanyak 10.277 unit dan mobil terdata 5964 unit.

“Dibanding tahun lalu pada hari yang sama, terjadi peningkatan penguna jasa yang menyebrang ke Jawa,” ujar Manager Usaha PT. ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk, Heru Wahyono.

Menurut Heru, puncak kepadatan penguna jasa yang menyebrang ke Jawa memang terjadi pada Jumat malam.

Pihaknya sudah berupaya mempercepat pelayanan dengan percepatan bongkar muat kapal.

” Kapal kita kebut baik bongkar maupun muat, begitu selesai kita langsung berangkatkan. Namun karena banyaknya kendaraan antrean tetap terjadi,” ungkapnya. 

GILIMANUK  – Warga pendatang yang mudik melalui penyeberangan di selat Bali benar-benar membeludak.

Meski ASDP mengoperasikan 32 kapal termasuk kapal-kapal ukuran besar di dermaga LCM, namun antrean tetap terjadi.

Membeludaknya pengguna jasa mulai terjadi sejak Kamis (15/3) sore hingga Jumat hari ini.  Kendaraan mulai, mobil pribadi bercampur bus AKAP dan terus mengalir menuju pelabuhan Gilmanuk.

Sepeda motor juga sudah menumpuk di depan loket tiket. Semakin malam jumlah kendaraan pemudik yang datang semakin banyak sehingga antrean tidak bisa dihindari.

Puncaknya terjadi sekitar pukul 23 .00 dimana ekor antrean sudah sampai pasar atau sekitar satu kilometer dari pelabuhan.

“Saya kira belum ramai. Ternyata ngantre juga,” ujar Joni, pemudik asal Situbondo. Antrean sepeda motor juga terjadi sampai di pos pemeriksaan surat-surat.

Memasuki tengah malam ekor antrean semakin panjang. Membeludaknya kendaraan itu membuat polisi cukup sibuk mengatur.

Untuk memperpendek ekor antrean mobil pribadi dialihkan ke jalan – jalan perkampungan. Meski demikian ekor antrean tetap memanjang dan sampai Jumat (16/3) pagi ekor antrean sampai wilayah hutan Mbah Temon atau lebih dari 4 kilometer.

“Sekitar pukul 03.00 mobil yang saya tumpangi terjebak antrean di hutam mbah temon,” ujar Ketut pedagang di pasar Gilimanuk.

Menjelang siang ekor antrean mulai berkurang dan sampai sore antrean mobil dan sepeda motor masih terjadi.

“Saya pulang karena anak saya masih kecil. Kalau nyepi di Bali nanti susah terutama malam,” ungkap Rohmadi asal Lumajang.

Berdasar data penyeberangan di ASDP sejak Kamis hingga Jumat pagi penumpang yang menyeberang ke Jawa tercatat 50.720 orang, sepeda motor sebanyak 10.277 unit dan mobil terdata 5964 unit.

“Dibanding tahun lalu pada hari yang sama, terjadi peningkatan penguna jasa yang menyebrang ke Jawa,” ujar Manager Usaha PT. ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk, Heru Wahyono.

Menurut Heru, puncak kepadatan penguna jasa yang menyebrang ke Jawa memang terjadi pada Jumat malam.

Pihaknya sudah berupaya mempercepat pelayanan dengan percepatan bongkar muat kapal.

” Kapal kita kebut baik bongkar maupun muat, begitu selesai kita langsung berangkatkan. Namun karena banyaknya kendaraan antrean tetap terjadi,” ungkapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/