29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:49 AM WIB

Alamak, Warga Sengkidu Tolak Karantina Pekerja Migran di Candidasa

AMLAPURA – Rupanya penolakan warga kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali yang akan di karantina tidak hanya terjadi di Kerambitan, Tabanan, tapi juga Karangasem.

Rabu (15/4) malam, sejumlah warga Sengkidu, Manggis, Karangasem menolak kedatangan PMI asal Karangasem yang menurut rencana akan di karantina di Hotel Ramayana, Candidasa.

Warga setempat bahkan langsung menghadang bus yang membawa PMI asal Karangasem yang baru saja tiba di tanah kelahirannya.

Negoisasi alot terjadi antara pemerintah daerah, dan TNI/Polri yang diterjunkan ke lokasi kejadian. Meski begitu, warga tetap menolak.

Mereka bahkan berjaga-jaga di sepanjang jalan masuk hotel untuk mengantisipasi bus yang membawa 21 PMI asal Karangasem itu masuk ke hotel.

“Kami harus berhadapan dengan virus yang tidak kelihatan. Karena itu kami menolak teman-teman pekerja migran

di karantina di hotel ini,” kata salah satu warga di depan Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri dan Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini.

Mereka meminta Pemkab Karangasem mencari hotel lain untuk tempat karantina pekerja migran. Bukan hotel yang ada di wilayahnya.

Di lain sisi kepada awak media, Perbekel Sengkidu Wayan Darpi mengungkap alasan warganya menolak PMI yang akan di karantina di Hotel Ramayana Candidasa.

Pertama, warga dihadapkan dengan virus yang tidak kelihatan alias kasat mata. Mereka khawatir warganya akhirnya tertular penyakit ini.

“Kedua, tidak ada sosialisasi dari awal terkait penggunaan hotel Ramayana untuk tempat karantina,” kata Darpi memberi alasan.

“Semua serba mendadak. Warga kami tidak diberi tahu sejak awal sehingga warga kami tidak mendapatkan pemahaman terkait rencana karantina di sini,” imbuhnya.

Meski begitu, Darpi mengakui, ada warganya yang pro alias tidak keberatan PMI di karantina di Hotel Ramayana. Pemkab Karangasem sendiri masih mencari solusi terkait permasalahan ini.

AMLAPURA – Rupanya penolakan warga kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali yang akan di karantina tidak hanya terjadi di Kerambitan, Tabanan, tapi juga Karangasem.

Rabu (15/4) malam, sejumlah warga Sengkidu, Manggis, Karangasem menolak kedatangan PMI asal Karangasem yang menurut rencana akan di karantina di Hotel Ramayana, Candidasa.

Warga setempat bahkan langsung menghadang bus yang membawa PMI asal Karangasem yang baru saja tiba di tanah kelahirannya.

Negoisasi alot terjadi antara pemerintah daerah, dan TNI/Polri yang diterjunkan ke lokasi kejadian. Meski begitu, warga tetap menolak.

Mereka bahkan berjaga-jaga di sepanjang jalan masuk hotel untuk mengantisipasi bus yang membawa 21 PMI asal Karangasem itu masuk ke hotel.

“Kami harus berhadapan dengan virus yang tidak kelihatan. Karena itu kami menolak teman-teman pekerja migran

di karantina di hotel ini,” kata salah satu warga di depan Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri dan Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini.

Mereka meminta Pemkab Karangasem mencari hotel lain untuk tempat karantina pekerja migran. Bukan hotel yang ada di wilayahnya.

Di lain sisi kepada awak media, Perbekel Sengkidu Wayan Darpi mengungkap alasan warganya menolak PMI yang akan di karantina di Hotel Ramayana Candidasa.

Pertama, warga dihadapkan dengan virus yang tidak kelihatan alias kasat mata. Mereka khawatir warganya akhirnya tertular penyakit ini.

“Kedua, tidak ada sosialisasi dari awal terkait penggunaan hotel Ramayana untuk tempat karantina,” kata Darpi memberi alasan.

“Semua serba mendadak. Warga kami tidak diberi tahu sejak awal sehingga warga kami tidak mendapatkan pemahaman terkait rencana karantina di sini,” imbuhnya.

Meski begitu, Darpi mengakui, ada warganya yang pro alias tidak keberatan PMI di karantina di Hotel Ramayana. Pemkab Karangasem sendiri masih mencari solusi terkait permasalahan ini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/