26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:29 AM WIB

Razia Mamin Berbahaya, BPOM Obok-Obok Pasar Senggol dan Kantin

NEGARA – Mengantisipasi maraknya peredaran makanan dan minuman (mamin) berbahaya, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) kantor Buleleng, Rabu (14/11) menggelar inspeksi mendadak (sidak).

 

Sidak BPOM Kantor Buleleng, itu yakni dengan menyasarpara pedagang di  pasar senggol di desa Yehembang dan kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo.

 

Di kedua pasar senggol yang ada di pedesaan itu petugas mengambil sampel mamin yang dijual pedagang.

 

“Pemeriksaan ini kami lakukan sebagaj langkah perlindungan konsumen dan memcegah praktek nakal oknum pedagang,”ujar Kepala POM Buleleng, Made Ery Bahari Antana. 

 

Dikedua pasar senggol teraebut, petugas berkeliling untuk melihat Mamin yang dijual pedagang.

 

Begitu melihat ada mamin yang warnanya mencolok, petugas kemudian membeli mamin itu untuk diuji guna mengecek apakah mengandung bahan kimia berbahaya seperti borax, rodhamin B dan formalin.

 

Sedangkan di Pasar Senggol Yehembang, ada empat sampel mamin yang diambil dan dipasar senggol Tegalcangkring, ada sembilan sampel.

 

13 sampel mamin itu kemudian diuji cepat dengan tes kit. “Sampel itu kami uji untuk mengecek apakah mengandung bahan kimia yang berbahaya untuk kesehatan jika dikonsumsi atau tidak,”ungkapnya.

 

Sampel Mamin yang diuji itu diantaranya bakso,krupuk, jajan Bali bahan esa campur seperti kolang – kaling dan pewarna pemanis. 

 

Dari hasil uji tes kit terhadap 13 sample makanan dan minuman yang diambil di kedua pasar malam ini tidak satupun ditemukan positive mengandung bahan berbahaya.

“Semuanya tidak ada yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan atau layak untuk dikonsumsi,”terangnya.

 

Sementara itu Kamis (15/11) pagi petigas BPOM menyasar kantin sekolah. Kantin sekolah yang disaar untuk mengantisipasi kasus keracunan Mamin pada siswa yakni SD 4 Dauh Waru Jembrana.

Di kantin sekolah itu petugas mengambi 6 sample mamin yang terdiri dari 4 sample minuman dan 2 sample makanan termasuk nasi kuning yang biasa dibeli siswa untuk sarapan pagi.

Dari hasil pengujian dengan tes kit untuk mengetahui apakah aman dari zat berbahaya seperti formalin, boraks dan pewarna tekstil hasilnya negative atau aman untuk dikonsumsi.

 

“Keenam sampel makanan itu dari pengujian kami hasilnya negative atau memenuhi syarat untuk dikonsumasi karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya,” ungkap petugas Loka POM Singaraja Fenti Indah Nirwana. 

NEGARA – Mengantisipasi maraknya peredaran makanan dan minuman (mamin) berbahaya, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) kantor Buleleng, Rabu (14/11) menggelar inspeksi mendadak (sidak).

 

Sidak BPOM Kantor Buleleng, itu yakni dengan menyasarpara pedagang di  pasar senggol di desa Yehembang dan kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo.

 

Di kedua pasar senggol yang ada di pedesaan itu petugas mengambil sampel mamin yang dijual pedagang.

 

“Pemeriksaan ini kami lakukan sebagaj langkah perlindungan konsumen dan memcegah praktek nakal oknum pedagang,”ujar Kepala POM Buleleng, Made Ery Bahari Antana. 

 

Dikedua pasar senggol teraebut, petugas berkeliling untuk melihat Mamin yang dijual pedagang.

 

Begitu melihat ada mamin yang warnanya mencolok, petugas kemudian membeli mamin itu untuk diuji guna mengecek apakah mengandung bahan kimia berbahaya seperti borax, rodhamin B dan formalin.

 

Sedangkan di Pasar Senggol Yehembang, ada empat sampel mamin yang diambil dan dipasar senggol Tegalcangkring, ada sembilan sampel.

 

13 sampel mamin itu kemudian diuji cepat dengan tes kit. “Sampel itu kami uji untuk mengecek apakah mengandung bahan kimia yang berbahaya untuk kesehatan jika dikonsumsi atau tidak,”ungkapnya.

 

Sampel Mamin yang diuji itu diantaranya bakso,krupuk, jajan Bali bahan esa campur seperti kolang – kaling dan pewarna pemanis. 

 

Dari hasil uji tes kit terhadap 13 sample makanan dan minuman yang diambil di kedua pasar malam ini tidak satupun ditemukan positive mengandung bahan berbahaya.

“Semuanya tidak ada yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan atau layak untuk dikonsumsi,”terangnya.

 

Sementara itu Kamis (15/11) pagi petigas BPOM menyasar kantin sekolah. Kantin sekolah yang disaar untuk mengantisipasi kasus keracunan Mamin pada siswa yakni SD 4 Dauh Waru Jembrana.

Di kantin sekolah itu petugas mengambi 6 sample mamin yang terdiri dari 4 sample minuman dan 2 sample makanan termasuk nasi kuning yang biasa dibeli siswa untuk sarapan pagi.

Dari hasil pengujian dengan tes kit untuk mengetahui apakah aman dari zat berbahaya seperti formalin, boraks dan pewarna tekstil hasilnya negative atau aman untuk dikonsumsi.

 

“Keenam sampel makanan itu dari pengujian kami hasilnya negative atau memenuhi syarat untuk dikonsumasi karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya,” ungkap petugas Loka POM Singaraja Fenti Indah Nirwana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/