SINGARAJA – Proses seleksi calon Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Buleleng telah mencapai titik akhir. Panitia seleksi (Pansel) disebut akan mengumumkan hasil seleksinya pada hari ini (16/12).
Dalam proses seleksi itu, tercatat ada empat orang pejabat yang ikut ambil bagian. Mereka adalah Asisten Pemerintahan Setda Buleleng Putu Karuna,
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Buleleng Ni Made Rousmini, Asisten Administrasi Umum Setda Buleleg Gede Suyasa, dan Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Sandhiyasa.
Belakangan dari empat calon itu, salah seorang diantaranya menyatakan diri tak siap menjadi Sekkab. Ia adalah Putu Karuna.
Karuna merasa tak percaya diri, karena merasa pendidikannya paling rendah dan paling minim pengalaman. Selain itu saat proses assessment dua pekan lalu, nilai yang diperoleh Karuna memang paling rendah.
Ketua Pansel Sekkab Buleleng Ketut Lihadnyana mengatakan, seluruh proses penilaian memiliki bobotnya masing-masing.
Baik itu tes assessment, tes penyusunan makalah, tes wawancara, hingga penelusuran rekam jejak.
“Setiap tahapan itu ada bobotnya. Disamping itu ada juga nilai absolut. Nilai itu nanti akan dikalikan bobot, dan dapat nilai akhir. Nanti angka-angka semua itu akan digabung. Besok kan kami ada rapat pansel, ada berita acaranya nanti,” kata Lihadnyana.
Kini pansel hanya tinggal menanti hasil penilaian rekam jejak saja. Pansel telah menyebar 47 kuisioner ke berbagai pihak.
Baik itu atasan langsung peserta seleksi, rekan sejawat, bawahan, maupun masyarakat di sekitar tempat tinggal peserta.
Lebih lanjut Lihadnyana mengatakan, pansel hanya akan menentukan tiga nama yang memperoleh nilai terbaik selama proses seleksi.
Selanjutnya siapa yang terpilih menjadi sekkab, merupakan hak prerogatif kepala daerah. “Pansel ini tugasnya hanya menjaring tiga orang terbaik.
Selanjutnya kami serahkan pada bupati sebagai user. Dalam ketentuan, dari tiga terbaik itu, terserah beliau mana nanti yang mau dipilih,” tukas Lihadnyana.