SUKASADA – Lahan persawahan di Subak Sambangan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, diserang hama penggerek batang.
Dinas Pertanian Buleleng menyebut serangan masih dalam intensitas ringan dan bisa tertangani. Serangan hama penggerek diduga sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
Petani setempat baru sadar dengan serangan hama, setelah melihat sejumlah batang padi mulai patah. Padahal usia tanam padi baru sekitar sebulan.
Total luas lahan yang terserang hama disebut mencapai enam hektare. Petani pun kini mulai membersihkan padi-padi mereka dari telur penggerek batang.
Sekaligus menyemprotkan insektisida di tanaman, sehingga tak habis diserang hama. Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta membenarkan adanya serangan hama tersebut.
Menurut Sumiarta di Subak Sambangan kini belum banyak petani yang menanam padi. Dari luas areal tanam 95 hektare, baru 20 hektare yang ditanami padi.
Nah, dari 20 hektare lahan yang telah ditanami padi itu, seluas enam hektare diantaranya telah diserang hama penggerek batang.
Petani-petani di lahan lainnya pun diminta waspada, karena hama bisa saja menyebar bila tak cepat ditangani.
“Kami sudah minta lakukan pemungutan telur. Tanaman juga sudah disemprot insektisida secara rutin. Selain itu kami juga pasangi lampu untuk memancing kupu-kupu.
Nanti kupu-kupunya kami tangkap, sehingga mereka tidak bertelur lagi di batang padi,” kata Sumiarta kemarin.
Menurutnya, serangan hama penggerek batang memang sangat potensial di awal musim penghujan. Terutama saat hujan belum turun secara rutin.
Selain itu jenis varietas tanaman yang monoton, juga sangat mempengaruhi serangan hama. Terbukti kini hama menyerang lahan yang ditanami varietas ciehrang dan cigeulis.
Sumiarta menyatakan pihaknya telah meminta pengurus subak untuk mempertimbangkan mengganti varietas tanaman padi.
“Ini juga mengantisipasi serangan hama penggerek batang ini. Kalau varietasnya masih sama, besar kemungkinan akan terjadi serangan hama lagi,” tukasnya.