32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:03 PM WIB

Parta Sentil Perahu Sitaan di Benoa Bikin “Kumuh”

DENPASAR – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Bali I Nyoman Parta menyoroti kondisi Pelabuhan Benoa yang Jumat (14/2) lalu dikunjungi Menteri BUMN, Erick Thohir.

 

Dia menilai kondisi Pelabuhan Benoa sudah tidak layak. Pelabuhan penumpang dan pelabuhan barang saling berdekatan sehingga mempengaruhi aspek kenyamanan.

 

Politikus PDI Perjuangan asal Desa Guwang, Gianyar ini juga menyoroti keberadaan ratusan perahu sitaan yang membuat Pelabuhan Benoa terlihat semrawut.

 

“Begitu juga adanya ratusan perahu sitaan yang sudah tidak layak. Tetap dibiarkan di sana jadi tontonan setiap saat. Informasinya sudah lebih dari tiga tahun seperti itu,” sentil Parta.

 

Terkait keberadaan perahu sitaan tersebut, wakil rakyat yang terkenal vokal ini mengusulkan agar perahu-perahu itu diberikan kepada nelayan. Bisa juga untuk pengrajin sebagai bahan baku kerajinan seperti ornamen villa atau restoran.

 

“Perahu-perahu sitaan itu sudah bertahun-tahun di sana. Masak dibiarkan jadi sampah?” sodok Parta.

 

Terkait pengembangan Pelabuhan Benoa yang sedang dikerjakan PT. Pelindo III, Parta menyatakan dukungannya. “Dari masterplannya sudah memenuhi harapan kami,” tandasnya.

 

Parta mengatakan pengembangan Pelabuhan Benoa penting agar bisa disandari kapal pesiar (cruise) berukuran besar. “Bali harus memiliki pelabuhan untuk Cruise yang berpenumpang besar.

 

Selama ini kebanyakan cruise wisatawan yang berlabuh di Benoa tidak turun ke Bali karena harus antar jemput dengan kapal-kapal kecil. Wisatawan tidak nyaman. Akhirnya mereka memilih tinggal dalam kapal karena tidak bisa merapat ke dermaga,” jelas Parta.

 

Pengembangan Pelabuhan Benoa yang ditargetkan rampung tahun 2023 diprediksi bisa menampakkan 3,2 juta wisatawan per tahun.

 

“Jadi sesuatu yang sangat menjanjikan buat pariwisata Bali,” sambungnya sembari menyebut dalam masterplan Pelabuhan Benoa akan dibangun stand UKM dan kuliner ikan. 

 

Parta menilai hal Ini sangat menguntungkan bagi pengusaha kecil atau UKM.

 

“Karena wisatawan cruise waktu singgahnya hanya 6 sampai 8 jam. Jadi butuh tempat untuk membeli makan dan souvenir. Selain itu, Pelabuhan Benoa dirancang untuk jadi tempat terbuka hijau, open space, tempat rekreasi. Mereka juga bisa belanja souvenir atau menikmati kuliner ikan di sana,” tutupnya.

DENPASAR – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Bali I Nyoman Parta menyoroti kondisi Pelabuhan Benoa yang Jumat (14/2) lalu dikunjungi Menteri BUMN, Erick Thohir.

 

Dia menilai kondisi Pelabuhan Benoa sudah tidak layak. Pelabuhan penumpang dan pelabuhan barang saling berdekatan sehingga mempengaruhi aspek kenyamanan.

 

Politikus PDI Perjuangan asal Desa Guwang, Gianyar ini juga menyoroti keberadaan ratusan perahu sitaan yang membuat Pelabuhan Benoa terlihat semrawut.

 

“Begitu juga adanya ratusan perahu sitaan yang sudah tidak layak. Tetap dibiarkan di sana jadi tontonan setiap saat. Informasinya sudah lebih dari tiga tahun seperti itu,” sentil Parta.

 

Terkait keberadaan perahu sitaan tersebut, wakil rakyat yang terkenal vokal ini mengusulkan agar perahu-perahu itu diberikan kepada nelayan. Bisa juga untuk pengrajin sebagai bahan baku kerajinan seperti ornamen villa atau restoran.

 

“Perahu-perahu sitaan itu sudah bertahun-tahun di sana. Masak dibiarkan jadi sampah?” sodok Parta.

 

Terkait pengembangan Pelabuhan Benoa yang sedang dikerjakan PT. Pelindo III, Parta menyatakan dukungannya. “Dari masterplannya sudah memenuhi harapan kami,” tandasnya.

 

Parta mengatakan pengembangan Pelabuhan Benoa penting agar bisa disandari kapal pesiar (cruise) berukuran besar. “Bali harus memiliki pelabuhan untuk Cruise yang berpenumpang besar.

 

Selama ini kebanyakan cruise wisatawan yang berlabuh di Benoa tidak turun ke Bali karena harus antar jemput dengan kapal-kapal kecil. Wisatawan tidak nyaman. Akhirnya mereka memilih tinggal dalam kapal karena tidak bisa merapat ke dermaga,” jelas Parta.

 

Pengembangan Pelabuhan Benoa yang ditargetkan rampung tahun 2023 diprediksi bisa menampakkan 3,2 juta wisatawan per tahun.

 

“Jadi sesuatu yang sangat menjanjikan buat pariwisata Bali,” sambungnya sembari menyebut dalam masterplan Pelabuhan Benoa akan dibangun stand UKM dan kuliner ikan. 

 

Parta menilai hal Ini sangat menguntungkan bagi pengusaha kecil atau UKM.

 

“Karena wisatawan cruise waktu singgahnya hanya 6 sampai 8 jam. Jadi butuh tempat untuk membeli makan dan souvenir. Selain itu, Pelabuhan Benoa dirancang untuk jadi tempat terbuka hijau, open space, tempat rekreasi. Mereka juga bisa belanja souvenir atau menikmati kuliner ikan di sana,” tutupnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/