27.3 C
Jakarta
5 September 2024, 3:42 AM WIB

Kasus Kematian Tiga Besar di Bali, Buleleng Kebut Vaksinasi Lansia

SINGARAJA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Buleleng memutuskan mempercepat proses vaksinasi terhadap kelompok lansia.

Vaksinasi itu diharapkan bisa meringankan gejala yang diderita para lansia apabila terinfeksi covid-19. Upaya itu juga diharapkan bisa menekan angka kematian akibat covid-19 di Buleleng.

Saat ini case fatality rate alias persentase kematian akibat covid-19 di Buleleng berada di posisi tiga besar di Bali.

Mengacu data yang dirilis Satgas Provinsi, Karangasem berada di tingkat pertama dengan 5,1 persen. Sementara Buleleng berada di peringkat kedua adalah Buleleng dengan 4,03 persen.

Satgas kabupaten pun telah mempelajari data tersebut. Hasilnya, hampir 90 persen kasus merupakan warga yang berusia di atas 50 tahun.

Rata-rata sudah memiliki penyakit bawaan seperti diabetes, hipertensi, maupun jantung. “Setelah kami pelajari data sebagian besar itu lansia dan sudah punya penyakit bawaan.

Covid ini kalau sudah ada penyakit bawaan, memang akan fatal jadinya. Gejala yang semestinya ringan, akhirnya menjadi berat bahkan bisa menyebabkan kematian.

Ini yang menyebabkan kasus kematian kita tinggi,” kata Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG kemarin.

Lebih lanjut Sutjidra mengatakan, satgas kini tengah berupaya menekan angka kematian. Caranya melakukan vaksinasi terhadap lansia.

Menurutnya, dari sisi demografi penduduk, lebih dari 23 persen penduduk Buleleng merupakan lanjut usia. Tercatat ada 186.691 orang penduduk yang berusia di atas 50 tahun.

Apabila mereka divaksin, maka potensi pasien mengalami gejala berat dapat ditekan. “Paling tidak meringankan gejala yang dialami.

Kalau lihat demografi penduduk kita, lebih dari 20 persen itu lansia. Makanya ini akan kami prioritaskan. Jadi bisa mengurangi angka kematian,” tukas Sutjidra.

Saat ini kasus covid-19 di Buleleng secara kumulatif mencapai 3.230 orang. Dari ribuan kasus tersebut, sebanyak 2.949 orang telah berhasil sembuh.

Sementara 131 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia. Kini kasus aktif yang masih menjalani perawatan dan karantina mencapai 150 orang.

Sebanyak 67 orang diantaranya menjalani karantina mandiri maupun karantina pada lokasi yang telah disiapkan pemerintah. Sedangkan 83 orang lainnya menjalani perawatan di berbagai fasilitas medis yang ada di Buleleng.

Hingga kemarin Buleleng masih tertahan di zona merah peta risiko sebaran covid yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Selain Buleleng tiga daerah lain di Bali juga berada di zona merah. Yakni Kabupaten Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar. 

SINGARAJA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Buleleng memutuskan mempercepat proses vaksinasi terhadap kelompok lansia.

Vaksinasi itu diharapkan bisa meringankan gejala yang diderita para lansia apabila terinfeksi covid-19. Upaya itu juga diharapkan bisa menekan angka kematian akibat covid-19 di Buleleng.

Saat ini case fatality rate alias persentase kematian akibat covid-19 di Buleleng berada di posisi tiga besar di Bali.

Mengacu data yang dirilis Satgas Provinsi, Karangasem berada di tingkat pertama dengan 5,1 persen. Sementara Buleleng berada di peringkat kedua adalah Buleleng dengan 4,03 persen.

Satgas kabupaten pun telah mempelajari data tersebut. Hasilnya, hampir 90 persen kasus merupakan warga yang berusia di atas 50 tahun.

Rata-rata sudah memiliki penyakit bawaan seperti diabetes, hipertensi, maupun jantung. “Setelah kami pelajari data sebagian besar itu lansia dan sudah punya penyakit bawaan.

Covid ini kalau sudah ada penyakit bawaan, memang akan fatal jadinya. Gejala yang semestinya ringan, akhirnya menjadi berat bahkan bisa menyebabkan kematian.

Ini yang menyebabkan kasus kematian kita tinggi,” kata Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG kemarin.

Lebih lanjut Sutjidra mengatakan, satgas kini tengah berupaya menekan angka kematian. Caranya melakukan vaksinasi terhadap lansia.

Menurutnya, dari sisi demografi penduduk, lebih dari 23 persen penduduk Buleleng merupakan lanjut usia. Tercatat ada 186.691 orang penduduk yang berusia di atas 50 tahun.

Apabila mereka divaksin, maka potensi pasien mengalami gejala berat dapat ditekan. “Paling tidak meringankan gejala yang dialami.

Kalau lihat demografi penduduk kita, lebih dari 20 persen itu lansia. Makanya ini akan kami prioritaskan. Jadi bisa mengurangi angka kematian,” tukas Sutjidra.

Saat ini kasus covid-19 di Buleleng secara kumulatif mencapai 3.230 orang. Dari ribuan kasus tersebut, sebanyak 2.949 orang telah berhasil sembuh.

Sementara 131 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia. Kini kasus aktif yang masih menjalani perawatan dan karantina mencapai 150 orang.

Sebanyak 67 orang diantaranya menjalani karantina mandiri maupun karantina pada lokasi yang telah disiapkan pemerintah. Sedangkan 83 orang lainnya menjalani perawatan di berbagai fasilitas medis yang ada di Buleleng.

Hingga kemarin Buleleng masih tertahan di zona merah peta risiko sebaran covid yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Selain Buleleng tiga daerah lain di Bali juga berada di zona merah. Yakni Kabupaten Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/