GEROKGAK – Nahas menimpa seorang nelayan yang tinggal sementara di Gondol, Desa Penyabangan, Gerokgak.
Santoso, 45 ditemukan tewas tenggelam di wilayah perairan laut desa Musi, Gerokgak. Musibah yang menimpa korban sebenarnya terjadi Senin (13/5) lalu, namun baru disampaikan informasi oelh pihak kepolisian.
Kejadian tewas tenggelamnya Santoso pria asal desa Sumberanyar, Banyuputih, Situbondo bermula saat korban bersama
rekan kerjanya Hasan Basri, 44, bekerja memasang pipa paralon di laut untuk menyedot mengalirkan air laut ke tambak kerapu milik sang bos, Kevin Hamdani, 32.
Pengerjaan pemasangan pipa atas perintah dari Abdul Mukit, 45, yang juga sama berkerja di tambak kerapu.
Pemasangan pipa berjarak sekitar 50 meter dari bibir pantai ke tengah laut. Ketika sedang bekerja Hasan Basri melakukan
penyelaman untuk memasang pipa dengan menggunakan alat bantu pernapasan berupa selang yang dihubungkan ke mesin kompresor.
Sementara korban yang tidak bisa menyelam berada diatas perahu sampan. Sekitar pukul 10.00 saat Hasan Basri naik kepermukaan air laut, Hasan tidak tidak melihat korban yang sebelumnya berada di atas perahu.
Hasan malah melihat ada selang alat bantu pernapasan yang sudah terhubung dengan mesin kompresor mengapung diatas air laut.
Setelah itu Hasan mencoba turun kembali ke laut untuk mencari keberadaan korban dengan menyusuri selang tersebut.
Hasan pun terkejut dan panik menemukan korban dalam kondisi mengambang tidak sadarkan diri. Setalah itu barulah korban dilarikan dengan menggunakan speed boat, agar segera korban dapat diberikan pertolongan.
Ketika korban dibawa ke Puskesmas Gerokgak I dan dilakukan pemeriksaan secara medis, sayangnya korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Kapolsek Gerogak Kompol Made Widana mengungkapkan kejadian itu Senin lalu dan data sudah pihaknya sampaikan ke Kasubag Humas Polres Buleleng.
Korban yakni Santoso saat ditemukan tewas mengambang menggunakan baju koas loreng merah putih, celana pendek biru.
Korban tewas ketika melakukan pemasangan pipa air sikulasi untuk tambak ikan krapu. Dari hasil pemeriksaan secara medis
penyebab korban meninggal dunia karena mati lemas dengan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Setelah melihat keterangan saksi dan hasil medis korban diduga kuat meninggal dunia tewas tenggelam.
Karena meski korban pekerjaan sebagai nelayan dan buruh di tambak krapu, namun korban tak bisa berenang,” terang Kapolsek Gerogak.
Kejadian ini sudah diterima sebagai musibah oleh keluarga korban. Kemudian menolak untuk dilakukan otopsi,
karena hasil pemeriksaan medis meyakinkan kematian korban lantaran kecelakaan tenggelam di laut pada saat bekerja memasang pipa.