28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:24 AM WIB

Kasus HIV/AIDS Tembus 22.034 Jiwa, Bali Ranking Lima Besar Nasional

DENPASAR-Data mengejutkan diungkap Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Povinsi Bali.

 

Sesuai data terbaru, Bali masuk rangking lima besar kasus HIV/AIDS dengan jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 22.034 jiwa (1987-November 2019).

 

Seperti disampaikan Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali, Made Suprapta, Sabtu (21/12).

 

” Dari jumlah kasus secara nasional, Bali urutan nomor lima setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat,”tegas Suprapta.

 

Bahkan tak kalah mengejutkan lagi, dari segi rate (jumlah penduduk),  kata Suprapta, Bali masuk urutan atau peringkat dua besar nasional setelah Papua.

 

Lebih lanjut, Suprapta juga menyampaikan bahwa dari factor penyebabnya, mengacu data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, faktor resiko penularan HIV/AIDS di Bali tertinggi didominasi akibat perilaku atau aktivitas seksual tidak aman.

 

Terinci factor resiko penularan melalui hubungan seksual itu meliputi; heteroseksual sebanyak 16.808 jiwa (76,3 persen), homoseksual 3.247 jiwa (14,7 persen), dan biseksual sebanyak  110 jiwa (0,5 persen).

 

Selain hubungan seksual, penularan HIV/AIDS melalui konsumsi narkoba dengan penggunaan jarum suntik mencapai 859 jiwa (3,9 persen).

 

“Sisanya adalah perinatal atau perilahir sebanyak 614 jiwa atau sekitar 2,8 persen dengan sebab tidak diketahui sebanyak 386 jiwa atau sekitar 1,8 persen. Serta faktor resiko tato sebanyak 10 orang,”terang Suprapta.

 

Sedangkan dari total keseluruhan kasus HIV/AIDS di Bali, rata-rata penderita didominasi usia produktif. “Pada usia produktif aktivitas seksual sangat tinggi.

“Virus ini tidak mengenal usia, tetapi potensi kelompok umur yang menderita HIV/Aids secara data menunjukkan memang kebanyakan faktor usia produktif antara 15-60 tahun,” jelasnya.

 

DENPASAR-Data mengejutkan diungkap Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Povinsi Bali.

 

Sesuai data terbaru, Bali masuk rangking lima besar kasus HIV/AIDS dengan jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 22.034 jiwa (1987-November 2019).

 

Seperti disampaikan Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali, Made Suprapta, Sabtu (21/12).

 

” Dari jumlah kasus secara nasional, Bali urutan nomor lima setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat,”tegas Suprapta.

 

Bahkan tak kalah mengejutkan lagi, dari segi rate (jumlah penduduk),  kata Suprapta, Bali masuk urutan atau peringkat dua besar nasional setelah Papua.

 

Lebih lanjut, Suprapta juga menyampaikan bahwa dari factor penyebabnya, mengacu data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, faktor resiko penularan HIV/AIDS di Bali tertinggi didominasi akibat perilaku atau aktivitas seksual tidak aman.

 

Terinci factor resiko penularan melalui hubungan seksual itu meliputi; heteroseksual sebanyak 16.808 jiwa (76,3 persen), homoseksual 3.247 jiwa (14,7 persen), dan biseksual sebanyak  110 jiwa (0,5 persen).

 

Selain hubungan seksual, penularan HIV/AIDS melalui konsumsi narkoba dengan penggunaan jarum suntik mencapai 859 jiwa (3,9 persen).

 

“Sisanya adalah perinatal atau perilahir sebanyak 614 jiwa atau sekitar 2,8 persen dengan sebab tidak diketahui sebanyak 386 jiwa atau sekitar 1,8 persen. Serta faktor resiko tato sebanyak 10 orang,”terang Suprapta.

 

Sedangkan dari total keseluruhan kasus HIV/AIDS di Bali, rata-rata penderita didominasi usia produktif. “Pada usia produktif aktivitas seksual sangat tinggi.

“Virus ini tidak mengenal usia, tetapi potensi kelompok umur yang menderita HIV/Aids secara data menunjukkan memang kebanyakan faktor usia produktif antara 15-60 tahun,” jelasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/