29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:06 AM WIB

Guru di SDN 2 Sinabun Pukuli Siswa, Suami Oknum Guru Ungkap Fakta Ini…

SINGARAJA – Oknum guru di SDN 2 Sinabun, Flora Nainggolan, yang diduga melakukan kekerasan fisik saat mengajar, akhirnya menerima buah dari perbuatannya.

Flora N resmi disanksi bebas tugas mengajar untuk sementara waktu. Disdikpora Buleleng disebut berencana menarik guru yang bersangkutan sebagai staf di dinas.

Sekretaris Disdikpora Buleleng I Made Astika mengatakan, kondisi kelas yang overload memang berpotensi memengaruhi guru yang bersangkutan.

Selain itu pengawasan dan proses pembelajaran juga tidak efektif. Sebab untuk tingkat sekolah dasar, satu ruang kelas idealnya diisi 28 orang siswa.

“Kami cek di Dapodik (Data Pokok Pendidikan, Red) itu masih ada kelas paralel di sana. Ini akan kami upayakan tambahan tenaga, supaya bisa dipisah lagi kelasnya,” imbuh Astika.

Sementara itu oknum guru Flora Nainggolan yang diwakili suaminya Gusti Ketut Alus, juga tak menampik peristiwa tersebut.

Menurut Alit, peristiwa itu terjadi karena kondisi kelas yang overload. Sehingga banyak siswa yang belum memenuhi standar pendidikan, seperti membaca dan menulis.

Guru Flora pun berusaha memacu siswa. Terkait pemukulan menggunakan gagang sapu, Alit juga tak membantahnya.

“Memang sempat dipukul lengannya, tidak keras. Itu bukan pukulan emosi. Tidak benar istri saya melakukan kekerasan terus menerus. Itu maksudnya mendidik, biar lebih giat belajar. Sebab anak itu paling bandel,” kata Alus.

Kalau toh istrinya memang harus dipindah dari SDN 2 Sinabun, ia pun tak masalah. “Kalau memang itu suatu pembinaan, saya tidak masalah,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komite SDN 2 Sinabun menyurati Disdikpora Buleleng, meminta oknum guru di sekolah bersangkutan dipindahkan.

Penyebabnya, oknum guru itu melakukan tindak kekerasan pada siswa saat proses belajar mengajar. Total ada delapan orang siswa yang disebut sempat dipukul oleh oknum guru tersebut. Akibatnya siswa pun mengalami trauma.

SINGARAJA – Oknum guru di SDN 2 Sinabun, Flora Nainggolan, yang diduga melakukan kekerasan fisik saat mengajar, akhirnya menerima buah dari perbuatannya.

Flora N resmi disanksi bebas tugas mengajar untuk sementara waktu. Disdikpora Buleleng disebut berencana menarik guru yang bersangkutan sebagai staf di dinas.

Sekretaris Disdikpora Buleleng I Made Astika mengatakan, kondisi kelas yang overload memang berpotensi memengaruhi guru yang bersangkutan.

Selain itu pengawasan dan proses pembelajaran juga tidak efektif. Sebab untuk tingkat sekolah dasar, satu ruang kelas idealnya diisi 28 orang siswa.

“Kami cek di Dapodik (Data Pokok Pendidikan, Red) itu masih ada kelas paralel di sana. Ini akan kami upayakan tambahan tenaga, supaya bisa dipisah lagi kelasnya,” imbuh Astika.

Sementara itu oknum guru Flora Nainggolan yang diwakili suaminya Gusti Ketut Alus, juga tak menampik peristiwa tersebut.

Menurut Alit, peristiwa itu terjadi karena kondisi kelas yang overload. Sehingga banyak siswa yang belum memenuhi standar pendidikan, seperti membaca dan menulis.

Guru Flora pun berusaha memacu siswa. Terkait pemukulan menggunakan gagang sapu, Alit juga tak membantahnya.

“Memang sempat dipukul lengannya, tidak keras. Itu bukan pukulan emosi. Tidak benar istri saya melakukan kekerasan terus menerus. Itu maksudnya mendidik, biar lebih giat belajar. Sebab anak itu paling bandel,” kata Alus.

Kalau toh istrinya memang harus dipindah dari SDN 2 Sinabun, ia pun tak masalah. “Kalau memang itu suatu pembinaan, saya tidak masalah,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komite SDN 2 Sinabun menyurati Disdikpora Buleleng, meminta oknum guru di sekolah bersangkutan dipindahkan.

Penyebabnya, oknum guru itu melakukan tindak kekerasan pada siswa saat proses belajar mengajar. Total ada delapan orang siswa yang disebut sempat dipukul oleh oknum guru tersebut. Akibatnya siswa pun mengalami trauma.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/