RadarBali.com – Pusat Vulkanologi dan Bencana Mitigasi Geologi (PVBMG) Kementerian ESDM akhirnya menerjunkan tim ke Pos Pemantau Gunung Agung di Rendang, Karangasem.
Mereka datang untuk memastikan kondisi terkini dari Gunung Agung yang mengalami peningkatan aktivitas sejak sebulan terakhir.
Mereka datang dikoordinir Kabid Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM Gede Suantika.
Saat ditemui di Pos Pemantau Gunung Api Agung, Rendang, Gede Suantika mengakui, ada kenaikan aktivitas di Gunung Agung per harinya.
Bahkan, kemarin terhitung pukul 00.00 hingga 12.00 Wita, terjadi 28 kali gempa vulkanik dangkal dan dalam. “Itu terjadi dalam tempo 12 jam,” kata Suantika.
Padahal, sehari sebelumnya, hanya terjadi 28 kali gempa vulkanik selama 1 x 24 jam. Itu artinya ada kenaikan aktivitas Gunung Agung.
Bahkan, kenaikan gempa sampai 50 persen. Kalau aktifitas naik terus dan gempa semakin sering maka level bisa saja ditingkatkan menjadi level III (Siaga).
“Peluang naik status cukup besar mengingat terjadi peningkatan aktivitas gunung,” tandasnya. Tapi, hingga kemarin status waspada belum dicabut menjadi siaga.
Secara visual, kata dia, sejak dua hari lalu ada asap tipis membumbung setinggi 50 meter dari puncak gunung.
Kalau kedalaman kawah 200 meter, maka ketinggian asap itu kurang lebih 250 meter. “Untuk ciri-ciri lain belum terlihat secara visual,” bebernya.
Seperti binatang yang ada di sekitar Gunung Agung belum ada yang turun secara besar-besaran. Begitu juga dengan mata air yang ada di sekitar berubah jadi panas atau yang awalnya air panas jadi dingin.
“Karena kalau gunung akan meletus, mata air yang dingin bisa saja tiba – tiba panas begitu juga sebaliknya. Bahkan ada juga mata air tiba – tiba menghilang,” bebernya.
Suara gemuruh dari luar juga belum terdengar. Begitu juga dengan baru belerang belum tercium oleh masyarakat terkena dampak.
“Kalau gempa grafiknya terus naik secara tajam maka aka nada kenaikan status,” tandasnya. Yang jelas, pihaknya mengimbau agar warga yang berada di radius 3 km dari puncak gunung untuk tidak melakukan aktivitas.
Terutama yang berada berada di ketinggian 1500 dari permukaan laut. Kapolsek Selat AKP Made Sudartawan memastikan jalur pendakian dari Pasar Agung sudah ditutup sejak kemarin.
Pihaknya menempatkan dua orang personil untuk berjaga disana secara bergantian. “Biar tidak ada yang mencoba menerobos melakukan pendakian,” tandas AKP Sudartawan.