33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:58 PM WIB

Cuaca Buruk, Penyeberangan Gilimanuk – Ketapang Buka-Tutup

RadarBali.com – Hujan deras yang kembali turun Kamis sore kemarin (16/11), disertai angin kencang di selat Bali kembali membuat penyeberangan ditutup.

Penutupan itu dilakukan karena cuaca gelap akibat hujan disertai angin kencang berisiko bagi pelayaran kapal.

Hujan yang turun mulai sekitar 14.00 memang sangat lebat dan angin juga sangat kencang.  Hujan deras yang dihembus angin kencang tersebut menimbulkan kabut yang membuat situasi menjadi gelap.

Akibatnya jarak pandang nakhoda menjadi terbatas dan sangat berisiko bagi keselamataan pelayaran kapal yang melayani penyebrangan lintas Jawa-Bali.

Melihat cuaca sangat beresiko bagi keselamatan pelayaran kapal, Unit Pelaksana Pelabahun (UPP) atau syahbandar baik di Ketapang maupun Gilimanuk, memutuskan untuk menutup sementara penyeberangan.

Penutupan itu mulai dilakukan pukul 16.15. Seperti biasa kapal yang sedang berlayar diminta merapat ke pelabuhan terdekat atau mencari tempat mengapung yang aman.

Beruntung pengguna jasa penyebrangan saat peunutupan dilakukan jumlahnya sedikit sehingga tidak terjadi antrean.

“Hujan dan angin kencang membuat cuaca menjadi kabut dan gelap sehingga jarak pandang menjadi sangat terbatas, apalagi di tengah selat Bali dan itu beresiko bagi pelayaran kapal.

Sehingga demi keselamatan penyenbrangan kita tunda,” ujar Kepala TU UPP atau Syahbandar Gilimanuk Ni Koamng Yuliani.

Beruntung cuaca buruk hanya sebentar. Setengah jam kemudian hujan deras dan angin kencang mereda dan pukul 18. 35, penyebrangan kembali dibuka.

Kapal-kapal yang sudah selesai muat langsung berlayar begitupula kapal yang sebelumnya memgapung selama penyeberangan ditutup kembali melanjutkan pelayaran.

“Kita selalau memperhatikan cuaca dan jika cuaca membahayakan pelayaran maka penutupan sementara kita lakukan karena kita lebih mengutamakan keselamatan,” tambah Yuliani.

Heru Wahono, manajer usaha PT ASDP Indonesia Ferry unit pelabuhan Gilimanuk mengatakan, penutupan sementara itu dilakukan oleh Syahbandar yang memiliki kewenangan dalam keselamatan pelayaran.

“Kalau syhabandar menunda pelayaran karena pertimbangan keselamatan, kami mengikuti saja. Memang kami lebih mengutamakan pelayanan dan keselamatan pelayaran,” ujarnya

RadarBali.com – Hujan deras yang kembali turun Kamis sore kemarin (16/11), disertai angin kencang di selat Bali kembali membuat penyeberangan ditutup.

Penutupan itu dilakukan karena cuaca gelap akibat hujan disertai angin kencang berisiko bagi pelayaran kapal.

Hujan yang turun mulai sekitar 14.00 memang sangat lebat dan angin juga sangat kencang.  Hujan deras yang dihembus angin kencang tersebut menimbulkan kabut yang membuat situasi menjadi gelap.

Akibatnya jarak pandang nakhoda menjadi terbatas dan sangat berisiko bagi keselamataan pelayaran kapal yang melayani penyebrangan lintas Jawa-Bali.

Melihat cuaca sangat beresiko bagi keselamatan pelayaran kapal, Unit Pelaksana Pelabahun (UPP) atau syahbandar baik di Ketapang maupun Gilimanuk, memutuskan untuk menutup sementara penyeberangan.

Penutupan itu mulai dilakukan pukul 16.15. Seperti biasa kapal yang sedang berlayar diminta merapat ke pelabuhan terdekat atau mencari tempat mengapung yang aman.

Beruntung pengguna jasa penyebrangan saat peunutupan dilakukan jumlahnya sedikit sehingga tidak terjadi antrean.

“Hujan dan angin kencang membuat cuaca menjadi kabut dan gelap sehingga jarak pandang menjadi sangat terbatas, apalagi di tengah selat Bali dan itu beresiko bagi pelayaran kapal.

Sehingga demi keselamatan penyenbrangan kita tunda,” ujar Kepala TU UPP atau Syahbandar Gilimanuk Ni Koamng Yuliani.

Beruntung cuaca buruk hanya sebentar. Setengah jam kemudian hujan deras dan angin kencang mereda dan pukul 18. 35, penyebrangan kembali dibuka.

Kapal-kapal yang sudah selesai muat langsung berlayar begitupula kapal yang sebelumnya memgapung selama penyeberangan ditutup kembali melanjutkan pelayaran.

“Kita selalau memperhatikan cuaca dan jika cuaca membahayakan pelayaran maka penutupan sementara kita lakukan karena kita lebih mengutamakan keselamatan,” tambah Yuliani.

Heru Wahono, manajer usaha PT ASDP Indonesia Ferry unit pelabuhan Gilimanuk mengatakan, penutupan sementara itu dilakukan oleh Syahbandar yang memiliki kewenangan dalam keselamatan pelayaran.

“Kalau syhabandar menunda pelayaran karena pertimbangan keselamatan, kami mengikuti saja. Memang kami lebih mengutamakan pelayanan dan keselamatan pelayaran,” ujarnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/