SINGARAJA – Sebanyak 19 ekor kambing milik warga di Desa Umejero, dimangsa hewan liar. Peristiwa itu terjadi selama tiga hari berturut-turut.
Sejumlah warga pun mengaitkan peristiwa itu dengan fenomena mistis. Sebab peristiwa itu belum pernah terjadi di Desa Umejero sebelumnya.
Peristiwa itu terjadi sejak Sabtu (12/12) lalu. Hanya kambing di kawasan Banjar Dinas Waru, Desa Umejero, Kecamatan Busungbiu saja yang menjadi sasaran serangan hewan liar.
Serangan pertama terjadi di kandang kambing milik Dewa Ketut Sudarsana. Pada Sabtu pagi, Sudarsana mendapati 3 ekor kambing miliknya dalam kondisi tak bernyawa.
Selanjutnya pada Minggu (13/12) pagi, giliran hewan milik Wayan Diatmika yang diserang hewan liar. Ada 3 ekor kambing yang dimangsa di kandang milik Diatmika.
Selanjutnya pada Senin (14/12) giliran hewan milik Putu Hendrawan alias Putu Leong yang diserang hewan liar. Total ada 13 ekor kambing yang juga diserang.
“Senin pagi itu ditemukan 10 ekor sudah mati. Sisanya yang 3 ekor masih hidup, tapi masih kelihatan sisa gigitan. Tapi akhirnya mati juga,” kata Perbekel Umejero, Gede Adis saat dihubungi dari Singaraja kemarin.
Menurutnya, kambing yang diserang hewan, rata-rata mengalami luka gigatan pada bagian leher. Informasinya ada pula bagian jeroan hewan yang hilang.
Sayangnya peristiwa itu belum sempat dilaporkan pada Dinas Pertanian Buleleng. Selain itu kambing-kambing yang diserang hewan liar juga sudah dikubur.
Lebih lanjut Adis mengatakan, sejumlah warga ada yang mengaitkan peristiwa itu dengan fenomena mistis.
“Karena memang dari segi keyakinan, tilem kaenem itu kan untuk nangluk merana. Banyak yang meyakini ini fenomena niskala. Apalagi setelah hari tilem itu, tidak ada kejadian lagi,” katanya.
Sementara itu Camat Busungbiu I Gede Putra Aryana mengatakan, peristiwa itu belum dilaporkan pada pihak kepolisian maupun Dinas Pertanian Buleleng.
Aryana mengaku sudah meminta agar aparat desa setempat segera menyurati Dinas Pertanian Buleleng. Sehingga dapat dilakukan langkah-langah pencegahan, apabila ada serangan serupa.
“Informasi yang saya terima, ada bekas gigitan. Seperti digigit serigala. Tapi di sekitar sana tidak ada habitat serigala.
Kami juga belum tahu pasti hewan apa yang menyerang di sana. Ini akan kami koordinasikan lebih lanjut dengan pihak terkait,” tegasnya.