28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:26 AM WIB

Dinas Pariwisata Klaim Kunjungan Wisman ke Buleleng Masih Stabil

SINGARAJA – Virus corona yang memicu turunnya tingkat kunjungan wisatawan di Bali, diklaim tak terlalu berdampak bagi Kabupaten Buleleng.

Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan kini masih relatif stabil. Mengingkat wisatawan Tiongkok, bukan pasar utama bagi Bali Utara.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana mengatakan, virus corona memang sangat memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan asal Tiongkok.

Namun, khusus di Buleleng, kunjungan wisatawan Tiongkok tak seberapa. Sudama menyebut angka kunjungan wisatawan Tiongkok, tak lebih dari 100 orang per bulan.

“Kalau wisatawan Tiongkok itu sukanya melakukan kunjungan spiritual. Ada juga yang water sport. Memang untuk di Buleleng, tingkat kunjungan dari Tiongkok tidak signifikan. Beda dengan di Denpasar dan Gianyar,” kata Sudama.

Menurutnya angka kunjungan wisatawan di Buleleng justru didominasi oleh wisatawan dari benua Eropa. Seperti Belanda dan Jerman. Selain itu wisatawan dari benua Amerika dan Australia juga kerap menghabiskan momen libur musim dingin mereka di Bali Utara.

“Sejauh ini kami lihat angka kunjungan, trendnya masih terjaga. Kami cek juga ke beberapa DTW (daya tarik wisata, Red), masih stabil. Awal-awal tahun memang angka kunjungan ada perlambatan. Karena memang belum masuk high season,” imbuhnya.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan langkah-langkah antisipasi terkait penyebaran virus corona itu. Sebab virus tak hanya menyebar di Tiongkok. Namun juga ditemukan di sejumlah negara lain seperti Jepang, Singapura, Hongkong, Thailand, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, dan Vietnam.

Para pengelola DTW dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) juga diminta melakukan langkah antisipasi dan sosialisasi pada wisatawan. Para pengelola juga diminta menjaga kondisi higienis dan kebersihan di tempat wisata.

“Mudah-mudahan tidak sampai masuk di Buleleng. Apalagi wisatawan sebelum masuk Bali itu kan sudah pasti lewat screening dari Kantor Kesehatan Pelabuhan dan karantina. Tapi tetap kami lakukan langkah pencegahan dan penyampaian informasi yang riil dan aktual pada wisatawan terkait kondisi pariwisata di Buleleng,” demikian Sudama. 

SINGARAJA – Virus corona yang memicu turunnya tingkat kunjungan wisatawan di Bali, diklaim tak terlalu berdampak bagi Kabupaten Buleleng.

Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan kini masih relatif stabil. Mengingkat wisatawan Tiongkok, bukan pasar utama bagi Bali Utara.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana mengatakan, virus corona memang sangat memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan asal Tiongkok.

Namun, khusus di Buleleng, kunjungan wisatawan Tiongkok tak seberapa. Sudama menyebut angka kunjungan wisatawan Tiongkok, tak lebih dari 100 orang per bulan.

“Kalau wisatawan Tiongkok itu sukanya melakukan kunjungan spiritual. Ada juga yang water sport. Memang untuk di Buleleng, tingkat kunjungan dari Tiongkok tidak signifikan. Beda dengan di Denpasar dan Gianyar,” kata Sudama.

Menurutnya angka kunjungan wisatawan di Buleleng justru didominasi oleh wisatawan dari benua Eropa. Seperti Belanda dan Jerman. Selain itu wisatawan dari benua Amerika dan Australia juga kerap menghabiskan momen libur musim dingin mereka di Bali Utara.

“Sejauh ini kami lihat angka kunjungan, trendnya masih terjaga. Kami cek juga ke beberapa DTW (daya tarik wisata, Red), masih stabil. Awal-awal tahun memang angka kunjungan ada perlambatan. Karena memang belum masuk high season,” imbuhnya.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan langkah-langkah antisipasi terkait penyebaran virus corona itu. Sebab virus tak hanya menyebar di Tiongkok. Namun juga ditemukan di sejumlah negara lain seperti Jepang, Singapura, Hongkong, Thailand, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, dan Vietnam.

Para pengelola DTW dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) juga diminta melakukan langkah antisipasi dan sosialisasi pada wisatawan. Para pengelola juga diminta menjaga kondisi higienis dan kebersihan di tempat wisata.

“Mudah-mudahan tidak sampai masuk di Buleleng. Apalagi wisatawan sebelum masuk Bali itu kan sudah pasti lewat screening dari Kantor Kesehatan Pelabuhan dan karantina. Tapi tetap kami lakukan langkah pencegahan dan penyampaian informasi yang riil dan aktual pada wisatawan terkait kondisi pariwisata di Buleleng,” demikian Sudama. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/