26.9 C
Jakarta
26 April 2024, 20:06 PM WIB

Abaikan Larangan, Buruh Bangunan Picu Kebakaran di Pura Kawitan Gelgel

TABANAN – Kebakaran di area pura terjadi Tabanan, Kamis (18/4).

Diduga karena teledor, sebuah pura kawitan Pasek Gegel di di Banjar Tanah Pegat, Desa Gubuk, sekitar pukul 10.30 ludes dilahap si jago merah

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, hingga musibah kebakaran terjadi berawal dari seorang warga setempat yang tinggal di dekat pura melihat kepulan asap.

Melihat asap yang keluar dari pura, warga tersebut langsung menuju sumber asap. Kemudian melihat seluruh bangunan pura sudah dalam keadaan terbakar.

Sedangkan Pemangku Pura Kawitan Pasek Gelgel Made Mudia, 63, mengatakan pemicu kebakaran diduga berasal dari pembakaran di areal tegalan yang berjarak sekitar 5 meter dari pura yang dilakukan oleh seseorang buruh bangunan.

“Buruh tersebut membakar daun dan ranting pohon kering. Sudah kami ingatkan agar tidak membakar apapun di dekat pura. Namun membandel malah membakar sisa dedaunan pohon kering,” kata Mudia.

Pembakaran sisa dedauan dan ranting pohon itulah yang diterbangkan angin dan mengenai bangunan atap pura yang terbuat dari ijuk. Sehingga membuat bangunan pura terbakar. Dengan cepat api merembet di atap pura hingga menimbulkan kebakaran.

“Beberapa pura yang terbakar yakni mulai pelinggih tumpang telu dan tumpang lima  dan pelinggih lainnya yang terletak di bagian utara areal pura. Kalau kerugian sekitar Rp 150 Juta. Selain itu, ada juga prasasti lontar berbahan tembaga yang dibungkus dengan kotak juga terbakar,” terangnya.

Bahkan menurut Mudia, proses pemadaman oleh petugas pemadam sempat menuai kendala.

“Lumayan susah juga pemadamannya, karena ijuk yang terbakar ditambah dengan angin yang kencang menyulitkan penanganan. Karena air susah sekali masuk ke dalam ijuk, sehingga atap-atap tersebut kemudian dirobohkan,” pungkasnya. 

TABANAN – Kebakaran di area pura terjadi Tabanan, Kamis (18/4).

Diduga karena teledor, sebuah pura kawitan Pasek Gegel di di Banjar Tanah Pegat, Desa Gubuk, sekitar pukul 10.30 ludes dilahap si jago merah

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, hingga musibah kebakaran terjadi berawal dari seorang warga setempat yang tinggal di dekat pura melihat kepulan asap.

Melihat asap yang keluar dari pura, warga tersebut langsung menuju sumber asap. Kemudian melihat seluruh bangunan pura sudah dalam keadaan terbakar.

Sedangkan Pemangku Pura Kawitan Pasek Gelgel Made Mudia, 63, mengatakan pemicu kebakaran diduga berasal dari pembakaran di areal tegalan yang berjarak sekitar 5 meter dari pura yang dilakukan oleh seseorang buruh bangunan.

“Buruh tersebut membakar daun dan ranting pohon kering. Sudah kami ingatkan agar tidak membakar apapun di dekat pura. Namun membandel malah membakar sisa dedaunan pohon kering,” kata Mudia.

Pembakaran sisa dedauan dan ranting pohon itulah yang diterbangkan angin dan mengenai bangunan atap pura yang terbuat dari ijuk. Sehingga membuat bangunan pura terbakar. Dengan cepat api merembet di atap pura hingga menimbulkan kebakaran.

“Beberapa pura yang terbakar yakni mulai pelinggih tumpang telu dan tumpang lima  dan pelinggih lainnya yang terletak di bagian utara areal pura. Kalau kerugian sekitar Rp 150 Juta. Selain itu, ada juga prasasti lontar berbahan tembaga yang dibungkus dengan kotak juga terbakar,” terangnya.

Bahkan menurut Mudia, proses pemadaman oleh petugas pemadam sempat menuai kendala.

“Lumayan susah juga pemadamannya, karena ijuk yang terbakar ditambah dengan angin yang kencang menyulitkan penanganan. Karena air susah sekali masuk ke dalam ijuk, sehingga atap-atap tersebut kemudian dirobohkan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/