32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:54 PM WIB

Karangasem Dikepung Bencana, Tukad Janga Meluap, Alat Berat Hanyut

AMLAPURA – Hujan yang mengguyur Karangasem sejak Rabu (16/6) malam menimbulkan sejumlah bencana di beberapa titik.

Hingga Kamis (17/6) kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem setidaknya menerima 24 laporan kejadian yang terjadi di beberapa titik di kawasan Karangasem.
Hujan yang mengguyur hingga Kamis dini hari itu membuat sejumlah air sungai meluap. Sala satunyanya terjadi di Banjar Lebah, Desa Antiga, Kecamatan Manggis membuat bangunan semi permanen milik warga rusak.
Salah seorang warga setempat I Gede Simpen mengungkapkan, aliran air menerjang pemukiman warga diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.00 Kamis dini hari.

Padahal lanjut dia, hujan di wilayahnya tidak begitu deras, hanya saja diduga hujan deras terjadi di wilayah puncak bukit mengalir

ke bawah dan menuju ke pemukiman warga hingga mengakibatkan sejumlah bangunan rusak dan hewan peliharaan warga juga nyaris hilang tersapu aliran air.

“Air mengalir dari atas perbukitan, karena intensitas air cukup besar sehingga air menerobos keluar jalur alur sungai dan masuk ke wilayah pemukiman,” ujarnya.
Kondisi serupa juga terjadi wilayah Desa Gegelang. Akibat luapan air sungai, puluhan are tanaman padi di lahan sawah milik warga terancam gagal panen.

Salah satunya milik petani bernama I Ketut Sabo. Sekitar 40 are lahan sawahnya juga menjadi korban terjangan derasnya aliran banjir membuat sawah dan pondok yang sering digunakan sebagai tempat beristirahat di areal sawahnya juga ikut rusak.

“Baru kali ini hujan deras sampai mengakibatkan banjir seperti ini sampai menghancurkan sawah dan pondok saya,” katanya.
Kejadian yang sama juga terjadi di Banjar Segarkaton, Lingkungan Pesagi, Kecamatan Karangasem. Sariman, 65, menuturkan, aliran sungai Tukad Janga mulai membesar sekitar pukul 01.00 Kamis dini hari.

Ia yang berada di pinggiran sungai dikagetkan dengan suara gemuruh bebatuan dari sungai tersebut.

“Pondok di pinggiran rumah saya hancur diterjang air sungai. Saya sempat bangun dan melihat kejadian itu. Besar sekali airnya,” tutur Sariman.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali di lokasi kejadian, proyek senderan sungai setinggi 3 meter tak luput dari terjangan air sungai.

Tanah pada pinggiran senderan terkikis hingga mengakibatkan material senderan hanyut. Bahkan satu unit alat berat juga ikut terseret.

 “Proyek itu sejak delapan hari dibuat. Sudah hampir selesai. Rusak karena diterjang air bah. Sampai alat beratnya ikut terseret arus,” tandasnya. 

AMLAPURA – Hujan yang mengguyur Karangasem sejak Rabu (16/6) malam menimbulkan sejumlah bencana di beberapa titik.

Hingga Kamis (17/6) kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem setidaknya menerima 24 laporan kejadian yang terjadi di beberapa titik di kawasan Karangasem.
Hujan yang mengguyur hingga Kamis dini hari itu membuat sejumlah air sungai meluap. Sala satunyanya terjadi di Banjar Lebah, Desa Antiga, Kecamatan Manggis membuat bangunan semi permanen milik warga rusak.
Salah seorang warga setempat I Gede Simpen mengungkapkan, aliran air menerjang pemukiman warga diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.00 Kamis dini hari.

Padahal lanjut dia, hujan di wilayahnya tidak begitu deras, hanya saja diduga hujan deras terjadi di wilayah puncak bukit mengalir

ke bawah dan menuju ke pemukiman warga hingga mengakibatkan sejumlah bangunan rusak dan hewan peliharaan warga juga nyaris hilang tersapu aliran air.

“Air mengalir dari atas perbukitan, karena intensitas air cukup besar sehingga air menerobos keluar jalur alur sungai dan masuk ke wilayah pemukiman,” ujarnya.
Kondisi serupa juga terjadi wilayah Desa Gegelang. Akibat luapan air sungai, puluhan are tanaman padi di lahan sawah milik warga terancam gagal panen.

Salah satunya milik petani bernama I Ketut Sabo. Sekitar 40 are lahan sawahnya juga menjadi korban terjangan derasnya aliran banjir membuat sawah dan pondok yang sering digunakan sebagai tempat beristirahat di areal sawahnya juga ikut rusak.

“Baru kali ini hujan deras sampai mengakibatkan banjir seperti ini sampai menghancurkan sawah dan pondok saya,” katanya.
Kejadian yang sama juga terjadi di Banjar Segarkaton, Lingkungan Pesagi, Kecamatan Karangasem. Sariman, 65, menuturkan, aliran sungai Tukad Janga mulai membesar sekitar pukul 01.00 Kamis dini hari.

Ia yang berada di pinggiran sungai dikagetkan dengan suara gemuruh bebatuan dari sungai tersebut.

“Pondok di pinggiran rumah saya hancur diterjang air sungai. Saya sempat bangun dan melihat kejadian itu. Besar sekali airnya,” tutur Sariman.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali di lokasi kejadian, proyek senderan sungai setinggi 3 meter tak luput dari terjangan air sungai.

Tanah pada pinggiran senderan terkikis hingga mengakibatkan material senderan hanyut. Bahkan satu unit alat berat juga ikut terseret.

 “Proyek itu sejak delapan hari dibuat. Sudah hampir selesai. Rusak karena diterjang air bah. Sampai alat beratnya ikut terseret arus,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/