RadarBali.com – Tingginya intensitas gempa di wilayah Kecamatan Tejakula, diduga terkait dengan aktifitas Gunung Api yang ada di Pulau Bali.
Hanya saja belum diketahui apakah aktifitas itu berkaitan dengan Gunung Agung, atau berkaitan dengan Gunung Batur.
Gempa yang sempat terjadi di Kecamatan Tejakula pada Selasa (16/10) lalu memang membuat resah warga setempat.
Pasalnya ada 10 kali gempa yang terjadi sepanjang Selasa. Seluruhnya terpusat di sekitar Kecamatan Tejakula.
Gempa terlemah tercatat berkekuatan 2.4 skala richter. Sementara gempa paling kuat memiliki magnitude 3.2 skala richter.
Terakhir gempa terjadi pada pukul 22.43 Selasa malam dengan kekuatan 2.7 skala richter. Pusat gempa berada pada 13 kilometer arah barat laut Karangasem dengan kedalaman 14 kilometer.
Banyak warga yang tak bisa tidur nyenyak, karena dihantui oleh gempa. “Semalam saya tidak bisa tidur. Waktu baru tidur, tahu-tahu ada gempa lagi.
Akhirnya ya tidak nyenyak tidurnya,” kata Kepala Dinas Sosial, Gede Komang, yang kebetulan berasal dari Desa Tejakula.
Gempa selama sepuluh kali berturut-turut itu, tak pelak menimbulkan kerusakan di sejumlah lokasi. Selain di SMAN 2 Tejakula, kerusakan juga terjadi di Banjar Dinas Selombo, Desa Bondalem.
Dua rumah warga masing-masing rumah milik Komang Sirya, 50, dan Nyoman Srinadi, 60, mengalami kerusakan.
Rumah milik Komang Sirya mengalami kerusakan pada candi bentar menuju areal pelinggih di rumahnya, rontok karena gempa.
Sementara rumah milik Nyoman Srinadi, temboknya sudah jebol. Bahkan tembok di bagian dalam rumahnya juga sudah mulai retak.