26.7 C
Jakarta
12 September 2024, 19:23 PM WIB

AWAS! Ada Anjing Gila Ngamuk, Gigit 12 Warga

RadarBali.com – Keganasan anjing gila yang diduga terjangkit rabies kembali menghantui warga. Kali ini, warga di sekitaran kota Gianyar tepatnya di bilangan pasar umum Gianyar menjadi korban.

Dalam sehari, yakni catatan selama dua hari, pada Rabu (15/11) dan Kamis (16/11), terdapat 12 warga yang digigit anjing gila.

Belasan korban gigitan ini pun terpantau sudah mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dari layanan kesehatan.

Namun diperkirakan masih ada sejumlah warga yang digigit anjing ini namun tidak melapor. Mengingat anjing positif rabies ini berada di tempat umum.

Salah satu korban gigitan anjing, Jero Wayan Siki, 55, warga Lingkungan Banjar Teges Kelurahan Gianyar mengalami luka gigitan pada kaki kanan belakang lutut.

Jero Wayan Siki yang kesehariannya menjual tipat tahu keliling ini, digigit pada Rabu lalu sekitar pukul 09.00 di kawasan pertokoan Harum Fajar, masih dekat dengan areal pasar umum Gianyar.

Jero Wayan Siki saat kejadian sedang nyuwun (mengangkat benda dengan kepala) sebuah keranjang berisi tahu.

Tiba-tiba dia dikagetkan dengan lompatan seekor anjing ke arah kaki kanannya. Padahal, saat melintas tak sedikit pun Jero Wayan Siki mengganggu si anjing.

“Saya kira nggak parah gigitannya. Tapi setelah sampai di rumah, kaget lihat darah segar mengalir. Langsung saya cuci di keran pakai sabun,” ujar Jero Siki.

Kejadian gigitan anjing itupun lantas diceritakan kepada suami dan keluarganya. Jero Siki akhirnya isarankan untuk mencari VAR ke Puskesmas terdekat.

“Sekarang sudah baikan tapi belum boleh dibawa keluar rumah. Taku,” ujarnya. Jero Siki sendiri mengalami luka tidak terlalu dalam.

Ada dua lubang seukuran gigi anjing. Namun tak sampai dijarit. “Lima hari lagi tiyang (saya, red) disuruh control lagi,” imbuhnya.

Jero Wayan Siki pun berharap, anjing-anjing liar di Pasar Gianyar supaya diamankan. Sebab, dirinya hampir setiap hari beraktifitas di pasar.

“Tumben begini, biasanya tidak pernah. Setelah begini, tiyang khawatir juga nanti kalau lihat anjing liar di pasar. Takut gigit lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, Drh. Ketut Ariyasa membenarkan bahwa kasus gigitan anjing liar di Pasar Gianyar tersebut positif rabies.

“Anjing yang gigit sudah dilakukan eliminasi. Setelah eliminasi, kami ambil sampel otaknya dan ternyata positif rabies,” ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut, pihaknya pun telah bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Sebanyak 143 ekor anjing liar maupun peliharaan di area gigitan, telah dilakukan vaksinasi ulang.

Selanjutnya, Senin (20/11) nanti dijadwalkan untuk dilakukan eliminasi anjing liar di pasar Gianyar. 

RadarBali.com – Keganasan anjing gila yang diduga terjangkit rabies kembali menghantui warga. Kali ini, warga di sekitaran kota Gianyar tepatnya di bilangan pasar umum Gianyar menjadi korban.

Dalam sehari, yakni catatan selama dua hari, pada Rabu (15/11) dan Kamis (16/11), terdapat 12 warga yang digigit anjing gila.

Belasan korban gigitan ini pun terpantau sudah mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dari layanan kesehatan.

Namun diperkirakan masih ada sejumlah warga yang digigit anjing ini namun tidak melapor. Mengingat anjing positif rabies ini berada di tempat umum.

Salah satu korban gigitan anjing, Jero Wayan Siki, 55, warga Lingkungan Banjar Teges Kelurahan Gianyar mengalami luka gigitan pada kaki kanan belakang lutut.

Jero Wayan Siki yang kesehariannya menjual tipat tahu keliling ini, digigit pada Rabu lalu sekitar pukul 09.00 di kawasan pertokoan Harum Fajar, masih dekat dengan areal pasar umum Gianyar.

Jero Wayan Siki saat kejadian sedang nyuwun (mengangkat benda dengan kepala) sebuah keranjang berisi tahu.

Tiba-tiba dia dikagetkan dengan lompatan seekor anjing ke arah kaki kanannya. Padahal, saat melintas tak sedikit pun Jero Wayan Siki mengganggu si anjing.

“Saya kira nggak parah gigitannya. Tapi setelah sampai di rumah, kaget lihat darah segar mengalir. Langsung saya cuci di keran pakai sabun,” ujar Jero Siki.

Kejadian gigitan anjing itupun lantas diceritakan kepada suami dan keluarganya. Jero Siki akhirnya isarankan untuk mencari VAR ke Puskesmas terdekat.

“Sekarang sudah baikan tapi belum boleh dibawa keluar rumah. Taku,” ujarnya. Jero Siki sendiri mengalami luka tidak terlalu dalam.

Ada dua lubang seukuran gigi anjing. Namun tak sampai dijarit. “Lima hari lagi tiyang (saya, red) disuruh control lagi,” imbuhnya.

Jero Wayan Siki pun berharap, anjing-anjing liar di Pasar Gianyar supaya diamankan. Sebab, dirinya hampir setiap hari beraktifitas di pasar.

“Tumben begini, biasanya tidak pernah. Setelah begini, tiyang khawatir juga nanti kalau lihat anjing liar di pasar. Takut gigit lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, Drh. Ketut Ariyasa membenarkan bahwa kasus gigitan anjing liar di Pasar Gianyar tersebut positif rabies.

“Anjing yang gigit sudah dilakukan eliminasi. Setelah eliminasi, kami ambil sampel otaknya dan ternyata positif rabies,” ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut, pihaknya pun telah bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Sebanyak 143 ekor anjing liar maupun peliharaan di area gigitan, telah dilakukan vaksinasi ulang.

Selanjutnya, Senin (20/11) nanti dijadwalkan untuk dilakukan eliminasi anjing liar di pasar Gianyar. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/