26.2 C
Jakarta
26 April 2024, 1:19 AM WIB

Ini Alasan Ortu di Klungkung Ingin Pembelajaran Tatap Muka

SEMARAPURA – Pembelajaran secara tatap muka (PTM)) sedang dirancang di Klungkung. Ada orang tua yang tak mengizinkan, ada pula yang menginginkan anaknya ikut pembelajaran di tengah pandemic Covid-19.

 

Plt. Kepala SD Negeri 1 Dawan Klod, Nyoman Hartawan mengungkapkan dari total 133 siswanya, hanya 20 siswa yang tidak mendapatkan izin orang tua untuk mengikuti PTM.

 

Menurutnya banyak orang tua siswa yang mengizinkan anaknya mengikuti PTM mengingat banyak orang tua yang bekerja sehingga sulit untuk mendampingi anaknya belajar online. Kesulitan membeli kuota juga menjadi alasan orang tua mendukung diterapkannya PTM.

 

“Sering anak-anak karena tidak punya kuota akhirnya menunda mengirim tugas sekolah. Kami tentunya memaklumi kondisi itu dan mengizinkan siswa mengirim tugas keesokan harinya,” ungkapnya.

 

Sedangkan di SD Negeri Dawan Kaler, menurut Kepala SD Negeri Dawan Kaler, Luh Putu Suartini mengungkapkan seluruh orang tua siswa mengizinkan anak-anaknya mengikuti PTM. Lantaran sebagian besar siswa berasal dari keluarga kurang mampu, tidak semua siswa memiliki smartphone dan mampu membeli kuota.

 

Bahkan menurutnya ada orang tua siswa yang datang menangis ke sekolah karena malu anaknya tidak bisa mengikuti sistem pembelajaran daring. “Bahkan ada siswa kami yang meminjam HP tetangganya untuk menanyakan tugas ke gurunya,” bebernya.

 

Untuk membantu meringankan beban orang tua dan siswa selama penerapan pembelajaran daring, menurutnya hanya pemberian tugas yang diberikan secara online. Sementara untuk mengumpulkan tugas, para orang tua siswa yang diminta untuk datang ke sekolah.

 

“Orang tua siswa yang bekerja sebagai PNS bisa dihitung dengan jari. Kebanyakan orang tua siswa di sini bekerja sebagai pembuat sarana upacara janur dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu. Jadi banyak yang mendukung penerapan PTM ini,” tandasnya.

 

Sebelumnya diberitakan, berdasarkan verifikasi yang dilakukan terhadap 136 SD, 22 SMP, dan 17 SMA/SMK di Klungkung ada total 31.956 siswa mendapat izin orang tua untuk mengikuti PTM. Yakni 15.566 siswa SD, 7.211 siswa SMP, dan 9.179 siswa SMA/SMK.

Kemudian sekitar 2.709 siswa tidak mendapat izin orang tua untuk mengikuti PTM. Di antaranya 1.288 siswa SD, 822 siswa SMP dan 599 siswa SMA/ SMK. Sementara ada sekitar 945 siswa yang orang tuanya masih ragu-ragu. Yakni 268 siswa SMP, dan 677 siswa SMA.

 

SEMARAPURA – Pembelajaran secara tatap muka (PTM)) sedang dirancang di Klungkung. Ada orang tua yang tak mengizinkan, ada pula yang menginginkan anaknya ikut pembelajaran di tengah pandemic Covid-19.

 

Plt. Kepala SD Negeri 1 Dawan Klod, Nyoman Hartawan mengungkapkan dari total 133 siswanya, hanya 20 siswa yang tidak mendapatkan izin orang tua untuk mengikuti PTM.

 

Menurutnya banyak orang tua siswa yang mengizinkan anaknya mengikuti PTM mengingat banyak orang tua yang bekerja sehingga sulit untuk mendampingi anaknya belajar online. Kesulitan membeli kuota juga menjadi alasan orang tua mendukung diterapkannya PTM.

 

“Sering anak-anak karena tidak punya kuota akhirnya menunda mengirim tugas sekolah. Kami tentunya memaklumi kondisi itu dan mengizinkan siswa mengirim tugas keesokan harinya,” ungkapnya.

 

Sedangkan di SD Negeri Dawan Kaler, menurut Kepala SD Negeri Dawan Kaler, Luh Putu Suartini mengungkapkan seluruh orang tua siswa mengizinkan anak-anaknya mengikuti PTM. Lantaran sebagian besar siswa berasal dari keluarga kurang mampu, tidak semua siswa memiliki smartphone dan mampu membeli kuota.

 

Bahkan menurutnya ada orang tua siswa yang datang menangis ke sekolah karena malu anaknya tidak bisa mengikuti sistem pembelajaran daring. “Bahkan ada siswa kami yang meminjam HP tetangganya untuk menanyakan tugas ke gurunya,” bebernya.

 

Untuk membantu meringankan beban orang tua dan siswa selama penerapan pembelajaran daring, menurutnya hanya pemberian tugas yang diberikan secara online. Sementara untuk mengumpulkan tugas, para orang tua siswa yang diminta untuk datang ke sekolah.

 

“Orang tua siswa yang bekerja sebagai PNS bisa dihitung dengan jari. Kebanyakan orang tua siswa di sini bekerja sebagai pembuat sarana upacara janur dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu. Jadi banyak yang mendukung penerapan PTM ini,” tandasnya.

 

Sebelumnya diberitakan, berdasarkan verifikasi yang dilakukan terhadap 136 SD, 22 SMP, dan 17 SMA/SMK di Klungkung ada total 31.956 siswa mendapat izin orang tua untuk mengikuti PTM. Yakni 15.566 siswa SD, 7.211 siswa SMP, dan 9.179 siswa SMA/SMK.

Kemudian sekitar 2.709 siswa tidak mendapat izin orang tua untuk mengikuti PTM. Di antaranya 1.288 siswa SD, 822 siswa SMP dan 599 siswa SMA/ SMK. Sementara ada sekitar 945 siswa yang orang tuanya masih ragu-ragu. Yakni 268 siswa SMP, dan 677 siswa SMA.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/