31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:14 AM WIB

Negosiasi Relokasi, Pedagang Pasar Tumpah Desak Perluasan Lapak

SINGARAJA – Para pedagang yang selama ini berjualan di Pasar Tumpah Banyuasri, ngelurug Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagrin) Buleleng pagi kemarin.

Mereka meminta pemerintah memperluas lapak berjualan, apabila relokasi pedagang dilakukan. Rencananya pemerintah memang akan merelokasi pedagang di pasar tumpah.

Para pedagang yang selama ini berjualan di lambung barat Terminal Banyuasri, akan direlokasi ke lambung timur. Konsekuensinya, ukuran lapak pedagang juga akan dikurangi.

Pedagang pun merasa keberatan dengan ukuran lapak yang menciut. “Rasanya itu memberatkan. Sebab yang sekarang mejanya itu kan ukuran 1×2 meter.

Kalau sekarang dikasih 1×1,5 meter, posisi untuk berdiri dan melayani pembeli itu kan rasanya sudah terjepit,” kata koordinator Jro Made Purna.

Selain itu para pedagang juga meminta jaminan pada pemerintah, bahwa nantinya tidak ada pedagang baru yang masuk saat proses relokasi.

Apabila ada pedagang baru, mereka meminta agar Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng segera mengeluarkan pedagang bersangkutan.

Kepala Dinas Dagrin Buleleng Ketut Suparto secara terpisah, mengatakan pemerintah terpaksa merelokasi pedagang pasar tumpah.

Sebab areal lambung barat terminal akan digunakan menampung pedagang yang ada di dalam Pasar Banyuasri.

Para pedagang Pasar Banyuasri akan berjualan di sana untuk sementara waktu, hingga proses revitalisasi Pasar Banyuasri tuntas pada 2020 nanti.

“Itu satu-satunya tempat yang menurut kami layak. Kalau pedagang pasar tumpah dipindah ke tempat lain juga rasanya tidak ada yang ideal.

Untuk ukuran, kami minta permakluman pada pedagang. Ruang yang tersedia di lambung timur memang terbatas, kami harap pedagang bisa maklum ukuran lapaknya lebih kecil sedikit,” kata Suparto.

Sementara soal pedagang baru, Suparto menjamin tidak akan ada pedagang baru yang masuk ke pasar tumpah. Ia siap pasang badan terkait hal tersebut.

Apabila ada pedagang baru, Suparto meminta pedagang menyampaikannya pada Dinas Dagrin Buleleng. Bila terbukti, pemerintah pun tak segan-segan memberi peringatan pada PD Pasar.

“Itu sudah komitmen, tidak ada pedagang baru. Pedagang lama saja sudah banyak, lokasinya juga terbatas, kalau datang yang baru lagi mau ditampung dimana? Kami tegaskan, tidak boleh ada pedagang baru masuk,” tegasnya.

Begitu mendengar penjelasan dari Dinas Dagrin Buleleng, pedagang pun membubarkan diri. Rencananya mereka akan pindah secara bertahap. Proses relokasi ditargetkan tuntas pada Minggu (19/5) hari ini. 

SINGARAJA – Para pedagang yang selama ini berjualan di Pasar Tumpah Banyuasri, ngelurug Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagrin) Buleleng pagi kemarin.

Mereka meminta pemerintah memperluas lapak berjualan, apabila relokasi pedagang dilakukan. Rencananya pemerintah memang akan merelokasi pedagang di pasar tumpah.

Para pedagang yang selama ini berjualan di lambung barat Terminal Banyuasri, akan direlokasi ke lambung timur. Konsekuensinya, ukuran lapak pedagang juga akan dikurangi.

Pedagang pun merasa keberatan dengan ukuran lapak yang menciut. “Rasanya itu memberatkan. Sebab yang sekarang mejanya itu kan ukuran 1×2 meter.

Kalau sekarang dikasih 1×1,5 meter, posisi untuk berdiri dan melayani pembeli itu kan rasanya sudah terjepit,” kata koordinator Jro Made Purna.

Selain itu para pedagang juga meminta jaminan pada pemerintah, bahwa nantinya tidak ada pedagang baru yang masuk saat proses relokasi.

Apabila ada pedagang baru, mereka meminta agar Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng segera mengeluarkan pedagang bersangkutan.

Kepala Dinas Dagrin Buleleng Ketut Suparto secara terpisah, mengatakan pemerintah terpaksa merelokasi pedagang pasar tumpah.

Sebab areal lambung barat terminal akan digunakan menampung pedagang yang ada di dalam Pasar Banyuasri.

Para pedagang Pasar Banyuasri akan berjualan di sana untuk sementara waktu, hingga proses revitalisasi Pasar Banyuasri tuntas pada 2020 nanti.

“Itu satu-satunya tempat yang menurut kami layak. Kalau pedagang pasar tumpah dipindah ke tempat lain juga rasanya tidak ada yang ideal.

Untuk ukuran, kami minta permakluman pada pedagang. Ruang yang tersedia di lambung timur memang terbatas, kami harap pedagang bisa maklum ukuran lapaknya lebih kecil sedikit,” kata Suparto.

Sementara soal pedagang baru, Suparto menjamin tidak akan ada pedagang baru yang masuk ke pasar tumpah. Ia siap pasang badan terkait hal tersebut.

Apabila ada pedagang baru, Suparto meminta pedagang menyampaikannya pada Dinas Dagrin Buleleng. Bila terbukti, pemerintah pun tak segan-segan memberi peringatan pada PD Pasar.

“Itu sudah komitmen, tidak ada pedagang baru. Pedagang lama saja sudah banyak, lokasinya juga terbatas, kalau datang yang baru lagi mau ditampung dimana? Kami tegaskan, tidak boleh ada pedagang baru masuk,” tegasnya.

Begitu mendengar penjelasan dari Dinas Dagrin Buleleng, pedagang pun membubarkan diri. Rencananya mereka akan pindah secara bertahap. Proses relokasi ditargetkan tuntas pada Minggu (19/5) hari ini. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/