33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:38 PM WIB

Innalillahi…Nelayan Hilang Itu Ditemukan Tewas

RadarBali.com  – Hari keempat pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan Polair, Basarnas dan masyarakat mencari korban Abdullah, 60, nelayan yang hilang sejak Selasa (15/8) lalu membuahkan hasil.

Nelayan warga Banjar Melaya Pantai, Melaya, itu ditemukan oleh warga sekitar pukul 07.30 terdampar di pinggir pantai dalam kondisi tak bernyawa.

Mayat Abdulah yang sudah membengkak itu ditemukan pertama kali oleh Jumilah , 40, warga Kelatakan, Sumbersari.

Saat itu Jumilah akan pulang dari mencari daun kelapa kering berjalan menelusuri pantai. Lalu dia mencium bau busuk dan tidak jauh dari tempatnya dilihat ada mayat tertelungkup mengapung di tepi pantai.

Karena takut Jumilah lalu berteriak memanggil Suyono Priyadi, 40, yang sedang memperbaiki jaring.

Melihat ada mayat terdampar mereka kemudian melapor ke tim pencarian. Tim pencarian Satpolair yang melakukan penyisiran di pantai dan di laut dengan dua unit kapal Polair tipe C3 nomor lambung XI-1015 dan XI-1018 secara bergantian dan tim Basarnas kemudian mengevakuasi mayat Abdulah itu. 

Dari hasil identifikasi tim Inafis Polres Jembrana dan dokter Puskesmas Melaya, mayat Abdulah itu memang sudah membusuk, memakai baju warna abu-abu ,celana pendek strip biru dan tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan.

“Dari keterangan anak korban an.Daeng Sabidin,34, mengakui kalau mayat itu adalah orang tuanya. Setelah diidentifikasi mayat itu lalu dibawa ke rumah duka,” ujar Kapolsek Melaya Kompol Ketut Narma.

Sebelumnya pada Selasa (15/8) sekitar pukul 06.00 Abdulah dengan membawa bekal makanan dan minuman berangkat melaut.

Abdulah lalu menuju ke pantai yang tidak jauh dari rumahnya. Untuk menuju perahu miliknya yang ditambatkan di laut sekitar 500 meter Abdulah yang kondisinya memang sakit-sakitan menggunakan rakit.

Sekitar pukul 09.00, Usman, nelayan lainya yang satu kampung dengan Abdulah, kaget melihat rakit kampih di pinggir pantai.

Namun, Abdulah tidak ditemukan di atas rakit. Awalnya dikira Abdulah ikut nelayan lain melaut. Namun setelah didekati di rakit masih tetap ada perlengkapan mancing termasuk bekal dan air minum

Melihat rakit temannya mengapung tanpa pemiliknya, Usman kemudian memberitahu keluarga dan warga serta melapor ke Polsek Melaya. 

RadarBali.com  – Hari keempat pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan Polair, Basarnas dan masyarakat mencari korban Abdullah, 60, nelayan yang hilang sejak Selasa (15/8) lalu membuahkan hasil.

Nelayan warga Banjar Melaya Pantai, Melaya, itu ditemukan oleh warga sekitar pukul 07.30 terdampar di pinggir pantai dalam kondisi tak bernyawa.

Mayat Abdulah yang sudah membengkak itu ditemukan pertama kali oleh Jumilah , 40, warga Kelatakan, Sumbersari.

Saat itu Jumilah akan pulang dari mencari daun kelapa kering berjalan menelusuri pantai. Lalu dia mencium bau busuk dan tidak jauh dari tempatnya dilihat ada mayat tertelungkup mengapung di tepi pantai.

Karena takut Jumilah lalu berteriak memanggil Suyono Priyadi, 40, yang sedang memperbaiki jaring.

Melihat ada mayat terdampar mereka kemudian melapor ke tim pencarian. Tim pencarian Satpolair yang melakukan penyisiran di pantai dan di laut dengan dua unit kapal Polair tipe C3 nomor lambung XI-1015 dan XI-1018 secara bergantian dan tim Basarnas kemudian mengevakuasi mayat Abdulah itu. 

Dari hasil identifikasi tim Inafis Polres Jembrana dan dokter Puskesmas Melaya, mayat Abdulah itu memang sudah membusuk, memakai baju warna abu-abu ,celana pendek strip biru dan tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan.

“Dari keterangan anak korban an.Daeng Sabidin,34, mengakui kalau mayat itu adalah orang tuanya. Setelah diidentifikasi mayat itu lalu dibawa ke rumah duka,” ujar Kapolsek Melaya Kompol Ketut Narma.

Sebelumnya pada Selasa (15/8) sekitar pukul 06.00 Abdulah dengan membawa bekal makanan dan minuman berangkat melaut.

Abdulah lalu menuju ke pantai yang tidak jauh dari rumahnya. Untuk menuju perahu miliknya yang ditambatkan di laut sekitar 500 meter Abdulah yang kondisinya memang sakit-sakitan menggunakan rakit.

Sekitar pukul 09.00, Usman, nelayan lainya yang satu kampung dengan Abdulah, kaget melihat rakit kampih di pinggir pantai.

Namun, Abdulah tidak ditemukan di atas rakit. Awalnya dikira Abdulah ikut nelayan lain melaut. Namun setelah didekati di rakit masih tetap ada perlengkapan mancing termasuk bekal dan air minum

Melihat rakit temannya mengapung tanpa pemiliknya, Usman kemudian memberitahu keluarga dan warga serta melapor ke Polsek Melaya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/