28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:17 AM WIB

Dua Pasien Covid di Buleleng Meninggal, Angka Kematian Terus Melonjak

SINGARAJA – Kasus meninggal akibat covid-19 di Kabupaten Buleleng agaknya belum reda. Gugus tugas dan tim medis terus

melakukan penyisiran terhadap beberapa kasus probable yang telah dimakamkan dengan protokol covid beberapa pekan lalu.

Hasilnya ada dua kasus probable yang beralih menjadi kasus terkonfirmasi positif yang meninggal dunia. Keduanya telah meninggal pada akhir Agustus lalu.

Bila merujuk pada protokol kesehatan revisi lima yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, kasus probable merupakan kasus pasien suspek

yang meninggal dengan gejala klinis yang sangat identik dengan covid-19 namun belum disertai dengan hasil uji swab.

Hal itu terungkap saat Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng menyampaikan perkembangan data kasus covid-19 di Buleleng.

Dalam data terbaru disebutkan ada dua kasus terkonfirmasi positif yang dinyatakan meninggal dunia. Itu setelah tim medis menerima hasil swab dari pasien. Sehingga secara kumulatif kini ada 24 kasus yang meninggal dunia.

“Ada kasus meninggal sebanyak dua orang. Dari Kecamatan Buleleng sebanyak 1 orang dan dari Kecamatan Gerokgak sebanyak 1 orang.

Kemudian ada satu kasus probable dari Kecamatan Seririt,” kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Buleleng I Ketut Suweca kemarin.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, kasus meninggal ke-23 di Buleleng merupakan seorang wanita berusia 67 tahun asal Gerokgak.

Pasien ini masuk RSUD Buleleng pada Sabtu (22/8) dengan keluhan demam, nafas berat, dan batuk kering. Selama beberapa hari dirawat di rumah sakit, kondisi pasien terus menurun.

Pasien juga sempat mengalami mual, muntah, serta nafsu makannya terus menurun. Pasien dinyatakn meninggal dunia pada Minggu (30/8).

Sementara kasus meninggal ke-24 merupakan seorang wanita berusia 51 tahun asal Kecamatan Buleleng.

Pasien sempat dirawat di RS Kertha Usada Singaraja sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Buleleng pada Sabtu (22/8).

Sebelum dirujuk pasien telah mengeluhkan sesak nafas dan demam. Kondisi sesak nafas pada pasien terus memburuk.

Padahal, pasien tak memiliki riwayat penyakit pernapasan. Pasien dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (25/8). 

SINGARAJA – Kasus meninggal akibat covid-19 di Kabupaten Buleleng agaknya belum reda. Gugus tugas dan tim medis terus

melakukan penyisiran terhadap beberapa kasus probable yang telah dimakamkan dengan protokol covid beberapa pekan lalu.

Hasilnya ada dua kasus probable yang beralih menjadi kasus terkonfirmasi positif yang meninggal dunia. Keduanya telah meninggal pada akhir Agustus lalu.

Bila merujuk pada protokol kesehatan revisi lima yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, kasus probable merupakan kasus pasien suspek

yang meninggal dengan gejala klinis yang sangat identik dengan covid-19 namun belum disertai dengan hasil uji swab.

Hal itu terungkap saat Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng menyampaikan perkembangan data kasus covid-19 di Buleleng.

Dalam data terbaru disebutkan ada dua kasus terkonfirmasi positif yang dinyatakan meninggal dunia. Itu setelah tim medis menerima hasil swab dari pasien. Sehingga secara kumulatif kini ada 24 kasus yang meninggal dunia.

“Ada kasus meninggal sebanyak dua orang. Dari Kecamatan Buleleng sebanyak 1 orang dan dari Kecamatan Gerokgak sebanyak 1 orang.

Kemudian ada satu kasus probable dari Kecamatan Seririt,” kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Buleleng I Ketut Suweca kemarin.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, kasus meninggal ke-23 di Buleleng merupakan seorang wanita berusia 67 tahun asal Gerokgak.

Pasien ini masuk RSUD Buleleng pada Sabtu (22/8) dengan keluhan demam, nafas berat, dan batuk kering. Selama beberapa hari dirawat di rumah sakit, kondisi pasien terus menurun.

Pasien juga sempat mengalami mual, muntah, serta nafsu makannya terus menurun. Pasien dinyatakn meninggal dunia pada Minggu (30/8).

Sementara kasus meninggal ke-24 merupakan seorang wanita berusia 51 tahun asal Kecamatan Buleleng.

Pasien sempat dirawat di RS Kertha Usada Singaraja sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Buleleng pada Sabtu (22/8).

Sebelum dirujuk pasien telah mengeluhkan sesak nafas dan demam. Kondisi sesak nafas pada pasien terus memburuk.

Padahal, pasien tak memiliki riwayat penyakit pernapasan. Pasien dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (25/8). 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/