29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:22 AM WIB

Respons Cepat Musibah Kebakaran, Damkar Usulkan Tambahan 9 Pos

SINGARAJA – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng mengusulkan pembentukan pos pemadam baru di tiap kecamatan.

Keberadaan pos tersebut, diharapkan bisa mempercepat respons pasukan pemadam saat terjadi musibah kebakaran di sebuah wilayah.

Saat ini Dinas Damkar Buleleng baru memiliki tiga pos penanganan. Masing-masing Pos Induk Singaraja dengan kekuatan tiga armada,

Pos Pemadam Seririt dengan kekuatan dua armada, dan Pos Pemadam Kubutambahan dengan dua armada.

Keberadaan pos itu dirasa masih belum optimal. Saat terjadi kebakaran di Kecamatan Gerokgak misalnya. Pasukan pemadam di Pos Seririt butuh waktu tempuh hingga 30 menit.

Bahkan, bila kebakaran terjadi jauh dari pusat kecamatan, waktu tempuh bisa menjadi 60 menit. Padahal respons time penanganan kebakaran idealnya 15 menit dari laporan diterima.

Kepala Dinas Damkar Buleleng Made Subur tak menampik hal tersebut. Subur mengaku pihaknya telah menyusun kajian komprehensif terkait kebutuhan armada maupun pos penanganan.

Kajian itu disebut akan tuntas pada Oktober nanti. Hasil kajian itu akan menjadi semacam cetak biru pengembangan penanganan kebakaran di Kabupaten Buleleng.

Ia memperkirakan Buleleng membutuhkan tambahan pos pemadam hingga 9 pos. “Tidak semuanya terpusat di kota kecamatan.

Di Kecamatan Banjar misalnya. Itu posnya di wilayah atas, sehingga bisa menjangkau Munduk, Banyuatis, dan sekitarnya. Kalau bagian bawah bisa diatasi Pos Seririt.

Untuk Kecamatan Busungbiu misalnya, itu kemungkinan butuh dua pos penanganan. Nanti kita lihat hasil kajiannya seperti apa,” ujar Subur.

Untuk tahap awal pihaknya akan memberdayakan personil yang ada, guna mempercepat respons time penanganan.

Salah satunya dengan membentuk unit reaksi cepat. Unit ini juga akan bertugas melakukan proses pemadaman ketika ada laporan kebakaran lahan dan hutan.

“Rencananya juga kami akan siapkan sarpras pendukung. Tapi ini harus dilakukan bertahap. Karena kemampuan keuangan daerah kita kan terbatas.

Kalau sudah ada kajian yang komprehensif nanti kan lebih enak bergerak mencari bantuan ke pusat maupun lembaga donor,” imbuhnya.

Sekadar diketahui saat ini Dinas Damkar Buleleng memiliki 7 unit armada pemadam dengan 170 orang personil. Dari 7 unit armada itu, tak semuanya dalam kondisi prima.

Beberapa di antaranya sudah uzur. Bahkan pernah mogok saat melakukan tugas pemadaman.

SINGARAJA – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng mengusulkan pembentukan pos pemadam baru di tiap kecamatan.

Keberadaan pos tersebut, diharapkan bisa mempercepat respons pasukan pemadam saat terjadi musibah kebakaran di sebuah wilayah.

Saat ini Dinas Damkar Buleleng baru memiliki tiga pos penanganan. Masing-masing Pos Induk Singaraja dengan kekuatan tiga armada,

Pos Pemadam Seririt dengan kekuatan dua armada, dan Pos Pemadam Kubutambahan dengan dua armada.

Keberadaan pos itu dirasa masih belum optimal. Saat terjadi kebakaran di Kecamatan Gerokgak misalnya. Pasukan pemadam di Pos Seririt butuh waktu tempuh hingga 30 menit.

Bahkan, bila kebakaran terjadi jauh dari pusat kecamatan, waktu tempuh bisa menjadi 60 menit. Padahal respons time penanganan kebakaran idealnya 15 menit dari laporan diterima.

Kepala Dinas Damkar Buleleng Made Subur tak menampik hal tersebut. Subur mengaku pihaknya telah menyusun kajian komprehensif terkait kebutuhan armada maupun pos penanganan.

Kajian itu disebut akan tuntas pada Oktober nanti. Hasil kajian itu akan menjadi semacam cetak biru pengembangan penanganan kebakaran di Kabupaten Buleleng.

Ia memperkirakan Buleleng membutuhkan tambahan pos pemadam hingga 9 pos. “Tidak semuanya terpusat di kota kecamatan.

Di Kecamatan Banjar misalnya. Itu posnya di wilayah atas, sehingga bisa menjangkau Munduk, Banyuatis, dan sekitarnya. Kalau bagian bawah bisa diatasi Pos Seririt.

Untuk Kecamatan Busungbiu misalnya, itu kemungkinan butuh dua pos penanganan. Nanti kita lihat hasil kajiannya seperti apa,” ujar Subur.

Untuk tahap awal pihaknya akan memberdayakan personil yang ada, guna mempercepat respons time penanganan.

Salah satunya dengan membentuk unit reaksi cepat. Unit ini juga akan bertugas melakukan proses pemadaman ketika ada laporan kebakaran lahan dan hutan.

“Rencananya juga kami akan siapkan sarpras pendukung. Tapi ini harus dilakukan bertahap. Karena kemampuan keuangan daerah kita kan terbatas.

Kalau sudah ada kajian yang komprehensif nanti kan lebih enak bergerak mencari bantuan ke pusat maupun lembaga donor,” imbuhnya.

Sekadar diketahui saat ini Dinas Damkar Buleleng memiliki 7 unit armada pemadam dengan 170 orang personil. Dari 7 unit armada itu, tak semuanya dalam kondisi prima.

Beberapa di antaranya sudah uzur. Bahkan pernah mogok saat melakukan tugas pemadaman.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/