SINGARAJA – Ruas Jalan Raya Singaraja-Denpasar tepatnya di KM 10 yang masuk wilayah Banjar Dinas Gitgit, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, sempat digenangi banjir.
Akibatnya kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua tak berani melintas. Arus lalu lintas sempat mengalami kemacetan selama 30 menit.
Banjir itu terjadi sekitar pukul 12.00 siang kemarin (18/2), tepatnya di sebelah selatan SDN 2 Gitgit. Air limpahan hujan yang mengalir di saluran Subak Gitgit cukup deras.
Gorong-gorong pun tak mampu menampung air. Alhasil air yang deras itu mengalir di jalan raya. Saking derasnya air limpahan hujan, sejumlah batu berukuran besar sempat terseret air.
Sejumlah relawan siaga bencana di Desa Gitgit menutup arus lalu lintas untuk sementara waktu, hingga air surut.
“Tadi hujannya memang lebat sekali. Sekitar jam 12-an itu hujan lebat. Tiba-tiba airnya sudah menggenang di jalan.
Mungkin gorong-gorongnya tertutup batu-batu, jadi air tidak lancar mengalir,” ujar Ketut Sumar, salah seorang relawan.
Hujan sendiri mengguyur sekitar 45 menit. Setelah hujan reda, air pun segera surut. Pengguna jalan pun bisa melintas kembali dengan aman.
Selain itu, sebuah tunggul kayu di KM 14 Jalan Raya Singaraja-Denpasar, juga sempat menggelinding ke jalan raya.
Sekitar dua pekan lalu, pohon itu sempat tumbang dan dibersihkan relawan setempat. Tersisa tunggul kayu di perbukitan.
Ternyata siang kemarin tebing longsor, dan membuat tunggul kayu itu menggelinding ke jalan.
Kapolsek Sukasada Kompol Nyoman Landung dikonfirmasi terpisah mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan kerusakan akibat hujan lebat yang mengguyur.
Kompol Landung pun tak menampik, banjir yang terjadi siang kemarin sempat membuat arus lalu lintas tersendat.
“Memang airnya deras sekali, kendaraan tidak berani lewat. Sehingga sempat lumpuh. Begitu hujan reda, sudah normal kembali. Jalanan juga sejauh ini aman, tidak ada longsor yang sampai menutup jalan raya,” tegas Kompol Landung.