29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:11 AM WIB

Rumah Rusak Diterjang Angin, Gusti Parta Tidur di Bale Bengong

SINGARAJA– Gusti Nyoman Parta, 51, berusaha membangun kembali atap rumahnya. Atap rumah itu rusak diterbangkan angin puting beliung. Ia berusaha sebisa mungkin, agar rumahnya bisa dihuni kembali dengan layak.

 

Gusti Parta merupakan salah seorang dari 5 orang warga yang terdampak musibah angin puting beliung di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak. Angin ngelinus mendadak berhembus menerbangkan atap rumahnya.

 

Musibah itu terjadi pada pukul 16.00 Jumat sore. Hari itu, angin memang lebih kencang dari biasanya. Tapi tak sampai membuat was-was. Mendung pun menggelayut dari sisi utara. Mendadak angin bertiup kencang ke arah daratan.

 

“Atap rumah saya langsung terbang. Atap dapur juga begitu. Diterbangkan sekitar 15 meter ke selatan. Setelah itu langsung hujan lebat. Barang-barang basah semua, alat elektronik juga rusak,” ujar Parta.

 

Ia pun tak bisa berbuat banyak. Jumat malam, ia harus rela tidur di bale bengong rumahnya. Sedangkan anaknya, menginap sementara waktu di rumah mertua.

 

Sabtu pagi kemarin (19/2) ia berusaha membangun kembali rumahnya. Dibantu kerabat dan tetangga, satu persatu balok kayu dipasang. “Spandek yang masih bisa dipakai, saya pasang. Kalau nggak, ya beli dulu. Paling penting rumah ini dulu, biar bisa tidur. Nanti dapurnya belakangan,” ungkapnya.

 

Perbekel Banyupoh Ketut Bijaksana mengungkapkan, ada 5 orang warga Banyupoh yang terkena dampak puting beliung. Rumah milik Gusti Nyoman Parta, mengalami kerusakan paling parah. Seluruh atap rumahnya diterbangkan angin. Begitu juga dengan atap garasi dan dapur. Satu-satunya yang tersisa adalah bale bengong yang ada di halaman rumah.

 

Selain rumah tersebut, angin juga merusak rumah milik I Wayan Sumadi, Putu Dedi Setiadi, Kadek Suardana, dan Komang Suana. Khusus di rumah Komang Suana, angin memicu sebuah pohon kelapa tumbang. Pohon itu kemudian menimpa pagar rumah Komang Suana.

 

“Kalau yang lain, kerusakannya juga sama di bagian atap. Tapi atap genteng saja yang rusak karena diterbangkan angin,” kata Bijaksana.

 

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan pihaknya telah melakukan assessment ke lokasi bencana tersebut. “Kami sudah serahkan paket bantuan. Sementara memang satu unit rumah itu yang rusak parah,” kata Ariadi

 

SINGARAJA– Gusti Nyoman Parta, 51, berusaha membangun kembali atap rumahnya. Atap rumah itu rusak diterbangkan angin puting beliung. Ia berusaha sebisa mungkin, agar rumahnya bisa dihuni kembali dengan layak.

 

Gusti Parta merupakan salah seorang dari 5 orang warga yang terdampak musibah angin puting beliung di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak. Angin ngelinus mendadak berhembus menerbangkan atap rumahnya.

 

Musibah itu terjadi pada pukul 16.00 Jumat sore. Hari itu, angin memang lebih kencang dari biasanya. Tapi tak sampai membuat was-was. Mendung pun menggelayut dari sisi utara. Mendadak angin bertiup kencang ke arah daratan.

 

“Atap rumah saya langsung terbang. Atap dapur juga begitu. Diterbangkan sekitar 15 meter ke selatan. Setelah itu langsung hujan lebat. Barang-barang basah semua, alat elektronik juga rusak,” ujar Parta.

 

Ia pun tak bisa berbuat banyak. Jumat malam, ia harus rela tidur di bale bengong rumahnya. Sedangkan anaknya, menginap sementara waktu di rumah mertua.

 

Sabtu pagi kemarin (19/2) ia berusaha membangun kembali rumahnya. Dibantu kerabat dan tetangga, satu persatu balok kayu dipasang. “Spandek yang masih bisa dipakai, saya pasang. Kalau nggak, ya beli dulu. Paling penting rumah ini dulu, biar bisa tidur. Nanti dapurnya belakangan,” ungkapnya.

 

Perbekel Banyupoh Ketut Bijaksana mengungkapkan, ada 5 orang warga Banyupoh yang terkena dampak puting beliung. Rumah milik Gusti Nyoman Parta, mengalami kerusakan paling parah. Seluruh atap rumahnya diterbangkan angin. Begitu juga dengan atap garasi dan dapur. Satu-satunya yang tersisa adalah bale bengong yang ada di halaman rumah.

 

Selain rumah tersebut, angin juga merusak rumah milik I Wayan Sumadi, Putu Dedi Setiadi, Kadek Suardana, dan Komang Suana. Khusus di rumah Komang Suana, angin memicu sebuah pohon kelapa tumbang. Pohon itu kemudian menimpa pagar rumah Komang Suana.

 

“Kalau yang lain, kerusakannya juga sama di bagian atap. Tapi atap genteng saja yang rusak karena diterbangkan angin,” kata Bijaksana.

 

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan pihaknya telah melakukan assessment ke lokasi bencana tersebut. “Kami sudah serahkan paket bantuan. Sementara memang satu unit rumah itu yang rusak parah,” kata Ariadi

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/