SINGARAJA – Pemerintah terus menggenjot proses persiapan RS Pratama Giri Emas sebagai rumah sakit isolasi. Hingga kemarin, pemerintah masih menanti alat-alat kesehatan yang dibutuhkan.
Selain itu pemerintah juga masih kesulitan mendapatkan distribusi Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis. Sebab pasokan dari distributor sangat terbatas.
Dampaknya, harga menjadi sangat fluktuaktif. “Stoknya sulit sekali mencari. Makanya saya minta supaya Ibu Kajari mendampingi terus.
Supaya tidak gara-gara penyediaan baju, akhirnya ada masalah,” imbuh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.
Jadi, kapan RS Pratama siap jadi rumah sakit isolasi? Bupati Agus memperkirakan rumah sakit itu baru siap dioperasikan usai Hari Raya Nyepi pekan depan. Sebab beberapa alat baru akan datang pekan depan.
Sementara itu, terkait hasil uji laboratorium terhadap empat orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang kini dirawat di RSUD Buleleng, hingga kini belum juga terbit.
Dampaknya, para pasien hingga kini masih harus menghuni ruang isolasi. Meski begitu, Bupati Agus Suradnyana menyebut kondisi para pasien sangat stabil.
“Sudah nggak demam lagi. Makna juga sudah normal. Mudah-mudahan cepat sembuh dan hasilnya negatif. Meskipun negatif, mereka belum boleh langsung pulang.
Harus cek lab sekali lagi. Kalau dua kali berturut-turut negatif, boleh dirawat di ruang lain atau dipulangkan kalau sudah sehat,” kata Agus.
Menurutnya, pemerintah kabupaten kini hanya bisa menanti penyampaian hasil laboratorium itu dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Sebab sampel itu dikirimkan, saat proses pengujian masih terpusat di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes.
“Bayangkan, tiap hari masuk ratusan sampel baru. Saya yakin mereka juga kewalahan, apalagi itu kan pekerjaan yang riskan.
Tadi juga saya baca berita bahwa (rumah sakit) Sanglah labnya sudah diizinkan menguji sampel covid-19. Mudah-mudahan setelah diberi izin, prosesnya jadi lebih cepat,” papar Bupati Agus.