29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:50 AM WIB

Bocah 9 Tahun Meninggal Karena DB, Begini Penjelasan RS Buleleng

SINGARAJA – Kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Buleleng tak bisa dianggap enteng. Seorang anak yang tinggal di Jalan Setiabudi,

Lingkungan Banyuning Timur, Kelurahan Banyuning, meninggal dunia di RSUD Buleleng karena penyakit demam berdarah.

Ini sekaligus menjadi kasus kematian ketiga akibat demam berdarah, sepanjang tahun 2020 ini. Korban diketahui bernama Luh Putu Indah Damayanti, 9.

Dirut RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana mengakui mendiang meninggal dunia karena penyakit demam berdarah.

Menurut dr. Wiartana, saat sampai di RSUD Buleleng, kesadaran mendiang sangat rendah. Selain itu dari hasil pemeriksaan laboratorium, trombosit dalam darah hanya berkisar di angka 19.

Padahal, normalnya ada di angka 150 – 400. “Selain itu ada muntah darah sebanyak 4 kali, karena ada pendarahan lambung. Secara klinis, gejalanya sangat cocok dengan demam berdarah,” kata dr. Gede Wiartana.

Menurutnya, tim medis sudah mengerahkan dokter spesialis anastesi dan dokter spesialis anak untuk menangani mendiang.

“Tapi ini jatuhnya sudah dengue shock syndrome. Memang secara medis, demam berdarah pada hari keempat dan hari kelima itu sangat berbahaya bila diabaikan. Karena bisa mengarah pada syok,” jelasnya. 

SINGARAJA – Kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Buleleng tak bisa dianggap enteng. Seorang anak yang tinggal di Jalan Setiabudi,

Lingkungan Banyuning Timur, Kelurahan Banyuning, meninggal dunia di RSUD Buleleng karena penyakit demam berdarah.

Ini sekaligus menjadi kasus kematian ketiga akibat demam berdarah, sepanjang tahun 2020 ini. Korban diketahui bernama Luh Putu Indah Damayanti, 9.

Dirut RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana mengakui mendiang meninggal dunia karena penyakit demam berdarah.

Menurut dr. Wiartana, saat sampai di RSUD Buleleng, kesadaran mendiang sangat rendah. Selain itu dari hasil pemeriksaan laboratorium, trombosit dalam darah hanya berkisar di angka 19.

Padahal, normalnya ada di angka 150 – 400. “Selain itu ada muntah darah sebanyak 4 kali, karena ada pendarahan lambung. Secara klinis, gejalanya sangat cocok dengan demam berdarah,” kata dr. Gede Wiartana.

Menurutnya, tim medis sudah mengerahkan dokter spesialis anastesi dan dokter spesialis anak untuk menangani mendiang.

“Tapi ini jatuhnya sudah dengue shock syndrome. Memang secara medis, demam berdarah pada hari keempat dan hari kelima itu sangat berbahaya bila diabaikan. Karena bisa mengarah pada syok,” jelasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/