28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:57 AM WIB

Tes Lab Pasien Suspect Corona Belum Keluar, Usul Uji Swab di Bali

TABANAN – Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. I Nyoman Suratmika mengungkapkan, hingga hari ke enam, BRSUD Tabanan masih merawat dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Dua pasien warga negara asing (WNA) itu masih menunggu hasil uji laboratorium dari Kementerian Kesehatan di Jakarta.

“Mungkin saking banyaknya permintaan di Jakarta itu kelabakan. Karena uji lab untuk swab tenggorokan itu hanya dilakukan di Jakarta saja. Ini sudah tiga hari belum keluar juga hasilnya,” kata Suratmika.

Namun sejauh ini kondisi dua pasien pasangan suami istri ini membaik. Namun, untuk bisa keluar dari RS dan juga keluar dari negara ini harus mengantongi hasil negatif dari virus corona ini.

“Kalau positif dia tidak bisa keluar. Jangan sampai orang-orang yang berpotensi atau positif datang ke suatu daerah karena sangat rentan penyebarannya,” terang Suratmika.

Diakuinya, hasil uji laboratorium dari swab kedua pasien ini terbilang lama mengingat uji laboratorium hanya dipusatkan di Jakarta saja.

Pihaknya bersama Bupati Tabanan sempat mengusulkan agar di Bali diberikan izin melakukan uji lab swab pasien suspect corona ini.

Sehingga hasil yang didapat bisa cepat. Padahal, kata Suratmika, di Bali untuk melakukan pengujian swab tenggorokan itu sudah sanggup.

Dari SDM hingga ketersediaan laboratorium sudah ada, hanya tinggal memenuhi beberapa sarana dan prasarana saja.

“Kalau itu diberikan pusat misalnya dipusatkan di RS Sanglah, kita di Bali langsung bisa mengetahui hasilnya dengan cepat. Mudahan ini bisa disetujui pusat.

Karena ketika ada pertanyaan bagaimana perasaan pasien menunggu lama, ya pasti cemas dong. Bukan hanya pasien yang cemas, dokter juga. Setiap hari terpapar dengan orang yang dicurigai takut dong,” tandasnya.

TABANAN – Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. I Nyoman Suratmika mengungkapkan, hingga hari ke enam, BRSUD Tabanan masih merawat dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Dua pasien warga negara asing (WNA) itu masih menunggu hasil uji laboratorium dari Kementerian Kesehatan di Jakarta.

“Mungkin saking banyaknya permintaan di Jakarta itu kelabakan. Karena uji lab untuk swab tenggorokan itu hanya dilakukan di Jakarta saja. Ini sudah tiga hari belum keluar juga hasilnya,” kata Suratmika.

Namun sejauh ini kondisi dua pasien pasangan suami istri ini membaik. Namun, untuk bisa keluar dari RS dan juga keluar dari negara ini harus mengantongi hasil negatif dari virus corona ini.

“Kalau positif dia tidak bisa keluar. Jangan sampai orang-orang yang berpotensi atau positif datang ke suatu daerah karena sangat rentan penyebarannya,” terang Suratmika.

Diakuinya, hasil uji laboratorium dari swab kedua pasien ini terbilang lama mengingat uji laboratorium hanya dipusatkan di Jakarta saja.

Pihaknya bersama Bupati Tabanan sempat mengusulkan agar di Bali diberikan izin melakukan uji lab swab pasien suspect corona ini.

Sehingga hasil yang didapat bisa cepat. Padahal, kata Suratmika, di Bali untuk melakukan pengujian swab tenggorokan itu sudah sanggup.

Dari SDM hingga ketersediaan laboratorium sudah ada, hanya tinggal memenuhi beberapa sarana dan prasarana saja.

“Kalau itu diberikan pusat misalnya dipusatkan di RS Sanglah, kita di Bali langsung bisa mengetahui hasilnya dengan cepat. Mudahan ini bisa disetujui pusat.

Karena ketika ada pertanyaan bagaimana perasaan pasien menunggu lama, ya pasti cemas dong. Bukan hanya pasien yang cemas, dokter juga. Setiap hari terpapar dengan orang yang dicurigai takut dong,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/