25.9 C
Jakarta
25 April 2024, 3:55 AM WIB

Kontak Mayat, Puluhan Pelayat Korban Rabies Langsung Divaksin Massal

KLUNGKUNG- Kematian Anak Agung Gede Rai Kariyawan alias Ode, 22 yang diduga positif rabies, pada Minggu malam (19/5) tak hanya membuat keluarganya terpukul.

Namun atas tewasnya anak semata wayang dari pasangan suami istri (pasutri)asal Dusun Peninjauan, Desa Paksebali, Kecamatan Dawa, Klungkung Anak Agung Istri Anom Putriasih dan suaminya Anak Agung Gede Ngurah Yasa, ini juga membuat warga khususnya yang sempat menjenguk dan melayat korban was-was.

Warga cemas karena mereka diduga kontak langsung dengan mayat korban yang diduga positif rabies itu.

Seperti dibenarkan sepupu Ode, Anak Agung Oka. Ditemui di rumah duka, Oka mengatakan jika Ode digigit anak anjing liar yang diduga terinfeksi virus rabies itu di kawasan objek wisata Kali Unda tiga bulan yang lalu.

Pada saat itu, Ode dan teman-temannya sedang bersantai. Saat sedang asik berbincang-bincang, pria yang masih lajang itu pun kemudian melihat ada anak anjing. Lantaran sangat suka dengan anjing, Ode mengambilnya.

“Waktu diambil itulah digigit sama anjing itu. Tangannya sampai luka. Teman-temannya sudah menyuruh agar segera suntik VAR, tapi Ode tidak mau karena lukanya kecil. Sebelumnya juga ada yang digigit di bagian kaki. Saya tidak tahu apakah orang itu sudah di VAR apa belum,” jelasnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, ada sekitar 50 orang orang yang sempat kontak langsung dengan Ode yang akhirnya dilarikan ke Puskesmas Dawan II untuk mendapatkan VAR.

Selain keluarga yang merawat, menurutnya puluhan warga yang diberikan VAR tersebut adalah teman-teman nongkrong Ode yang sebelumnya sempat diajak berbagi minuman.

Hal itu dilakukan berdasarkan instruksi petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung untuk mencegah penyebaran virus rabies.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, Ni Made Adi Swapatni saat dikonfirmasi terpisah membenarkan peristiwa tersebut.

Atas peristiwa itu, pihaknya sudah menurunkan tim untuk menelusuri kemungkinan ada warga lain yang digigit anjing tersebut.

Selain itu, pihak puskesmas juga telah diminta untuk kembali melakukan sosialisasi meski pihaknya mengetahui sudah banyak warga yang mengetahui tentang bahaya rabies.

“Kami juga memberikan VAR kepada tenaga medis yang menangani pasien, teman-teman pasien yang sempat diajak minum dan juga keluarga yang merawat pasien atau yang sempat kontak langsung dengan pasien.

Kemarin malam tercatat ada sebanyak 26 orang yang kami berikan VAR.

Saat ini VAR yang tersisa sekitar 200 ampul. Dan kami sedang pengadaan lagi,” tukasnya. 

KLUNGKUNG- Kematian Anak Agung Gede Rai Kariyawan alias Ode, 22 yang diduga positif rabies, pada Minggu malam (19/5) tak hanya membuat keluarganya terpukul.

Namun atas tewasnya anak semata wayang dari pasangan suami istri (pasutri)asal Dusun Peninjauan, Desa Paksebali, Kecamatan Dawa, Klungkung Anak Agung Istri Anom Putriasih dan suaminya Anak Agung Gede Ngurah Yasa, ini juga membuat warga khususnya yang sempat menjenguk dan melayat korban was-was.

Warga cemas karena mereka diduga kontak langsung dengan mayat korban yang diduga positif rabies itu.

Seperti dibenarkan sepupu Ode, Anak Agung Oka. Ditemui di rumah duka, Oka mengatakan jika Ode digigit anak anjing liar yang diduga terinfeksi virus rabies itu di kawasan objek wisata Kali Unda tiga bulan yang lalu.

Pada saat itu, Ode dan teman-temannya sedang bersantai. Saat sedang asik berbincang-bincang, pria yang masih lajang itu pun kemudian melihat ada anak anjing. Lantaran sangat suka dengan anjing, Ode mengambilnya.

“Waktu diambil itulah digigit sama anjing itu. Tangannya sampai luka. Teman-temannya sudah menyuruh agar segera suntik VAR, tapi Ode tidak mau karena lukanya kecil. Sebelumnya juga ada yang digigit di bagian kaki. Saya tidak tahu apakah orang itu sudah di VAR apa belum,” jelasnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, ada sekitar 50 orang orang yang sempat kontak langsung dengan Ode yang akhirnya dilarikan ke Puskesmas Dawan II untuk mendapatkan VAR.

Selain keluarga yang merawat, menurutnya puluhan warga yang diberikan VAR tersebut adalah teman-teman nongkrong Ode yang sebelumnya sempat diajak berbagi minuman.

Hal itu dilakukan berdasarkan instruksi petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung untuk mencegah penyebaran virus rabies.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, Ni Made Adi Swapatni saat dikonfirmasi terpisah membenarkan peristiwa tersebut.

Atas peristiwa itu, pihaknya sudah menurunkan tim untuk menelusuri kemungkinan ada warga lain yang digigit anjing tersebut.

Selain itu, pihak puskesmas juga telah diminta untuk kembali melakukan sosialisasi meski pihaknya mengetahui sudah banyak warga yang mengetahui tentang bahaya rabies.

“Kami juga memberikan VAR kepada tenaga medis yang menangani pasien, teman-teman pasien yang sempat diajak minum dan juga keluarga yang merawat pasien atau yang sempat kontak langsung dengan pasien.

Kemarin malam tercatat ada sebanyak 26 orang yang kami berikan VAR.

Saat ini VAR yang tersisa sekitar 200 ampul. Dan kami sedang pengadaan lagi,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/