SINGARAJA – Jumlah pasien yang sembuh dari penyakit Covid-19, terus bertambah. Hingga kemarin secara kumulatif
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, mencatat ada 30 orang yang telah sembuh dari penyakit tersebut.
Sementara jumlah pasien positif, secara kumulatif ada 50 orang. Artinya masih ada 20 orang yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Terakhir pada Senin (18/5) malam, tim medis mengizinkan dua orang pulang dari rumah sakit. Mereka diidentifikasi sebagai PDP-35 dan PDP-54.
Pasien dengan kode PDP-35, merupakan salah seorang pedagang di Pasar Desa Bondalem. Pasien ini dirawat di RS Pratama Giri Emas sejak Kamis (30/4).
Ia juga sempat dirujuk ke RS Sanglah Denpasar pada Senin (4/5) dua pekan lalu. Pasien ini akhirnya diizinkan pulang pada Senin malam.
Sementara pasien dengan kode PDP-54, hanya dirawat selama tiga hari di RS Pratama Giri Emas. Pasien ini dirawat pada Sabtu (16/5) dan pulang pada Senin (18/5).
“Hanya sekali swabnya positif. Selanjutnya sudah negatif berturut-turut,” kata Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, saat memberikan keterangan pers melalui telekonferensi kemarin.
Meski ada dua orang yang sembuh, tim medis mencatat ada 4 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) baru.
Dari 4 orang PDP itu, 2 orang diantaranya telah dinyatakan positif covid-19. PDP yang telah dinyatakan positif covid, diidentifikasi sebagai PDP-55 dan PDP-58.
Pasien dengan kode PDP-55 diketahui sempat melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19 sebelumnya.
Sementara pasien dengan kode PDP-58, merupakan keluarga dari PDP-51 yang berasal dari Kecamatan Seririt.
Sementara untuk pasien dengan kode PDP-56 dan PDP-57, belum dinyatakan sebagai pasien positif covid-19. Sebab tim medis, masih menanti hasil uji swab pasien.
Khusus PDP-57, langsung dirujuk ke RS Sanglah Denpasar pada Senin malam, karena mengalami sesak dan pneumonia.
Lebih lanjut Suyasa mengatakan, kini masih ada 11 orang yang dirawat yang terkait dengan klaster transmisi lokal covid-19 Desa Bondalem.
Sementara 9 orang lainnya, merupakan kasus terpisah. Ada yang terjadi di Desa Julah, ada yang berstatus pekerja migran, ada yang berasal dari Kecamatan Seririt dan juga Kecamatan Sawan.
