RadarBali.com – Kesuksesan drone FX – 79 terbang menggapai puncak Gunung Agung, Karangasem, tidak semata karena kesiapan teknis.
Pesawat tanpa awak milik Fakultas Teknik Geodesi Universitas Gajah Mada (UGM), Jogjakarta, itu juga didukung faktor X.
Ruli Andaru, ketua tim drone Fakultas Teknik Geodesi UGM, menyebut keberhasilan drone memotret kawah Gunung Agung karena bantuan penduduk lokal, di sekitar Lapangan Kota Amlapura.
“Saat warga berkumpul di lapangan tempat take off, saya bilang sama warga ‘tolong doakan drone kami agar berhasil ke puncak.’ Saya percaya, di Bali kekuatan local genius-nya masih kuat,” ujar Ruli kepada Jawa Pos Radar Bali, Jumat (20/10) siang.
Saat warga sekitar berdoa, Ruli menunaikan ibadah salat Ashar. Pria 35 tahun itu juga berdoa memohon drone tidak mengalami gangguan.
“Saya percaya Gusti Allah mendongar doa kami. Saya berdoa dengan cara saya, warga berdoa dengan keyakinannya,” terang pria berkumis tipis asal Bantul, Jogjakarta itu.
Setelah berdoa, Ruli dan timnya seperti mendapat kode alam. Ruli mengaku heran karena puncak gunung yang sebelumnya tertutup awan menjadi cerah. Tepat pukul 16.40, drone bisa berada di atas kawah.
“Tuhan melalui alamnya seperti memberi kode. Begitu gunung klir, drone langsung kami terbangkan. Satu jam setelah ambil gambar di puncak, drone kembali turun.
Tiba-tiba puncak kembali tertutup awan,” ucapnya seraya berterimakasih kepada warga setempat