29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:38 AM WIB

Krama Liligundi Tak Percaya Bendesa Adat

AMLAPURA- Ratusan krama Desa Adat Liligundi, Kecamatan Bebandem menggelar aksi damai di Pura Desa Adat Liligundi, Kamis (20/1). Krama menyatakan sikap mosi tidak percaya terhadap Bendesa Adat Liligundi yang saat ini masih dijabat I Ketut Alit Suardana yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Karangasem.

 

Krama desa adat Liligundi bahkan akan menggelar pemilihan bendesa adat tandingan mengingat tak ada titik temu dari penyelesaian masalah yang sudah bertahun-tahun tak menemukan solusi. “Ini merupakan akumulasi dari kekecawaann krama terhadap bendesa adat saat ini,” ujar tokoh Desa Adat Liligundi, I Komang Wenten.

 

Sebelumnya, kata dia, sudah ada kesepakatan antara krama dengan prajuru desa. Namun, ketika panitia membuat pararem, justru prajuru desa tidak menerima dengan alasan tidak jelas. Hal ini memancing reaksi masyarakat untuk menyatakan sikap tidak percaya lagi terhadap prajuru desa.

 

“Jadi masyarakat sudah lelah dan muak mengikuti alur prajuru desa yang seolah-olah sengaja mengulur waktu dengan alasan tidak jelas. Makanya kami menyatakan sikap tidak percaya lagi dengan kepemimpinan kelihan desa atas banyaknya pelanggaran,” tegasnya.

AMLAPURA- Ratusan krama Desa Adat Liligundi, Kecamatan Bebandem menggelar aksi damai di Pura Desa Adat Liligundi, Kamis (20/1). Krama menyatakan sikap mosi tidak percaya terhadap Bendesa Adat Liligundi yang saat ini masih dijabat I Ketut Alit Suardana yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Karangasem.

 

Krama desa adat Liligundi bahkan akan menggelar pemilihan bendesa adat tandingan mengingat tak ada titik temu dari penyelesaian masalah yang sudah bertahun-tahun tak menemukan solusi. “Ini merupakan akumulasi dari kekecawaann krama terhadap bendesa adat saat ini,” ujar tokoh Desa Adat Liligundi, I Komang Wenten.

 

Sebelumnya, kata dia, sudah ada kesepakatan antara krama dengan prajuru desa. Namun, ketika panitia membuat pararem, justru prajuru desa tidak menerima dengan alasan tidak jelas. Hal ini memancing reaksi masyarakat untuk menyatakan sikap tidak percaya lagi terhadap prajuru desa.

 

“Jadi masyarakat sudah lelah dan muak mengikuti alur prajuru desa yang seolah-olah sengaja mengulur waktu dengan alasan tidak jelas. Makanya kami menyatakan sikap tidak percaya lagi dengan kepemimpinan kelihan desa atas banyaknya pelanggaran,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/