25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:48 AM WIB

Nelayan Terdampar, Nakhoda; Mesin Mati Dihantam Gelombang Tinggi

TEJAKULA – Empat orang nelayan asal Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ditemukan terdampar di perairan Desa Tejakula, Senin (19/2) malam.

Keempat nelayan itu masing-masing diketahui bernama Ahmad Syafi’i asal Desa Juglangan, Agus Niwardi asal Desa Arca, Arsidi asal Desa Minbaan, dan Junawi asal Desa Arca.

Nelayan-nelayan itu sebenarnya sudah melaut dari Situbondo sejak Kamis (15/2) pekan lalu.

Mereka memutuskan mencari ikan di perairan Pulau Madura. Baru beberapa jam perjalanan, mesin perahu yang dinakhodai Junawi itu ternyata mati total.

Perahu pun terombang-ambing di tengah laut terbawa arus. Selama empat hari, mereka diombang-ambing ombak hingga sampai ke perairan Tejakula.

Sementara itu nakhoda kapal, Junawi menyebutkan, petaka terjadi karena mesin perahu dihempas gelombang pasang.

Tadinya saat menuju perairan Madura, cuaca terlihat cerah dan aman untuk berlayar. Namun saat masuk ke perairan Madura, cuaca tiba-tiba berubah ekstrem.

“Begitu masuk ke timur itu gelombang langsung tinggi. Pas ada gelombang tinggi, ternyata kena mesin. Akhirnya nggak mau nyala lagi. Ya sudah pasrah saja mau bagaimana. Syukur masih diberi umur,” kata Junawi.

Sementara itu, Dinas Sosial Buleleng kemarin langsung memberikan bantuan pada keempat nelayan asal Situbondo itu.

Untuk sementara Dinsos Buleleng memberikan bantuan sembako dan makanan untuk kebutuhan tujuh hari kedepan.

“Untuk proses pemulangan, selanjutnya akan kami koordinasikan dengan Dinsos Bali dan keluarga nelayan ini. Apakah keluarga yang menjemput atau bagaimana.

Kalau pemerintah yang memulangkan, tentu harus dilakukan Dinsos Bali, karena antar provinsi. Nanti kami coba fasilitasi dan komunikasikan,” kata Kepala Dinsos Buleleng, Gede Komang. 

TEJAKULA – Empat orang nelayan asal Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ditemukan terdampar di perairan Desa Tejakula, Senin (19/2) malam.

Keempat nelayan itu masing-masing diketahui bernama Ahmad Syafi’i asal Desa Juglangan, Agus Niwardi asal Desa Arca, Arsidi asal Desa Minbaan, dan Junawi asal Desa Arca.

Nelayan-nelayan itu sebenarnya sudah melaut dari Situbondo sejak Kamis (15/2) pekan lalu.

Mereka memutuskan mencari ikan di perairan Pulau Madura. Baru beberapa jam perjalanan, mesin perahu yang dinakhodai Junawi itu ternyata mati total.

Perahu pun terombang-ambing di tengah laut terbawa arus. Selama empat hari, mereka diombang-ambing ombak hingga sampai ke perairan Tejakula.

Sementara itu nakhoda kapal, Junawi menyebutkan, petaka terjadi karena mesin perahu dihempas gelombang pasang.

Tadinya saat menuju perairan Madura, cuaca terlihat cerah dan aman untuk berlayar. Namun saat masuk ke perairan Madura, cuaca tiba-tiba berubah ekstrem.

“Begitu masuk ke timur itu gelombang langsung tinggi. Pas ada gelombang tinggi, ternyata kena mesin. Akhirnya nggak mau nyala lagi. Ya sudah pasrah saja mau bagaimana. Syukur masih diberi umur,” kata Junawi.

Sementara itu, Dinas Sosial Buleleng kemarin langsung memberikan bantuan pada keempat nelayan asal Situbondo itu.

Untuk sementara Dinsos Buleleng memberikan bantuan sembako dan makanan untuk kebutuhan tujuh hari kedepan.

“Untuk proses pemulangan, selanjutnya akan kami koordinasikan dengan Dinsos Bali dan keluarga nelayan ini. Apakah keluarga yang menjemput atau bagaimana.

Kalau pemerintah yang memulangkan, tentu harus dilakukan Dinsos Bali, karena antar provinsi. Nanti kami coba fasilitasi dan komunikasikan,” kata Kepala Dinsos Buleleng, Gede Komang. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/