29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:38 AM WIB

Kali Pertama di Bali, Seorang Anak Meninggal Karena Covid-19

SINGARAJA – Kasus meninggal akibat covid-19 di Buleleng terus melaju. Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng kembali mengumumkan tambahan kasus meninggal dunia akibat covid-19.

Mirisnya kasus meninggal dunia ini menimpa anak-anak. Berdasar penelusuran Jawa Pos Radar Bali, ini pertama kalinya ada seorang anak yang meninggal karena covid-19.

Sebagian besar kasus meninggal dunia terjadi pada kelompok usia di atas 40 tahun. Sementara untuk kelompok usia di bawah 18 tahun, ini merupakan kasus pertama yang terjadi.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Nyoman Genep mengatakan, korban dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (20/3) dini hari di Puskesmas Buleleng I.

Korban diketahui seorang perempuan berusia 13 tahun, asal Kecamatan Busungbiu. Berdasar ciri-ciri dan hasil pengujian, korban dinyatakan meninggal karena covid.

Genep menuturkan, pihak keluarga membawa korban ke Puskesmas Busungbiu I pada Jumat (19/3) tengah malam.

Saat itu pasien sudah datang dalam kondisi tak sadarkan diri. Pasien juga mengalami demam, sesak nafas, serta penurunan kesadaran.

“Berdasar keterangan keluarga, sebelum dibawa ke puskesmas sempat mengalami kejang selama 2 menit saat sedang tertidur.

Kejang terjadi pada seluruh tubuh. Setelah kejang berakhir, pasien mengeluarkan air liur dan terus tidak sadarkan diri,” ungkap Genep.

Temuan kasus itu pun menjadi catatan serius bagi Satgas. Sebab pertama kalinya di Buleleng ditemukan kasus covid-19 yang memicu kematian bagi anak-anak.

Selama ini berdasarkan catatan satgas, seluruh pasien yang berstatus anak, berhasil sembuh dalam waktu relatif singkat. Namun hanya kasus ini yang berujung pada kematian.

Di sisi lain, kasus terkonfirmasi positif covid-19 yang kini masih menjalani perawatan mencapai 130 orang.

Sebanyak 63 orang diantaranya menjalani masa isolasi mandiri. Sisanya tengah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Termasuk di RS Jiwa Bangli.

Saat kasus terkonfirmasi positif secara kumulatif tercatat sebanyak 2.681 orang. Dari ribuan kasus itu, sebanyak 2.440 kasus telah dinyatakan sembuh.

Sementara kematian akibat covid-19 secara kumulatif di Buleleng mencapai 111 kasus. Itu berarti fatality rate atau tingkat kematian akibat covid-19 di Buleleng mencapai 4,1 persen. 

SINGARAJA – Kasus meninggal akibat covid-19 di Buleleng terus melaju. Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng kembali mengumumkan tambahan kasus meninggal dunia akibat covid-19.

Mirisnya kasus meninggal dunia ini menimpa anak-anak. Berdasar penelusuran Jawa Pos Radar Bali, ini pertama kalinya ada seorang anak yang meninggal karena covid-19.

Sebagian besar kasus meninggal dunia terjadi pada kelompok usia di atas 40 tahun. Sementara untuk kelompok usia di bawah 18 tahun, ini merupakan kasus pertama yang terjadi.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Nyoman Genep mengatakan, korban dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (20/3) dini hari di Puskesmas Buleleng I.

Korban diketahui seorang perempuan berusia 13 tahun, asal Kecamatan Busungbiu. Berdasar ciri-ciri dan hasil pengujian, korban dinyatakan meninggal karena covid.

Genep menuturkan, pihak keluarga membawa korban ke Puskesmas Busungbiu I pada Jumat (19/3) tengah malam.

Saat itu pasien sudah datang dalam kondisi tak sadarkan diri. Pasien juga mengalami demam, sesak nafas, serta penurunan kesadaran.

“Berdasar keterangan keluarga, sebelum dibawa ke puskesmas sempat mengalami kejang selama 2 menit saat sedang tertidur.

Kejang terjadi pada seluruh tubuh. Setelah kejang berakhir, pasien mengeluarkan air liur dan terus tidak sadarkan diri,” ungkap Genep.

Temuan kasus itu pun menjadi catatan serius bagi Satgas. Sebab pertama kalinya di Buleleng ditemukan kasus covid-19 yang memicu kematian bagi anak-anak.

Selama ini berdasarkan catatan satgas, seluruh pasien yang berstatus anak, berhasil sembuh dalam waktu relatif singkat. Namun hanya kasus ini yang berujung pada kematian.

Di sisi lain, kasus terkonfirmasi positif covid-19 yang kini masih menjalani perawatan mencapai 130 orang.

Sebanyak 63 orang diantaranya menjalani masa isolasi mandiri. Sisanya tengah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Termasuk di RS Jiwa Bangli.

Saat kasus terkonfirmasi positif secara kumulatif tercatat sebanyak 2.681 orang. Dari ribuan kasus itu, sebanyak 2.440 kasus telah dinyatakan sembuh.

Sementara kematian akibat covid-19 secara kumulatif di Buleleng mencapai 111 kasus. Itu berarti fatality rate atau tingkat kematian akibat covid-19 di Buleleng mencapai 4,1 persen. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/