25.1 C
Jakarta
20 November 2024, 4:51 AM WIB

Evaluasi PAD, Alihkan ke Sektor Kesehatan, Pendidikan dan Pangan

TABANAN – Pandemi Covid-19 melumpuhkan sektor perekonomian di Bali. Imbasnya tentu saja ke pendapatan daerah. Salah satunya Tabanan.

Sebelum wabah merebak, Pemkab Tabanan memasang target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 450 miliar.

Di tengah kondisi saat ini, target tersebut tidak bakal tercapai. Sehingga Pemkab Tabanan mulai melakukan evaluasi target yang dipasang di tahun 2020 ini.

Bupati Tabanan Eka Wiryastuti menjelaskan, Pemkab Tabanan memutuskan mengevaluasi PAD dan APBD Kabupaten Tabanan.

Untuk fokus mendorong ke sektor penanganan virus korona, sektor kesehatan, pendidikan sesuai dengan intruksi pusat dan juga sektor pangan serta pengaman jaringan sosial.

“Jadi ada beberapa anggaran yang kami belokkan untuk fokus menghadapi pademi ini, kecuali anggaran untuk pertanian, sebab saya lagi fokus pada ketahanan pangan.

Karena yang saya pikirkan bagaimana masyarakat Tabanan bisa makan,” jelas Bupati Tabanan Eka Wiryastuti.

Bupati Eka mengatakan, di tengah situasi menyulitkan ini, sudah jelas tidak bisa memenuhi target PAD Kabupaten Tabanan, mengingat tidak ada pendapatan yang masuk.

“Tentu target PAD gak bisa tercapai, dari mana masuk pendapatannya, pajak tidak ada, otomatis kita harus merevisinya,” terang Bupati Eka.

Hal yang sama juga dikatakan Asisten III (Administrasi Umum) Setda Tabanan, I Made Agus Harthawiguna.

Dia menjelaskan dengan situasi kondisi dari Covid-19 sudah pasti berimbas dengan PAD Tabanan.

Pasalnya, ada korelasi anggaran untuk Covid-19 dan pendapatan serta anggaran belanja yang harus seimbang.

Sehingga unit penghasil seperti OPD yang ditarget menghasilkan pendapatan seperti RS Tabanan, Dinkes, Dishub, Dinas LH, Perizinan, Disperindag dan Bakeuda melaporkan hasil pendapatanya.

“Jadi, berapa sih penghasilan OPD-OPD di Tabanan akibat pengaruh Covid-19. Yang jelas targetnya mereka pasti akan di revisi lagi karena sudah pasti berimbas,” tutupnya.

TABANAN – Pandemi Covid-19 melumpuhkan sektor perekonomian di Bali. Imbasnya tentu saja ke pendapatan daerah. Salah satunya Tabanan.

Sebelum wabah merebak, Pemkab Tabanan memasang target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 450 miliar.

Di tengah kondisi saat ini, target tersebut tidak bakal tercapai. Sehingga Pemkab Tabanan mulai melakukan evaluasi target yang dipasang di tahun 2020 ini.

Bupati Tabanan Eka Wiryastuti menjelaskan, Pemkab Tabanan memutuskan mengevaluasi PAD dan APBD Kabupaten Tabanan.

Untuk fokus mendorong ke sektor penanganan virus korona, sektor kesehatan, pendidikan sesuai dengan intruksi pusat dan juga sektor pangan serta pengaman jaringan sosial.

“Jadi ada beberapa anggaran yang kami belokkan untuk fokus menghadapi pademi ini, kecuali anggaran untuk pertanian, sebab saya lagi fokus pada ketahanan pangan.

Karena yang saya pikirkan bagaimana masyarakat Tabanan bisa makan,” jelas Bupati Tabanan Eka Wiryastuti.

Bupati Eka mengatakan, di tengah situasi menyulitkan ini, sudah jelas tidak bisa memenuhi target PAD Kabupaten Tabanan, mengingat tidak ada pendapatan yang masuk.

“Tentu target PAD gak bisa tercapai, dari mana masuk pendapatannya, pajak tidak ada, otomatis kita harus merevisinya,” terang Bupati Eka.

Hal yang sama juga dikatakan Asisten III (Administrasi Umum) Setda Tabanan, I Made Agus Harthawiguna.

Dia menjelaskan dengan situasi kondisi dari Covid-19 sudah pasti berimbas dengan PAD Tabanan.

Pasalnya, ada korelasi anggaran untuk Covid-19 dan pendapatan serta anggaran belanja yang harus seimbang.

Sehingga unit penghasil seperti OPD yang ditarget menghasilkan pendapatan seperti RS Tabanan, Dinkes, Dishub, Dinas LH, Perizinan, Disperindag dan Bakeuda melaporkan hasil pendapatanya.

“Jadi, berapa sih penghasilan OPD-OPD di Tabanan akibat pengaruh Covid-19. Yang jelas targetnya mereka pasti akan di revisi lagi karena sudah pasti berimbas,” tutupnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/