SINGARAJA – Kebutuhan alat pelindung diri (APD) di RSUD Buleleng dan RS Pratama Giri Mas Sawan, Buleleng meningkat dua kali lipat.
Peningkatan APD yang dibutuhkan oleh tenaga medis seiring dengan bertambahnya jumlah kasus positif Covid-19 di Buleleng. Apalagi di Buleleng transmisi lokal masih terjadi.
Direktur Utama BRSUD Buleleng dr. Gede Widiartana mengaku, secara umum kebutuhan APD bagi tenaga medis di Buleleng memang terpenuhi saat ini.
Apalagi, banyak bantuan dan sumbangan APD dari perusahaan, donatur atau bantuan secara pribadi. Namun, seiring waktu kebutuhan APD cenderung meningkat.
“Jadi kebutuhan APD secara keselurahan di rumah sakit di Buleleng sangat singnifikan meningkat,” tutur dr. Gede widiartana saat menerima bantuan APD dari anggota DPR RI I Nyoman Parta, Pelindo III Celukan Bawang dan PT. PLN di IGD RSUD Buleleng.
Menurutnya, rata-rata kebutuhan APD untuk baju hazmat misalnya setiap hari mencapai 50 buah. Kemudian 700 sampai 800 buah masker dibutuhkan.
Itu belum termasuk hand sanitizer dan alat-alat lainnya. “Penggunaan APD dibutuhkan oleh semua unit pelayanan.
Di antaranya di ruangan IGD, ruang isolasi pasien covid-19, RS Pratama Giri Mas Sawan, ruang penyakit menular, ruang operasi dan dimasing-masing puskemas,” ungkapnya.
Diakui dr. Gede Widiartana, APD sejatinya bagi petugas medis untuk memberikan jaminan keselamatan kepada mereka ketika bekerja menangani pasien yang diduga terinfeksi virus corona.
Jika tidak menggunakan APD petugas medis yang kontak langsung dengan pasien sangatlah rentan tertular.
“Kendati masih terpenuhi APD di Buleleng untuk beberapa waktu ke depan, kami berharap bantuan APD terus ada dari para daonatur dan darmawan. Karena APD digunakan tenaga medis hanya untuk sekali pakai,” pungkasnya.