AMLAPURA – Penyebaran covid-19 yang cenderung mengalami kenaika membuat dua kelurahan di Kecamatan Karangasem masuk zona merah dan satu desa masuk zona oranye. Buntut dari zona merah dan oranye itu membuat puluhan Sekolah Dasar (SD) yang berada di zona tersebut batal menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Padahal sejumlah sekolah sudah siap untuk melakukan PTM ini.
“Upadate data terbaru ternyata ada dua keluarahan yang masuk zona merah dan satu desa masuk zona oranye di Kecamatan Karangasem,” ujar Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Dikpora Karangasem I Nyoman Merta, Kamis (20/5).
Merta menyebut, data terbaru yang didapat dari Satgas Covid-19 Karangasem, perubahan status zona merah ini terjadi di Kelurahan Karangasem dan Subagan. Sementara untuk zona oranye terjadi di Desa Tumbu.
“Total ada 25 SD yang berada di wilayah yang masuk zona merah dan oranye. Itu sudah beberapa hari lalu,” imbuhnya.
Rincian 25 SD ini antara lain, 12 SD berada di Kelurahan Karangasem. Kemudian 9 SD dan 1 SD swasta di Subagan, dan 3 SD di Desa Tumbu.
“Mengacu kebijakan berbasis desa dan kelurahan, semua SD di satu desa itu menunda PTM. Jika masih berbasis banjar atau lingkungan, SD yang tidak berada di banjar zona merah atau oranye masih bisa buka,” terangnya.
Namun untuk prose PTM ini bisa digelar apabila status zona merah bisa berubah menjadi zona hijau atau kuning dan kasus covid-19 di daerah tersebut turun. Dia mencotohkan, seperti yang terjadi di Kelurahan Padangkerta yang sempat masuk zona merah kini berubah zona kuning.
“Sehingga seluruh SD yang ada di wilayah iti sudah bisa menggelar PTM. Datanya kan diperbaharui terus setiap minggu,” kata Merta.
Merta berharap, kasus di Karangasem bisa turun dan semua wilayah masuk dalam zona hijau sehingga PTM bisa digelar.