GIANYAR – Kepulan asap sisa kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi, hingga Jumat (21/6) belum juga mereda.
Bahkan pascamendapat protes dari warga Desa Lebih, tim gabungan pun langsung diterjunkan untuk penanganan asap yang ganggu pernafasan itu
“Kebakaran di TPA ini adalah bencana yang berdampak serius bagi lingkauangan,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya, didampingi Kepala UPTD Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar, I Ketut Bambang Suandi
Sekda membandingkan dengan kebakaran hutan gambut.
“Hutan gambut saja bisa ditangani. Masak ini kebakaran TPA harus berlarut-larut,” keluhnya.
Kata dia, penanganan bencana ini tidak bisa lagi dengan cara konvensional.
Karena itu, DLH selaku pengelola TPA Temesi yang sekaligus korban bencana ini dipastikan akan terus melakukan pendampingan di lokasi untuk pemetaan kondisi tumpukan sampah.
Sementara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) juga diminta ikut membantu dengan menurunkan sejumlah alat berat.
Alat berat PUPR mengurai sampah dan mempermudah menemukan titik api. “Karena Petugas Pemadam Kebakaran terkendala peralatan, kami memohon bantuan ke Pemadam Kebakaran Provinsi Bali dan Kota Denpasar,” jelasnya
Pihak Damkar Bali dan Kota Denpasar, mengaku bersedia membantu masalah kepulan asap tersebut. “ Dari konfirmasi yang kami terima, sore ini mereka (Damkar Bali dan Denpasar, red) sudah turun ke lokasi,” terangnya.
Sedangkan, mengantisipasi dampak kesehatan terhadap warga sekitar, Sekda juga menurunkan petugas BPBD untuk melakukan tindakkan pencegahan dengan pembagian masker.
Demikian pula tim medis diturunkan untuk melakukan pelayanan dan pendampingan kepada warga yang mengeluhkan gangguan kesehatan.
Pemerintah juga memohon pemakluman dan kesabaran warga yang terdampak asap.
Apabila ada warga yang mengeluhkan kesehatan diharapkan segera melapor ke petugas medis yang sudah diturunkan. Atau warga bisa langsung ke unit pelayanan kesehatan terdekat.