TABANAN – Puluhan siswi SMPN 2 dan 3 Selemadeg Timur mengalami kerauhan masal usai menari tarian rejang sandat ratu segara.
Mereka kerauhan kali kedua setelah mengalami kerauhan, Sabtu (18/8) lalu. Kerauhan ini terjadi di rumah dan saat mengikuti pelajaran sekolah.
Untuk menetralisir kerauhan, para guru dan pelajar SMPN 2 dan 3 Selemadeg Timur mendatangi Pura Luhur Tanah Lot, Kediri, untuk mepamit (berpamitan) dengan menghanturkan guru piduka.
Salah siswi kelas IX SMPN 3 Selemadeg Timur Ni Putu Anik Lestari mengatakan keserupan mulai terjadi usai menarikan tarian rejang sandat ratu segara saat Tanah Lot Festival Ke-2 Sabtu lalu (18/8).
Kemudian berlanjut hingga pulang ke rumah. Tidak hanya di lokasi, mereka juga mengalami kesurupan saat mengikuti pelajaran di sekolah.
“Yang kesurupan 6 penari rejang sandat ratu segara di sekolah. Yang saat itu usai bersembahyang sekitar pukul 12.00 siang,” kata Lestari saat ditemui usai bersembahyang di Pura Luhur Taban Lot.
Sementara itu salah satu siswi SMPN 2 Selemadeg Timur Luh Dina Sri Antari yang juga datang ke Pura Luhur Tanah Lot mengungkapkan dirinya mengalami kesurupan usai menari tarian rejang sandat ratu segara.
Saat di rumah pun dirinya masih terus kesurupan. Ada 5 orang teman yang masih kesurupan di rumah dan belum dibawa ke Pura Luhur Tanah Lot.
“Orang tua yang khawatir dan was-was akhirnya langsung mengajak ke Puru Luhur Tanah Lot untuk menghanturkan guru piduka,” ujarnya.