31.1 C
Jakarta
14 Desember 2024, 12:09 PM WIB

Sentil Kelompok Kontra, Koster Imbau Bendesa Adat Disiplinkan Warga

NEGARA – Meningkatnya kasus Covid-19 di Bali, termasuk di Jembrana, mendapat sorotan dari Gubernur Bali Wayan Koster.

Warga diimbau untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas.

Koster mengingatkan agar warga tidak terpengaruh provokasi melakukan tindakan yang tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Koster saat peletakan batu pertama pembangunan kantor majelis desa adat Jembrana kemarin.

 Menurut Koster, pemerintah kabupaten Jembrana dan majelis desa adat Jembrana harus bisa mendisiplinkan warganya.

“Jangan ada yang terpengaruh oleh provokasi melakukan tindakan yang tidak tertib, tidak disiplin menjalakan kebijakan

pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten demi kita semua. Demi keselamatan dan kesehatan kita semua,” terangnya.

Menurutnya, pemerintah provinsi sudah mengambil kebijakan untuk membuka pariwisata domestik 31 Juli lalu.

Karena itu, harus bertanggungjawab menjalankan protokol kesehatan dalam adaptasi kebiasaan baru.

“Jangan kendor. Kalau sampai terjadi peningkatan kasus baru, maka wisatawan nusantara akan kita tutup lagi.

Kalau mau dibuka terus wisatawan nusantara, kita harus punya komitmen yang sama kuat menjalankan protokol kesehatan,” tegasnya.

Menurutnya, ada tiga hal yang harus dikelola dengan baik dalam rangka penanganan Covid-19. Di antaranya, kasus baru bisa dikendalikan, tingkat bisa ditingkatkan dan kasus meninggal bisa dikendalikan.

Namun jika terjadi lonjakan kasus, maka kepercayaan masyarakat dunia yang akan datang ke Bali tidak akan nyaman berwisata.

Bendesa adat, lanjutnya, dimohon untuk memperketat protokol kesehatan sesuai dengan perarem masing-masing yang sudah berlaku.

Karena ada tantangan dari sejumlah orang agar tidak disiplin, jangan diikuti. Karena akan merusak nama Bali terhadap wisatawan dan masyarakat dunia.  

“Saya minta bendesa adat semua, jangan ada yang terprovokasi mengajak warga agar tidak rapid test dan tidak pakai masker. Karena Bali mendapat nama dalam penanganan Covid-19, jadi harus dijaga,” ungkapnya. 

NEGARA – Meningkatnya kasus Covid-19 di Bali, termasuk di Jembrana, mendapat sorotan dari Gubernur Bali Wayan Koster.

Warga diimbau untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas.

Koster mengingatkan agar warga tidak terpengaruh provokasi melakukan tindakan yang tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Koster saat peletakan batu pertama pembangunan kantor majelis desa adat Jembrana kemarin.

 Menurut Koster, pemerintah kabupaten Jembrana dan majelis desa adat Jembrana harus bisa mendisiplinkan warganya.

“Jangan ada yang terpengaruh oleh provokasi melakukan tindakan yang tidak tertib, tidak disiplin menjalakan kebijakan

pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten demi kita semua. Demi keselamatan dan kesehatan kita semua,” terangnya.

Menurutnya, pemerintah provinsi sudah mengambil kebijakan untuk membuka pariwisata domestik 31 Juli lalu.

Karena itu, harus bertanggungjawab menjalankan protokol kesehatan dalam adaptasi kebiasaan baru.

“Jangan kendor. Kalau sampai terjadi peningkatan kasus baru, maka wisatawan nusantara akan kita tutup lagi.

Kalau mau dibuka terus wisatawan nusantara, kita harus punya komitmen yang sama kuat menjalankan protokol kesehatan,” tegasnya.

Menurutnya, ada tiga hal yang harus dikelola dengan baik dalam rangka penanganan Covid-19. Di antaranya, kasus baru bisa dikendalikan, tingkat bisa ditingkatkan dan kasus meninggal bisa dikendalikan.

Namun jika terjadi lonjakan kasus, maka kepercayaan masyarakat dunia yang akan datang ke Bali tidak akan nyaman berwisata.

Bendesa adat, lanjutnya, dimohon untuk memperketat protokol kesehatan sesuai dengan perarem masing-masing yang sudah berlaku.

Karena ada tantangan dari sejumlah orang agar tidak disiplin, jangan diikuti. Karena akan merusak nama Bali terhadap wisatawan dan masyarakat dunia.  

“Saya minta bendesa adat semua, jangan ada yang terprovokasi mengajak warga agar tidak rapid test dan tidak pakai masker. Karena Bali mendapat nama dalam penanganan Covid-19, jadi harus dijaga,” ungkapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/