26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:27 AM WIB

Bakar Kartu KIS Warga Miskin Hoax, Pelaku Sebut Hanya Cari Sensasi

SINGARAJA – Kelian Dusun Pasar Ketut Suarta yang membakar 21 kartu KIS milik warga Desa Anturan, karena merasa kesal kalah di Pilkel Desa Anturan beberapa waktu lalu, akhirnya disikapi banyak pihak. 

Kemarin petugas BPJS Cabang Singaraja, Ketua BPD, Kelian Banjar Munduk, dan Kepolisian langsung turun cek keberadaan informasi tersebut dengan mendatangi lokasi rumah kelian dusun Pasar, Desa Anturan, Buleleng. 

Terungkap aksi yang dilakukan Suarta tersebut tak lain adalah kesengajaan dirinya untuk menebar “Hoax”.

Isu pembakaran 21 kartu KIS milik warga yang dilakukan oleh Suarta, ternyata itu tidak benar. Ia sengaja mengembuskan isu tersebut karena kesal kepada 21 orang pemegang kartu KIS.

Lantaran Suarta merasa sakit hati tidak dipilih masyarakat yang selama ini dibantu oleh dirinya untuk mengurus kartu KIS tersebut. Sedangkan pada pilkel masyarakat tersebut tak memilihnya. 

Dalam pertemuan itu akhirnya diketahui, bahwa ulah dari Suarta yang sudah meresahkan masyarakat Desa Anturan itu, hanya sebatas kekecewaan dirinya karena kalah di Pilkel. 

Sehingga, dengan sengaja Suarta menebar berita bahwa dirinya telah membakar 21 kartu KIS milik warga.

Suarta pun langsung diminta membuat surat pernyataan atas ulahnya tersebut. Ada 5 point dalam surat pernyataan yang dibuatnya.

Pertama, “Bahwa memang benar saya pernah menyatakan telah membakar kartu Indonesia Sehat (KIS) di Pantai Celuk Agung yang didengar oleh Ketut Mudiana dari Banjar Dinas Munduk Desa Anturan untuk hari dan tanggal saya lupa,”.

Kedua, “Bahwa memang benar dalam klarifikasi Perbekel Anturan bersama perangkat Desa tanggal 11 November 2019 dan 18 November 2019 di Kantor Perbekel Anturan, saya menyatakan dan membenarkan isu di masyarakat bahwa memang benar saya membakar Kartu KIS sebanyak 21 Kartu salah satunya Kadek Mertada,”.

Ketiga, “Bahwa sesuai dengan pernyataan poin 1 dan 2 diatas tersebut adalah tidak benar, dan hanya sebatas sensasi kekecewaan, dengan alasan tidak dipilih saat Pilkel Desa Anturan, dengan dilakukan pengecekan di Lapangan yang didampingi oleh Staf BPIS, Ketua BPD, Kelian Banjar Munduk, dan Kepolisian untuk Kartu atas nama Kadek Mertada, cs masih utuh,”.

Keempat, “Bahwa sesuai hasil pengecekan di lapangan, Kartu Indonesia Sehat atas nama Kadek Mertada, cs masih utuh dipegang yang bersangkutan. 

Kelima, “Atas pernyataan berita tidak benar yang telah saya lakukan sehinggga meresahkan warga masyarakat, saya dengan sungguh-sunguh meminta permohonan maaf kepada pemerintah, masyarakat Desa Anturan serta pihak terkait lainnya dan saya siap bertanggung jawab serta diproses secara Hukum yang berlaku atas perbuatan dan kebohongan tersebut,”.

Surat pernyataan itu, ditandatangani langsung oleh Klian Dusun Pasar yang juga Calon Perbekel Desa Anturan, Suarta selaku pihak yang membuat pernyataan.

Kemudian ditandatangi juga oleh Perbekel Desa Anturan, Made Budi Arsana dan Ketua BPD Anturan, Putu Juliasa selaku para pihak yang mengetahui.

Perbekel Desa Anturan Made Budi Arsana mengatakan, berdasar hasil pertemuan yang digelar pihak BPJS, Kepolisian, Suarta telah mengklarifikasi bahwa ulah yang dia lakukan hanya sebatas mencari sensasi atas kekalahannya di Pilkel. 

“Pagi tadi, ada BPJS, Polres, yang bersangkutan sudah klarifikasi bahwa pernyataan yang telah dilontarkan itu menurut dia sensasi atas kekecewaan di Pilkel,” kata Budi Arsana.

Padahal, menurut Budi Arsana, dari pertemuan 11 November dan 18 November, Suarta bersikukuh memang membakar 21 kartu KIS warga. 

Namun faktanya, Selasa (19/11) Suarta malah membantah dan mengakui menyebar berita bohong. Terkait sanksi, Budi Arsana mengaku, masih melakukan koordinasi dengan Camat Buleleng.

“Istilahnya mengarang berita bohong dia. Tapi dia siap bertanggungjawab atas perbuatannya, yang menurut dia itu hanya sensasi. 

Kami akan proses sesuai pernyataan dia itu, saya akan koordinasi ke Camat untuk sanksi yang akan kami berikan,” pungkas Budi Arsana.

Sebelumnya, ulah oknum calon Perbekel yakni Suarta ini hangat dibicarakan masyarakat Desa Anturan lantaran kalah dalam Pilkel, nekat membakar 21 kartu KIS warganya. 

Atas informasi tersebut, Perbekel Desa Anturan, Made Budi Arsana langsung memanggil Suarta. Dihadapan perangkat desa, Suarta telah mengakui membakar 21 kartu KIS warga yang dipegangnya. 

SINGARAJA – Kelian Dusun Pasar Ketut Suarta yang membakar 21 kartu KIS milik warga Desa Anturan, karena merasa kesal kalah di Pilkel Desa Anturan beberapa waktu lalu, akhirnya disikapi banyak pihak. 

Kemarin petugas BPJS Cabang Singaraja, Ketua BPD, Kelian Banjar Munduk, dan Kepolisian langsung turun cek keberadaan informasi tersebut dengan mendatangi lokasi rumah kelian dusun Pasar, Desa Anturan, Buleleng. 

Terungkap aksi yang dilakukan Suarta tersebut tak lain adalah kesengajaan dirinya untuk menebar “Hoax”.

Isu pembakaran 21 kartu KIS milik warga yang dilakukan oleh Suarta, ternyata itu tidak benar. Ia sengaja mengembuskan isu tersebut karena kesal kepada 21 orang pemegang kartu KIS.

Lantaran Suarta merasa sakit hati tidak dipilih masyarakat yang selama ini dibantu oleh dirinya untuk mengurus kartu KIS tersebut. Sedangkan pada pilkel masyarakat tersebut tak memilihnya. 

Dalam pertemuan itu akhirnya diketahui, bahwa ulah dari Suarta yang sudah meresahkan masyarakat Desa Anturan itu, hanya sebatas kekecewaan dirinya karena kalah di Pilkel. 

Sehingga, dengan sengaja Suarta menebar berita bahwa dirinya telah membakar 21 kartu KIS milik warga.

Suarta pun langsung diminta membuat surat pernyataan atas ulahnya tersebut. Ada 5 point dalam surat pernyataan yang dibuatnya.

Pertama, “Bahwa memang benar saya pernah menyatakan telah membakar kartu Indonesia Sehat (KIS) di Pantai Celuk Agung yang didengar oleh Ketut Mudiana dari Banjar Dinas Munduk Desa Anturan untuk hari dan tanggal saya lupa,”.

Kedua, “Bahwa memang benar dalam klarifikasi Perbekel Anturan bersama perangkat Desa tanggal 11 November 2019 dan 18 November 2019 di Kantor Perbekel Anturan, saya menyatakan dan membenarkan isu di masyarakat bahwa memang benar saya membakar Kartu KIS sebanyak 21 Kartu salah satunya Kadek Mertada,”.

Ketiga, “Bahwa sesuai dengan pernyataan poin 1 dan 2 diatas tersebut adalah tidak benar, dan hanya sebatas sensasi kekecewaan, dengan alasan tidak dipilih saat Pilkel Desa Anturan, dengan dilakukan pengecekan di Lapangan yang didampingi oleh Staf BPIS, Ketua BPD, Kelian Banjar Munduk, dan Kepolisian untuk Kartu atas nama Kadek Mertada, cs masih utuh,”.

Keempat, “Bahwa sesuai hasil pengecekan di lapangan, Kartu Indonesia Sehat atas nama Kadek Mertada, cs masih utuh dipegang yang bersangkutan. 

Kelima, “Atas pernyataan berita tidak benar yang telah saya lakukan sehinggga meresahkan warga masyarakat, saya dengan sungguh-sunguh meminta permohonan maaf kepada pemerintah, masyarakat Desa Anturan serta pihak terkait lainnya dan saya siap bertanggung jawab serta diproses secara Hukum yang berlaku atas perbuatan dan kebohongan tersebut,”.

Surat pernyataan itu, ditandatangani langsung oleh Klian Dusun Pasar yang juga Calon Perbekel Desa Anturan, Suarta selaku pihak yang membuat pernyataan.

Kemudian ditandatangi juga oleh Perbekel Desa Anturan, Made Budi Arsana dan Ketua BPD Anturan, Putu Juliasa selaku para pihak yang mengetahui.

Perbekel Desa Anturan Made Budi Arsana mengatakan, berdasar hasil pertemuan yang digelar pihak BPJS, Kepolisian, Suarta telah mengklarifikasi bahwa ulah yang dia lakukan hanya sebatas mencari sensasi atas kekalahannya di Pilkel. 

“Pagi tadi, ada BPJS, Polres, yang bersangkutan sudah klarifikasi bahwa pernyataan yang telah dilontarkan itu menurut dia sensasi atas kekecewaan di Pilkel,” kata Budi Arsana.

Padahal, menurut Budi Arsana, dari pertemuan 11 November dan 18 November, Suarta bersikukuh memang membakar 21 kartu KIS warga. 

Namun faktanya, Selasa (19/11) Suarta malah membantah dan mengakui menyebar berita bohong. Terkait sanksi, Budi Arsana mengaku, masih melakukan koordinasi dengan Camat Buleleng.

“Istilahnya mengarang berita bohong dia. Tapi dia siap bertanggungjawab atas perbuatannya, yang menurut dia itu hanya sensasi. 

Kami akan proses sesuai pernyataan dia itu, saya akan koordinasi ke Camat untuk sanksi yang akan kami berikan,” pungkas Budi Arsana.

Sebelumnya, ulah oknum calon Perbekel yakni Suarta ini hangat dibicarakan masyarakat Desa Anturan lantaran kalah dalam Pilkel, nekat membakar 21 kartu KIS warganya. 

Atas informasi tersebut, Perbekel Desa Anturan, Made Budi Arsana langsung memanggil Suarta. Dihadapan perangkat desa, Suarta telah mengakui membakar 21 kartu KIS warga yang dipegangnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/