AMLAPURA—Gunung Agung, Karangasem, Bali, Jumat (22/2) sore kembali meletus.
Bahkan letusan kali ini terjadi dua kali (pukul 16.31 dan 17.01 wita) dengan disertai tremor harmonic sebanyak satu kali dengan amplitude 2 mm dengan durasi 75 detik, dan tektonik jauh dengan amplitude 3 mm dengan durasi 40 detik.
Sesuai pengamatan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada letusan pertama, tampak kolom abu warna coklat menyembul setinggi 700 meter dengan condong ke arah timur.
Sedangkan dari hasil rekaman seismogram, erupsi terjadi dengan amplitude maksimum 11 milimeter dengan durasi 6 menit 20 detik.
Meski letusan cukup besar dengan asap tipis mengepul hingga menjelang malam, namun dampak letusan kali ini belum dirasakan warga sekitar lereng Gunung Agung.
“Tadi sekitar pukul 17.30 asap tipis setinggi 50-500 meter masih terlihat dari Selat. Tapi sampai saat ini tida ada kepanikan warga atau rencana pengungsian,” ujar Wayan Pasek warga setempat.
Lebih lanjut, meski terjadi letusan, pihak PVMBG belum menaikkan status Gunung Agung atau masih tetap pada level III dengan zona bahaya 4 km dari kawah Gunung Agung.