30.2 C
Jakarta
30 April 2024, 23:27 PM WIB

Hilangkan Kesan Angker, Bangun Taman Desa di Lokasi Aksi Bunuh Diri

TABANAN – Kerap kali Jembatan Titi Gantung yang berlokasi di Desa Cau Belayu, Marga, Tabanan dijadikan sebagai lokasi aksi bunuh. Hal ini pun membuat jembatan ini menyimpang cerita mistis. Nah, agar kesan angker itu hilang, Desa Cau Belayu, malah membuat taman desa di lokasi tersebut.

 

Taman Desa itu lokasinya tak jauh dari Jembatan Titi Gantung. Upaya ini dilakukan selain mengembang Desa Cau Belayu sebagai Desa Wisata dan juga membuat ikon desa, sekaLigus untuk menghilangkan rasa mistis dan kesan angker dari jembatan yang kerap menjadi tempat peristiwa aksi bunuh diri.

 

Taman Desa Cau Belayu tersebut, diharapkan bisa memberikan suasana yang berbeda. Karena saat ini masih belum ada penerangan pada sepanjang jembatan yang menjadi sarana vital penyeberangan antar kabupaten ini.

 

“Rencananya di Taman Desa ini ada lampu penerangan jalan baik dari sisi timur dan barat jalan. Ini masih kita garap. Sehingga lalu lalang warga terlihat saat malam hari. Begitu taman desa,” kata Perbekel Desa Cau Belayu, I Putu Eka Jayantara.

 

Dia menjelaskan, selain menjadi taman desa, tentunya juga alasan lainnya untuk menghilangkan kesa mistis terhadap Jembatan Titi Gantung yang beberapa hari lalu menjadi tempat peristiwa bunuh diri seorang siswa SMK di Badung tersebut.

 

“Jadi kesan mistis dan angker tersebut hilang dan tidak ada lagi warga yang melakukan aksi bunuh diri. Itu sih harapan kami,” ungkapnya, Jumat (21/5).

 

Jayantara menambahkan pembangunan taman desa ini dibangun dengan menggunakan APBDes setempat. Pembangunannya sudah dikerjakan sejak 1,5 bulan yang lalu dengan program padat karya. Kemudian dirancang selesai dalam waktu dekat ini. Dan setelah selesai digarap, rencananya pemerintah desa akan menggelar upacara peresmian atau pemlaspasan sekaligus dengan ritual upacara di Jembatan Titi Gantung tersebut.

 

Rencana menggelar ritual di Jembatan Titi Gantung ini masih dikoordinasi dengan berbagai pihak. Tentunya harapan dari ritual tersebut nantinya agar tidak terjadi lagi hal serupa.

 

“Sekarang kita masih koordinasikan dulu dengan tokoh adat, tokoh desa dan pemuka agama di Desa Kita. Intinya kita berharap Taman Desa segera bisa terwujud,” tandasnya.

 

Desa Cau Blayu saat ini memang memiliki posisi yang strategis dalam dunia pariwisata. Desa ini bersebelahan dengan Desa Sangeh, Abiansemal yang terkenal dengan hutan pala dan kawanan kera. Posisinya makin strategis setelah adanya pembangunan Jembatan Titi Gantung yang melintas di atas Tukad Yeh Penet tersebut. Di sisi lain, des aini juga menyimpang sejumlah potensi wisata.

Dalam catatan RadarBali.id, di jembatan Titi Gantung ini sudah ada empat orang yang melakukan bunuh diri dalam tiga tahu terakhir. Pihak desa sendiri berencana menggelar upacara keagamaan untuk menghilangkan leteh (kotor) akibat peristiwa salah pati tersebut.

TABANAN – Kerap kali Jembatan Titi Gantung yang berlokasi di Desa Cau Belayu, Marga, Tabanan dijadikan sebagai lokasi aksi bunuh. Hal ini pun membuat jembatan ini menyimpang cerita mistis. Nah, agar kesan angker itu hilang, Desa Cau Belayu, malah membuat taman desa di lokasi tersebut.

 

Taman Desa itu lokasinya tak jauh dari Jembatan Titi Gantung. Upaya ini dilakukan selain mengembang Desa Cau Belayu sebagai Desa Wisata dan juga membuat ikon desa, sekaLigus untuk menghilangkan rasa mistis dan kesan angker dari jembatan yang kerap menjadi tempat peristiwa aksi bunuh diri.

 

Taman Desa Cau Belayu tersebut, diharapkan bisa memberikan suasana yang berbeda. Karena saat ini masih belum ada penerangan pada sepanjang jembatan yang menjadi sarana vital penyeberangan antar kabupaten ini.

 

“Rencananya di Taman Desa ini ada lampu penerangan jalan baik dari sisi timur dan barat jalan. Ini masih kita garap. Sehingga lalu lalang warga terlihat saat malam hari. Begitu taman desa,” kata Perbekel Desa Cau Belayu, I Putu Eka Jayantara.

 

Dia menjelaskan, selain menjadi taman desa, tentunya juga alasan lainnya untuk menghilangkan kesa mistis terhadap Jembatan Titi Gantung yang beberapa hari lalu menjadi tempat peristiwa bunuh diri seorang siswa SMK di Badung tersebut.

 

“Jadi kesan mistis dan angker tersebut hilang dan tidak ada lagi warga yang melakukan aksi bunuh diri. Itu sih harapan kami,” ungkapnya, Jumat (21/5).

 

Jayantara menambahkan pembangunan taman desa ini dibangun dengan menggunakan APBDes setempat. Pembangunannya sudah dikerjakan sejak 1,5 bulan yang lalu dengan program padat karya. Kemudian dirancang selesai dalam waktu dekat ini. Dan setelah selesai digarap, rencananya pemerintah desa akan menggelar upacara peresmian atau pemlaspasan sekaligus dengan ritual upacara di Jembatan Titi Gantung tersebut.

 

Rencana menggelar ritual di Jembatan Titi Gantung ini masih dikoordinasi dengan berbagai pihak. Tentunya harapan dari ritual tersebut nantinya agar tidak terjadi lagi hal serupa.

 

“Sekarang kita masih koordinasikan dulu dengan tokoh adat, tokoh desa dan pemuka agama di Desa Kita. Intinya kita berharap Taman Desa segera bisa terwujud,” tandasnya.

 

Desa Cau Blayu saat ini memang memiliki posisi yang strategis dalam dunia pariwisata. Desa ini bersebelahan dengan Desa Sangeh, Abiansemal yang terkenal dengan hutan pala dan kawanan kera. Posisinya makin strategis setelah adanya pembangunan Jembatan Titi Gantung yang melintas di atas Tukad Yeh Penet tersebut. Di sisi lain, des aini juga menyimpang sejumlah potensi wisata.

Dalam catatan RadarBali.id, di jembatan Titi Gantung ini sudah ada empat orang yang melakukan bunuh diri dalam tiga tahu terakhir. Pihak desa sendiri berencana menggelar upacara keagamaan untuk menghilangkan leteh (kotor) akibat peristiwa salah pati tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/