29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:16 AM WIB

Selamat!! Pelajar MAN 1 Jembrana Sukses Raih Medali Internasional

NEGARA – Dua tim peneliti siswa MAN 1 Jembrana yang tergabung dalam kelompok karya tulis ilmiah remaja HIPOTESA berhasil mengukir prestasi internasional.

Kali ini datang dari ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah yang bertajuk World Science, Environment, and Engineering Competition (WSEEC)

yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) pada 17-20 Juni 2021 secara online di Jakarta Global University.

Pada ajang yang diikuti 288 tim dari 21 negara tersebut, tim pertama yang terdiri dari Ryan Fauzy, Julia Nur Safitri, dan Muhammad Rizky Pratama berhasil mendapat medali emas dan IYSA Special Award pada kategori life science.

Tim ini mempresentasikan penelitian yang berjudul, “Effect of Ovicide Extracted from Kenyeri Plant (Nerium oleander) in Controlling Golden Snail Eggs (Pomacea canaliculata)”.

Menurut ketua tim, Ryan Fauzy yang didampingi kedua rekannya, inovasi ini digagas karena melihat kenyataan bahwa padi petani sering rusak akibat hama keong mas.

Penelitian menemukan fakta bahwa padi petani sering rusak dan gagal panen disebabkan oleh serangan hama keong mas. Sehingga, mulai berfikir untuk membantu petani dalam menyelesaikan masalah tersebut.

“Hasil diskusi dengan guru pembimbing, maka kami memutuskan untuk membuat ovisida alami yang murah dan ramah lingkungan dari daun tanaman kenyeri (Nerium oleander) untuk mengontrol serangan hama telur keong mas,” ungkap Ryan, Selasa (22/6).

Berdasar hasil penelitian ketiga siswa tersebut diketahui bahwa ekstrak daun kenyeri mengandung senyawa oleandrin yang efektif untuk mengontrol hama telur keong mas (Pomacea canaliculata).   

Berbeda dengan tim pertama, tim kedua yang terdiri dari Muhammad Nur Rohman Suwarso, Yuvina Rahma Ramadhani, dan Garda Ali Rayhaan berkompetisi pada kategori environment.

Ketiga siswa kreatif tersebut mempresentasikan penelitian dengan judul, “E-Shell Plamir as Innovation of Cheap Building Material from Waste Of Eggshell”.

Penelitian ini berhasil meraih medali perak pada bidang lingkungan. Ketiga siswa tersebut berinovasi dengan memanfaatkan limbah cangkang telur sebagai bahan pembuat plamir tembok bangunan yang murah, mudah dibuat, dan ramah lingkungan.

Setelah diujicoba dan dinilai oleh para ahli material bangunan, plamir limbah cangkang telur yang dibuat diketahui memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan plamir tembok komersil.

Penelitian pemanfaatan cangkang telur ini diawali dengan banyaknya limbah cangkang telur yang tidak termanfaatkan seperti pada penjual martabak, nasi goreng, dan usaha yang menggunakan telur sebagai bahan dasar lainnya.

“Jika tidak dimanfaatkan, dalam jumlah banyak cangkang telur tersebut akan menjadi polutan dan mencemari lingkungan.

Hal ini yang melatarbelakangi kami memilih limbah cangkang telur sebagai objek penelitian,” jelas Rohman dan dua rekannya saat ditemui di MAN 1 Jembrana.

Disampaikan lebih lanjut, dibutuhkan waktu satu bulan dalam mempersiapkan keenam siswa tersebut untuk berkompetisi pada ajang yang diikuti oleh negara dari Benua Asia, Amerika, Eropa, dan Afrika tersebut.

Tim pembimbing karya tulis ilmiah remaja MAN 1 Jembrana Lilik Muntamah M.Si dan Khairul Yazid S.Pd menjelaskan bahwa hambatan dan kesulitan selama persiapan kompetisi dapat dilalui berkat kegigihan dan semangat para siswa-siswi.

Persiapan yang dilakukan dari mulai membuat poster untuk pameran, hingga melatih presentasi menggunakan Bahasa Inggris.

“Tentu sebagai pembimbing kami sangat bangga atas capaian ini, tetapi sebagai pembimbing kami menanamkan rasa tidak cepat puas kepada seluruh siswa binaan, karena masih banyak kompetisi-kompetisi lainnya untuk diikuti,” ujarnya.

“Dalam waktu dekat, satu tim penelitian siswa akan berkompetisi pada final Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya Malang,” ungkap salah satu pembimbing.

Tim pembimbing juga berharap inovasi yang telah dilahirkan oleh siswa-siswi MAN 1 Jembrana ini dapat dikembangkan, sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

“Dengan seperti itu, karya riset siswa tidak hanya sekadar untuk objek kompetisi, tetapi juga dapat bermanfaat untuk masyarakat,” jelasnya.

Kepala MAN 1 Jembrana, H. Agus Subagya M.Pd memberikan apresiasi terhadap prestasi yang diraih oleh keenam siswa kelas X dan XI MAN 1 Jembrana tersebut.

Ini sebuah kebanggaan, karena di tengah keterbatasan yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19, siswa-siswi MAN 1 Jembrana tetap semangat untuk menggapai prestasi.

“Saya juga sangat mengapresiasi semangat dan inovasi yang dilakukan oleh guru pembimbing sehingga siswa yang dibina mampu berprestasi skala internasional di tengah Pandemi Covid-19,” kata H. Agus Subagya M.Pd saat ditemui di ruang kerjanya.

Disampaikan lebih lanjut, prestasi ini tidak hanya penting untuk meningkatkan daya saing siswa, tapi juga madrasah, baik tingkat nasional maupun internasional.

“Klasterisasi madrasah tidak terlepas dari prestasi siswa. Tentu capaian prestasi yang membanggakan ini kami sangat apresiasi,” ucapnya.

MAN 1 Jembrana sangat fokus terhadap peningkatan prestasi siswa baik akademik maupun nonakademik.

Hal ini dibuktikan dengan inovasi dan metode pembinaan siswa yang dikembangkan oleh madrasah yang terletak di Jalan Ngurah Rai No. 103 Jembrana tersebut.

Keikutsertaan siswa dalam setiap kompetisi melalui seleksi yang ketat di tingkat madrasah, setelah terpilih siswa akan dibina oleh guru-guru yang kompeten pada bidangnya masing-masing.

“Ini diharapkan selalu didukung oleh seluruh civitas akademika MAN 1 Jembrana. Pembinaan dan pendampingan terus dimaksimalkan meskipun kondisi sulit seperti pandemi saat ini. MAN 1 Jembrana berkomitmen untuk terus meningkatkan prestasi,” tegasnya. 

NEGARA – Dua tim peneliti siswa MAN 1 Jembrana yang tergabung dalam kelompok karya tulis ilmiah remaja HIPOTESA berhasil mengukir prestasi internasional.

Kali ini datang dari ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah yang bertajuk World Science, Environment, and Engineering Competition (WSEEC)

yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) pada 17-20 Juni 2021 secara online di Jakarta Global University.

Pada ajang yang diikuti 288 tim dari 21 negara tersebut, tim pertama yang terdiri dari Ryan Fauzy, Julia Nur Safitri, dan Muhammad Rizky Pratama berhasil mendapat medali emas dan IYSA Special Award pada kategori life science.

Tim ini mempresentasikan penelitian yang berjudul, “Effect of Ovicide Extracted from Kenyeri Plant (Nerium oleander) in Controlling Golden Snail Eggs (Pomacea canaliculata)”.

Menurut ketua tim, Ryan Fauzy yang didampingi kedua rekannya, inovasi ini digagas karena melihat kenyataan bahwa padi petani sering rusak akibat hama keong mas.

Penelitian menemukan fakta bahwa padi petani sering rusak dan gagal panen disebabkan oleh serangan hama keong mas. Sehingga, mulai berfikir untuk membantu petani dalam menyelesaikan masalah tersebut.

“Hasil diskusi dengan guru pembimbing, maka kami memutuskan untuk membuat ovisida alami yang murah dan ramah lingkungan dari daun tanaman kenyeri (Nerium oleander) untuk mengontrol serangan hama telur keong mas,” ungkap Ryan, Selasa (22/6).

Berdasar hasil penelitian ketiga siswa tersebut diketahui bahwa ekstrak daun kenyeri mengandung senyawa oleandrin yang efektif untuk mengontrol hama telur keong mas (Pomacea canaliculata).   

Berbeda dengan tim pertama, tim kedua yang terdiri dari Muhammad Nur Rohman Suwarso, Yuvina Rahma Ramadhani, dan Garda Ali Rayhaan berkompetisi pada kategori environment.

Ketiga siswa kreatif tersebut mempresentasikan penelitian dengan judul, “E-Shell Plamir as Innovation of Cheap Building Material from Waste Of Eggshell”.

Penelitian ini berhasil meraih medali perak pada bidang lingkungan. Ketiga siswa tersebut berinovasi dengan memanfaatkan limbah cangkang telur sebagai bahan pembuat plamir tembok bangunan yang murah, mudah dibuat, dan ramah lingkungan.

Setelah diujicoba dan dinilai oleh para ahli material bangunan, plamir limbah cangkang telur yang dibuat diketahui memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan plamir tembok komersil.

Penelitian pemanfaatan cangkang telur ini diawali dengan banyaknya limbah cangkang telur yang tidak termanfaatkan seperti pada penjual martabak, nasi goreng, dan usaha yang menggunakan telur sebagai bahan dasar lainnya.

“Jika tidak dimanfaatkan, dalam jumlah banyak cangkang telur tersebut akan menjadi polutan dan mencemari lingkungan.

Hal ini yang melatarbelakangi kami memilih limbah cangkang telur sebagai objek penelitian,” jelas Rohman dan dua rekannya saat ditemui di MAN 1 Jembrana.

Disampaikan lebih lanjut, dibutuhkan waktu satu bulan dalam mempersiapkan keenam siswa tersebut untuk berkompetisi pada ajang yang diikuti oleh negara dari Benua Asia, Amerika, Eropa, dan Afrika tersebut.

Tim pembimbing karya tulis ilmiah remaja MAN 1 Jembrana Lilik Muntamah M.Si dan Khairul Yazid S.Pd menjelaskan bahwa hambatan dan kesulitan selama persiapan kompetisi dapat dilalui berkat kegigihan dan semangat para siswa-siswi.

Persiapan yang dilakukan dari mulai membuat poster untuk pameran, hingga melatih presentasi menggunakan Bahasa Inggris.

“Tentu sebagai pembimbing kami sangat bangga atas capaian ini, tetapi sebagai pembimbing kami menanamkan rasa tidak cepat puas kepada seluruh siswa binaan, karena masih banyak kompetisi-kompetisi lainnya untuk diikuti,” ujarnya.

“Dalam waktu dekat, satu tim penelitian siswa akan berkompetisi pada final Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya Malang,” ungkap salah satu pembimbing.

Tim pembimbing juga berharap inovasi yang telah dilahirkan oleh siswa-siswi MAN 1 Jembrana ini dapat dikembangkan, sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

“Dengan seperti itu, karya riset siswa tidak hanya sekadar untuk objek kompetisi, tetapi juga dapat bermanfaat untuk masyarakat,” jelasnya.

Kepala MAN 1 Jembrana, H. Agus Subagya M.Pd memberikan apresiasi terhadap prestasi yang diraih oleh keenam siswa kelas X dan XI MAN 1 Jembrana tersebut.

Ini sebuah kebanggaan, karena di tengah keterbatasan yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19, siswa-siswi MAN 1 Jembrana tetap semangat untuk menggapai prestasi.

“Saya juga sangat mengapresiasi semangat dan inovasi yang dilakukan oleh guru pembimbing sehingga siswa yang dibina mampu berprestasi skala internasional di tengah Pandemi Covid-19,” kata H. Agus Subagya M.Pd saat ditemui di ruang kerjanya.

Disampaikan lebih lanjut, prestasi ini tidak hanya penting untuk meningkatkan daya saing siswa, tapi juga madrasah, baik tingkat nasional maupun internasional.

“Klasterisasi madrasah tidak terlepas dari prestasi siswa. Tentu capaian prestasi yang membanggakan ini kami sangat apresiasi,” ucapnya.

MAN 1 Jembrana sangat fokus terhadap peningkatan prestasi siswa baik akademik maupun nonakademik.

Hal ini dibuktikan dengan inovasi dan metode pembinaan siswa yang dikembangkan oleh madrasah yang terletak di Jalan Ngurah Rai No. 103 Jembrana tersebut.

Keikutsertaan siswa dalam setiap kompetisi melalui seleksi yang ketat di tingkat madrasah, setelah terpilih siswa akan dibina oleh guru-guru yang kompeten pada bidangnya masing-masing.

“Ini diharapkan selalu didukung oleh seluruh civitas akademika MAN 1 Jembrana. Pembinaan dan pendampingan terus dimaksimalkan meskipun kondisi sulit seperti pandemi saat ini. MAN 1 Jembrana berkomitmen untuk terus meningkatkan prestasi,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/