28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 18:40 PM WIB

Aset Nasabah Lenyap, Diskop Minta Koperasi Dana Asih Jual Aset Pribadi

GIANYAR – Koperasi Dana Asih di Banjar Negari, Desa Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati terus dipantau oleh Dinas Koperasi (Diskop) Kabupaten Gianyar.

Diskop menyarankan koperasi menjual aset pribadinya. Supaya hasil penjualan bisa dibagikan kepada para nasabah yang sempat menggelar unjuk rasa Jumat lalu (19/7).

Kepala Diskop Gianyar Dewa Mahayasa mengaku sudah beberapa beberapa kali memanggil pengurus koperasi untuk rapat.

“Kami undang pengurus dan tim penyelesaian ke dinas koperasi, ternyata keduanya tidak datang,” ujarnya.

Kemudian, undangan ketiga, pada 5 Juli ketua koperasi yang hadir. “Dia menyatakan bertanggung jawab. Menunggu penjualan aset pribadinya.

Saran dari dinas koperasi selaku fasilisator menyarankan permasalahan ini jangan  berlarut-larut, segera dituntaskan,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik koperasi, I Made Jaya Antara masih sembunyi. Di rumahnya, yang berada di samping kantor koperasi, hanya ada putrinya, Anik.

“Bapak tidak ada di rumah,” ujar Anik, kemarin. Menurut Anik, orangtuanya sudah tidak di rumah sejak beberapa bulan terakhir.

Kalaupun pulang, hanya sebentar untuk sembahyang lalu pergi lagi. Anik pun mengaku tidak tahu persis mengenai masalah yang dihadapi oleh ayahnya.

Sepengetahuannya, sang ayah tengah berusaha mengembalikan dana nasabah. “Sempat pulang, pas odalan sembahyang. Lalu pergi lagi, tidak tahu dimana. Bapak sedang berupaya nyari uang untuk mengganti,” ujarnya.

Menurut Anik, hanya orangtuanya saja yang tidak ada di rumah. Sedangkan Anik dan adik laki-lakinya beraktivitas biasa termasuk kuliah dan sekolah.

Terlebih menjelang Galungan ini, Anik dibantu neneknya seperti biasa mempersiapkan hari raya Galungan. “Itu kan tradisi, harus tetap kami lakukan,” ujarnya.

GIANYAR – Koperasi Dana Asih di Banjar Negari, Desa Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati terus dipantau oleh Dinas Koperasi (Diskop) Kabupaten Gianyar.

Diskop menyarankan koperasi menjual aset pribadinya. Supaya hasil penjualan bisa dibagikan kepada para nasabah yang sempat menggelar unjuk rasa Jumat lalu (19/7).

Kepala Diskop Gianyar Dewa Mahayasa mengaku sudah beberapa beberapa kali memanggil pengurus koperasi untuk rapat.

“Kami undang pengurus dan tim penyelesaian ke dinas koperasi, ternyata keduanya tidak datang,” ujarnya.

Kemudian, undangan ketiga, pada 5 Juli ketua koperasi yang hadir. “Dia menyatakan bertanggung jawab. Menunggu penjualan aset pribadinya.

Saran dari dinas koperasi selaku fasilisator menyarankan permasalahan ini jangan  berlarut-larut, segera dituntaskan,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik koperasi, I Made Jaya Antara masih sembunyi. Di rumahnya, yang berada di samping kantor koperasi, hanya ada putrinya, Anik.

“Bapak tidak ada di rumah,” ujar Anik, kemarin. Menurut Anik, orangtuanya sudah tidak di rumah sejak beberapa bulan terakhir.

Kalaupun pulang, hanya sebentar untuk sembahyang lalu pergi lagi. Anik pun mengaku tidak tahu persis mengenai masalah yang dihadapi oleh ayahnya.

Sepengetahuannya, sang ayah tengah berusaha mengembalikan dana nasabah. “Sempat pulang, pas odalan sembahyang. Lalu pergi lagi, tidak tahu dimana. Bapak sedang berupaya nyari uang untuk mengganti,” ujarnya.

Menurut Anik, hanya orangtuanya saja yang tidak ada di rumah. Sedangkan Anik dan adik laki-lakinya beraktivitas biasa termasuk kuliah dan sekolah.

Terlebih menjelang Galungan ini, Anik dibantu neneknya seperti biasa mempersiapkan hari raya Galungan. “Itu kan tradisi, harus tetap kami lakukan,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/