28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:46 AM WIB

Warga Mulai Rasakan Debu Vulkanik, Sebagian Pilih Mengungsi

RadarBali.com – Sejumlah warga di Kabupaten Karangasem, mengaku sudah merasakan debu vulkanik.

Erupsi Gunung Agung yang bersifat freatik, diprediksi membawa material vulkanik berupa debu vulkanik.

Hingga berita ini ditulis, warga masih menanti himbauan resmi dari pemerintah sebelum mengungsi.

Salah seorang warga, Ketut Yasa mengaku dirinya sudah merasakan hujan abu di wilayah Gunaksa, Desa Ababi, Kecamatan Abang.

Desa ini sebenarnya masuk dalam wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) I. Yasa mengatakan hujan abu itu baru dirasakan sekitar pukul 21.00 malam, atau sekitar empat jam pasca Gunung Agung mengalami erupsi.

Apabila mata memandang ke atas, warga merasakan mata perih. Awalnya ia tak yakin itu debu vulkanik. Tapi karena banyak warga yang merasakan hal serupa, ia yakin debu vulkanik sudah berembus.

“Sudah sekeluarga yang merasakan. Teman dan warga dekat rumah juga merasakan hal yang sama. Sekarang kami masih berkumpul di pinggir jalan,” kata Yasa.

Dia mengaku belum mencium bau belerang. Namun debu vulkanik diyakini cukup kencang berembus.

Meski sudah ada debu, ia mengaku belum berencana mengungsi karena masih menunggu imbauan resmi dari pemerintah.

Beberapa warga dari desa tetangga, disebut sudah ada yang mengungsi, namun ia memilih bertahan.

“Sementara saya dan keluarga di rumah saja dulu. Sudah ada desa-desa tetangga di sebelah utara yang mengungsi.

Mudah-mudahan kondisinya bisa segera normal. Kami menunggu himbauan resmi dari pemerintah saja,” imbuhnya.

RadarBali.com – Sejumlah warga di Kabupaten Karangasem, mengaku sudah merasakan debu vulkanik.

Erupsi Gunung Agung yang bersifat freatik, diprediksi membawa material vulkanik berupa debu vulkanik.

Hingga berita ini ditulis, warga masih menanti himbauan resmi dari pemerintah sebelum mengungsi.

Salah seorang warga, Ketut Yasa mengaku dirinya sudah merasakan hujan abu di wilayah Gunaksa, Desa Ababi, Kecamatan Abang.

Desa ini sebenarnya masuk dalam wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) I. Yasa mengatakan hujan abu itu baru dirasakan sekitar pukul 21.00 malam, atau sekitar empat jam pasca Gunung Agung mengalami erupsi.

Apabila mata memandang ke atas, warga merasakan mata perih. Awalnya ia tak yakin itu debu vulkanik. Tapi karena banyak warga yang merasakan hal serupa, ia yakin debu vulkanik sudah berembus.

“Sudah sekeluarga yang merasakan. Teman dan warga dekat rumah juga merasakan hal yang sama. Sekarang kami masih berkumpul di pinggir jalan,” kata Yasa.

Dia mengaku belum mencium bau belerang. Namun debu vulkanik diyakini cukup kencang berembus.

Meski sudah ada debu, ia mengaku belum berencana mengungsi karena masih menunggu imbauan resmi dari pemerintah.

Beberapa warga dari desa tetangga, disebut sudah ada yang mengungsi, namun ia memilih bertahan.

“Sementara saya dan keluarga di rumah saja dulu. Sudah ada desa-desa tetangga di sebelah utara yang mengungsi.

Mudah-mudahan kondisinya bisa segera normal. Kami menunggu himbauan resmi dari pemerintah saja,” imbuhnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/