29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:28 AM WIB

Status Gunung Agung Fluktuatif, PAD Karangasem Anjlok Rp 51 M

RadarBali.com – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Karangasem mengalami penurunan drastis akibat dampak naiknya status Gunung Agung.

Sektor paling terdampak adalah galian C. Bisa dipastikan, PAD 2017 tak tercapai lantaran pemasukan dari galian C minim.

Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri kepada Jawa Pos Radar Bali mengatakan, target PAD Karangasem tahun ini Rp 233 miliar.

Namun, karena terjadi peningkatan status Gunung Agung yang memicu puluhan ribu warga Karangasem mengungsi, aktivitas perekonomian lumpuh. Capaian PAD hingga Oktober turun Rp 51 miliar.

“Jelas kami sangat terpukul. Pembangunan infrastruktur, dan keinginan beberapa investor menanam modal di Karangasem pun batal,” ujar Bupati Mas Sumatri kemarin.

Di tahun 2017, galian C ditarget mendatangkan PAD Rp 78 miliar. Namun, hingga Oktober baru terealisasi Rp 27 miliar.

Karena itu, dia meminta pengusaha melakukan kerjasama dengan desa adat untuk membangun depo pasir.

Depo pasir yang ditargetkan tujuh lokasi merupakan titik yang berada di pintu masuk Kabupaten Karangasem.

“Depo ini dibuat di luar radius berbahaya. Dan kami upayakan ini untuk bisa mensuplai kebutuhan pasir di daerah lain,” jelasnya.

Disinggung mengenai surat Bupati Buleleng yang meminta agar ada penetapan harga minimum pasir yang saat ini masih tinggi, dia mengaku sudah melakukan pertemuan.

“Untuk membahas harga pasir dan izin, kami serahkan ke provinsi,” pungkasnya.

RadarBali.com – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Karangasem mengalami penurunan drastis akibat dampak naiknya status Gunung Agung.

Sektor paling terdampak adalah galian C. Bisa dipastikan, PAD 2017 tak tercapai lantaran pemasukan dari galian C minim.

Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri kepada Jawa Pos Radar Bali mengatakan, target PAD Karangasem tahun ini Rp 233 miliar.

Namun, karena terjadi peningkatan status Gunung Agung yang memicu puluhan ribu warga Karangasem mengungsi, aktivitas perekonomian lumpuh. Capaian PAD hingga Oktober turun Rp 51 miliar.

“Jelas kami sangat terpukul. Pembangunan infrastruktur, dan keinginan beberapa investor menanam modal di Karangasem pun batal,” ujar Bupati Mas Sumatri kemarin.

Di tahun 2017, galian C ditarget mendatangkan PAD Rp 78 miliar. Namun, hingga Oktober baru terealisasi Rp 27 miliar.

Karena itu, dia meminta pengusaha melakukan kerjasama dengan desa adat untuk membangun depo pasir.

Depo pasir yang ditargetkan tujuh lokasi merupakan titik yang berada di pintu masuk Kabupaten Karangasem.

“Depo ini dibuat di luar radius berbahaya. Dan kami upayakan ini untuk bisa mensuplai kebutuhan pasir di daerah lain,” jelasnya.

Disinggung mengenai surat Bupati Buleleng yang meminta agar ada penetapan harga minimum pasir yang saat ini masih tinggi, dia mengaku sudah melakukan pertemuan.

“Untuk membahas harga pasir dan izin, kami serahkan ke provinsi,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/