28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:15 AM WIB

Hasil Panen Melimpah, Petani Sumringah

SINGARAJA– Petani di Subak Banjar Tengah, Desa Tukadmungga kini bisa tersenyum gembira. Mereka akhirnya bisa melakukan panen raya setelah mendapat bantuan sumur bor dari pihak kepolisian.

 

Selama ini petani di subak tersebut kesulitan mendapatkan air secara optimal. Air yang tersedia harus dikelola sebaik mungkin untuk seluruh anggota subak. Sayangnya penurunan debit air dari hulu, mengakibatkan pembagian air tidak optimal. Dampaknya, hasil panen petani pun jauh dari target.

 

Tahun lalu, subak setempat mendapat bantuan sumur bor dari Polres Buleleng. Bantuan itu langsung dioptimalkan untuk pengairan sawah. Hasilnya pun memuaskan. Hasil panen langsung meningkat tajam. Dari rata-rata 4-5 ton per masa tanam, kini mencapai 6 ton.

 

Salah seorang petani, Jro Made Darta berhasil mengumpulkan hasil panen sebanyak 6 ton dari lahan seluas 7,3 are. “Saya bibitnya pakai ciherang. Panen normal, sekitar 110 hari. Hasilnya jauh naik. Kalau dulu paling banyak 5 ton, sekarang bisa 6 ton. Karena dapat airnya banyak,” kata Darta.

 

Sementara itu, Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan pada petani.

 

Menurutnya ketersediaan pangan akan menjadi masalah serius dalam beberapa tahun kedepan. Sebab jumlah penduduk terus bertambah, sementara luas areal tanam terus berkurang.

 

“Penyediaan pangan akan menjadi tantangan serius kedepan. Kami akan mendukung pemerintah memberi pendampingan pada petani. Supaya mereka bisa mendapat hasil yang maksimal. Kalau sudah maksimal, otomatis kesejahteraan petani meningkat. Ketersediaan pangan kita juga terjamin,” kata Andrian.

SINGARAJA– Petani di Subak Banjar Tengah, Desa Tukadmungga kini bisa tersenyum gembira. Mereka akhirnya bisa melakukan panen raya setelah mendapat bantuan sumur bor dari pihak kepolisian.

 

Selama ini petani di subak tersebut kesulitan mendapatkan air secara optimal. Air yang tersedia harus dikelola sebaik mungkin untuk seluruh anggota subak. Sayangnya penurunan debit air dari hulu, mengakibatkan pembagian air tidak optimal. Dampaknya, hasil panen petani pun jauh dari target.

 

Tahun lalu, subak setempat mendapat bantuan sumur bor dari Polres Buleleng. Bantuan itu langsung dioptimalkan untuk pengairan sawah. Hasilnya pun memuaskan. Hasil panen langsung meningkat tajam. Dari rata-rata 4-5 ton per masa tanam, kini mencapai 6 ton.

 

Salah seorang petani, Jro Made Darta berhasil mengumpulkan hasil panen sebanyak 6 ton dari lahan seluas 7,3 are. “Saya bibitnya pakai ciherang. Panen normal, sekitar 110 hari. Hasilnya jauh naik. Kalau dulu paling banyak 5 ton, sekarang bisa 6 ton. Karena dapat airnya banyak,” kata Darta.

 

Sementara itu, Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan pada petani.

 

Menurutnya ketersediaan pangan akan menjadi masalah serius dalam beberapa tahun kedepan. Sebab jumlah penduduk terus bertambah, sementara luas areal tanam terus berkurang.

 

“Penyediaan pangan akan menjadi tantangan serius kedepan. Kami akan mendukung pemerintah memberi pendampingan pada petani. Supaya mereka bisa mendapat hasil yang maksimal. Kalau sudah maksimal, otomatis kesejahteraan petani meningkat. Ketersediaan pangan kita juga terjamin,” kata Andrian.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/